Ceramah Master Cheng Yen: Melenyapkan Penderitaan Pasien dengan Cinta Kasih

Pagi ini, saat berjalan ke sini, saya merasa tidak asing. Rumah sakit kita sungguh bagaikan rumah. Lahan berdirinya rumah sakit ini disumbangkan oleh seorang pengusaha yang sangat memercayai saya. Dia memercayakan lahan ini pada saya. Saya sangat bersyukur atas lahan ini karena ia telah menyelamatkan banyak orang.

Di rumah sakit kita, kita tidak pernah bertanya pada pasien apakah mereka memiliki uang. Kita selalu berusaha semampu kita untuk mengobati pasien. Semua pasien adalah setara, tiada perbedaan kaya atau miskin. Menghormati kehidupan dan melindungi cinta kasih, inilah filosofi rumah sakit kita.

Kini, teknologi medis semakin canggih. Selain dedikasi para dokter yang tulus dan penuh cinta kasih, kita juga melihat sistem bedah da Vinci yang hasilnya sangat luar biasa.

“Sungguh luar biasa. Keesokan paginya, saya sudah bisa bangun dan berjalan. Keempat luka bekas operasi ini tidak terasa sakit dan sembuh dengan cepat,” kata Bapak Wang, seorang pasien.

“Sejak semua selang dicabut kemarin sore, dia mengenakan popok kertas hingga sekarang. Di popok kertas hanya ada sedikit air seni. Dia buang air kecil di toilet. Ada yang mengalami inkontinensia, tetapi hingga kini, dia tidak mengalaminya,” kata seorang perawat.

Kita bisa melihat pasien yang menjalani operasi pulih dengan cepat. Kita meningkatkan kualitas pelayanan medis dan kualitas hidup pasien. Usai menjalani operasi, pasien bisa pulih dengan cepat karena tidak mengeluarkan banyak darah dan luka bekas operasi juga kecil. Saya sungguh sangat tersentuh. Saya sangat kagum pada teknologi medis zaman modern.

Saya juga menghormati dan mengasihi para dokter dan perawat kita karena usai menjalani operasi, pasien juga membutuhkan perhatian perawat. Tidak peduli betapa majunya teknologi, kita tetap membutuhkan keterampilan dan cinta kasih manusia untuk bersumbangsih. Saya juga mendengar kasus seorang pekerja yang terjatuh dari lantai tiga dan tulang wajahnya mengalami keretakan yang sangat serius.

“Dengan tomografi terkomputasi tiga dimensi, kami merekonstruksi tulang wajahnya yang terluka. Untuk meminimalkan bekas luka di wajahnya, kami membedahnya di bagian kulit kepala untuk memperbaiki patah tulang di dahinya,” jelas dr. Xu Bo-zhi, dokter bedah mulut dan maksilofasial.

“Kecelakaan yang dialaminya sangat serius. Seluruh wajahnya tidak bisa dikenali. Sekarang, selain ada sedikit kekurangan di sini, saya rasa secara keseluruhan, wajahnya terlihat sangat normal,” tambah salah seorang tim medis.

“Dokter hebat sekali. Rambut saya bahkan masih bisa bertumbuh,” kata Bapak Zeng.

Operasi ini telah memberinya kehidupan baru. Kehidupan keluarga ini juga sangat sulit, istrinya menderita penyakit hati. Kini kita bukan hanya akan memperhatikan kesehatan pasangan suami istri ini. Pengobatan sang suami sudah berakhir. Kini kita mulai memperhatikan kondisi kesehatan istrinya dan kondisi kehidupan keluarga ini.

Kita juga melihat departemen pediatric menangani pasien dengan sepenuh hati. Seluruh tim bekerja sama untuk menangani seorang anak yang menderita penyakit langka hingga kesehatannya membaik. Anak ini memiliki bakat music dan bisa menggambar dengan sangat baik. Anak ini sungguh menggemaskan. Bisa merawatnya dengan baik adalah harapan terbesar keluarganya. Anak ini juga memiliki daya hidup yang tinggi.

Melihat para dokter muda dalam laporan tim medis hari ini, saya sungguh sangat bersyukur. Para dokter senior juga sangat mengagumkan. Seorang pasien yang menjalani transplantasi sel punca datang bersama suaminya ke Hualien dan berkata pada saya bahwa mereka akan pulang ke Hawaii dengan tubuh yang sehat.

Hati mereka dipenuhi rasa syukur. Saya bersyukur setelah datang ke RS kita, para penderita penyakit langka bisa terselamatkan. Kita bisa mendiagnosis penyakit mereka dan memberikan pengobatan yang tepat. Jadi, pelayanan medis di rumah sakit kita bukan untuk mencari keuntungan, melainkan untuk menyelamatkan nyawa pasien. Kita menyelamatkan nyawa pasien dengan penuh cinta kasih. Dalam waktu 10 tahun, rumah sakit kita telah menyelamatkan lebih dari 1.300 kaki dari amputasi.

“Sejak bulan Juli 2005 hingga bulan lalu, kita telah menyelamatkan 1.053 pasien dan lebih dari 1.380 kaki dari amputasi. Ditambah dengan pasien pagi ini, kita telah menyelamatkan hampir 1.400 kaki. Kita terus mengikuti perkembangan pasien, yang terlama sudah melebihi 11,5 tahun. Di sini, saya ingin melaporkan pada Master bahwa meski tim kami sangat kecil, tetapi kami sangat bersungguh hati. Setiap pasien adalah teman dekat saya. Ini adalah jalinan kasih sayang yang tulus,” kata dr. Huang Hsuan-li, Kepala laboratorium keteterisasi jantung.

"Selama hampir 12 tahun ini, kisah setiap pasien merupakan sebuah epos yang tidak bisa saya lupakan. Saya berterima kasih kepada Master yang telah memberi kami laboratorium kateterisasi jantung dan pusat pengobatan penyakit vaskular peripheral sehingga kami bisa memberikan pengobatan dan melakukan riset. Kami melakukan riset dengan sepenuh hati. Sesuai empat kalimat terakhir dalam Sutra Bhaisajyaguru, kami berharap kami bisa menemukan metode yang baik. Dengan begitu, kami bisa mendatangkan harapan dan musim semi bagi para pasien,"tambah dr. Huang Hsuan-li.

dr. Huang berikrar untuk menyelamatkan kaki para pasien dari amputasi. Ada lebih dari seribu pasien yang telah terhindar dari kecacatan. Ini sungguh mengharukan. Setiap departemen sangatlah penting. Waktu yang dimiliki untuk berbagi kisah terbatas.

Kita juga melihat para perawat kita. Usai ditangani oleh dokter, para pasien diserahkan kepada perawat. Para perawat harus merawat pasien hingga jiwa dan raga pasien merasa nyaman. Para pasien tidak tertekan karena penyakit dan harga diri mereka tetap terjaga saat menerima perawatan. Setiap pasien sangat bersyukur.

Rumah sakit sudah bukan tempat yang penuh penderitaan. Banyak orang yang berkata pada saya bahwa rumah sakit kita tidak seperti rumah sakit. Saat datang ke rumah sakit kita, jiwa dan raga mereka sangat tenang. Ini semua berkat kesatuan tekad kita. Di lingkungan Tzu Chi, kita memancarkan cahaya cinta kasih. Kekuatan cinta kasih seperti ini berasal dari manusia.

Tentu, kita juga melihat banyak anggota TIMA memberikan dukungan. Selain itu, staf medis rumah sakit kita sering terjun ke komunitas untuk mencurahkan perhatian. Hal yang harus disyukuri sangatlah banyak. Singkat kata, terima kasih. Saya melihat laporan dan kisah yang dibagikan para dokter dan perawat kita. Saya bersyukur pada kalian semua.

Karena terbatasnya waktu, saya tidak bisa mengungkapkan rasa syukur saya satu per satu. Namun, saya bersyukur pada semua insan Tzu Chi. Di rumah sakit kita, para relawan Tzu Chi selalu memberi dukungan pada tim medis kita. Setiap kali datang ke sini, saya melihat barisan yang sangat panjang dan tertib. Saya yakin di rumah sakit kita, mereka merupakan jembatan penghubung terbaik antara tenaga medis dan pasien.

Mereka bisa memahami perasaan pasien dan memberi tahu dokter dan perawat tentang kebutuhan pasien. Kemudian, tenaga medis kita bisa segera mendatangi pasien dan memberikan pelayanan yang memuaskan. Saya selalu bersyukur kepada para relawan rumah sakit yang mendedikasikan diri dengan penuh cinta kasih.

Kita bisa melihat semua orang saling menghormati. Para tenaga medis menghormati para relawan dan para relawan mengasihi rumah sakit kita. Saya bersyukur atas segalanya. Saya bersyukur pada kalian semua dan mendoakan kalian. Kalian harus mengikuti langkah saya dengan erat. Saya mendoakan kalian semua. Semoga setiap orang bisa menjadi insan Tzu Chi. Terima kasih.

Menghormati kehidupan semua orang secara setara

Dokter humanis menyelamatkan pasien dengan terampil

Perawat menenangkan jiwa dan raga pasien dengan penuh cinta kasih

Relawan rumah sakit menjadi jembatan penghubung antara tenaga medis dan pasien

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 24 Juni 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 26 Juni 2017

The beauty of humanity lies in honesty. The value of humanity lies in faith.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -