Ceramah Master Cheng Yen: Melepaskan Belenggu Emosi dengan Memahami Dharma


“Saya sangat berterima kasih kepada Bibi Ye Ci Jing yang datang ke Malaysia 35 tahun yang lalu dengan membawa benih berkah dan memulai Empat Misi Tzu Chi di Malaysia. Bibi sangat memperhatikan jiwa kebijaksanaan relawan dengan memimpin setiap penanggung jawab cabang untuk memulai kegiatan bedah buku di komunitas. Master, kami ingin berikrar untuk menyebarkan Kata Renungan Jing Si bagaikan hujan Dharma yang membasahi dunia. Kami ingin menjadikan 7,8 juta warga Tionghoa di Malaysia sebagai sasaran penyebaran Dharma sehingga semua orang dan setiap keluarga memiliki buku Kata Renungan Jing Si,”
kata Luo Yan-zhen relawan Tzu Chi.

“Kami tahu bahwa Dharma sangatlah penting. Master pernah mengatakan bahwa ajaran Buddha sulit disebarkan karena hati makhluk awam sulit untuk diubah. Dengan demikian, di masa depan, orang-orang akan lebih menderita daripada sekarang. Oleh karena itu, sebagai murid Jing Si, kami akan mengemban tanggung jawab untuk menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk,” lanjut Luo Yan-zhen.

“Terima kasih, Master. Master telah meninggalkan Dharma bagi kami. Kami berikrar dengan tulus untuk menyebarkan buku Kata Renungan Jing Si kepada semua orang, menyebarkan Dharma, membawa manfaat bagi semua makhluk, menyucikan hati manusia dengan Kata Renungan Jing Si, menyebarkan ajaran baik, dan mempraktikkannya,” pungkas Luo Yan-zhen.

Saya ingin berterima kasih kepada Ye Shu-mei, Ji Hang, dan Ci Lu. Merekalah yang pertama kali membawa semangat Tzu Chi dari Taiwan ke Malaysia. Begitu pula dengan Ji Hang yang datang ke Taiwan dan memiliki jalinan jodoh dengan saya sehingga dapat membawa Dharma kembali ke Malaysia. Semuanya sangat tulus. Hingga saat ini, dengan satu hati dan tekad, mereka terus menyebarkan Dharma tanpa henti, membawa manfaat bagi semua makhluk, dan menyebarkan semangat Tzu Chi.


Saya selalu berkata bahwa saya sangat bersyukur. Entah jalinan jodoh baik apa yang kita bangun di masa lalu sehingga saat mendengarkan perkataan saya, semuanya percaya dan merasa senang hingga bergabung dengan ajaran Buddha. Semuanya memiliki pemikiran yang sama, yaitu bersumbangsih tanpa pamrih dan selalu bersyukur. Hal yang membuat saya lebih tersentuh ialah Dharma yang benar. Tidak peduli apa pun yang terjadi, hati semua orang tetap tenang dan kokoh. Ini semua karena kalian mengerti hukum sebab dan akibat.

Mengenai benih sebab, saat ini kita masih terus menanam benih yang akan menjadi sebab bagi masa depan. Hal terpenting ialah jalinan jodoh di antara kita. Jalinan jodoh kita melibatkan sebab dan kondisi yang menghasilkan buah dalam kehidupan saat ini, yang berasal dari sebab dan kondisi yang kita tanam pada masa lalu. Jalinan jodoh yang terus berlanjut ini sungguh tak terbayangkan. Saat melihat saya, kalian merasa senang. Saat mendengarkan ajaran saya, kalian dipenuhi sukacita Dharma dan mempraktikkannya di dunia dan masyarakat. Begitulah ajaran Buddha yang benar disebarkan secara luas di Malaysia. Ini membuat saya tersentuh.

Dengan adanya ajaran Buddha di era ini, memungkinkan kita untuk memiliki keyakinan dan mempraktikkannya dengan terjun ke tengah masyarakat. Ketika orang-orang tersesat, kita memiliki pengetahuan dan pandangan benar untuk dapat menasihati, mendampingi, dan membimbing mereka sehingga mereka dapat melenyapkan kegelapan batin. Bagaimana agar hidup kita lebih dekat dengan hakikat kebuddhaan? Kita harus menemukan kembali hakikat kebuddhaan ini agar dapat tercerahkan. Bagaimana cara menemukannya?


Hati dan pikiran kita sering kali gelisah dan terbelenggu oleh emosi. Emosi terus membelenggu kebebasan kita sehingga membuat pemikiran kita terkurung dan kebijaksanaan kita tertutup. Inilah mengapa dunia ini penuh dengan penderitaan. Untuk terbebas darinya, kita harus memahami tentang asal dan tujuan kehidupan kita. Sebagaimana sebab dan kondisi yang ditanam, demikianlah buah dan akibat yang akan dituai.

Orang bijaksana akan tahu bahwa semua yang telah berlalu adalah bagian dari rangkaian sebab dan akibat yang juga sudah berlalu. Ketika seseorang jatuh sakit dan dokter telah mendiagnosis, itulah kenyataannya. Terkadang, memang ada keajaiban, tetapi ketika keajaiban itu tidak terjadi, dia memahami bahwa itu tak lepas dari hukum sebab akibat. Dengan demikian, dia akan lebih mampu untuk terbebas dan tidak terus-menerus terjebak dalam perasaan menderita dan tidak rela.

Sesungguhnya, bagaimanapun penderitaan kita, tidak ada gunanya jika terus melekat pada noda batin dan kegelapan batin. Dengan meneladan Buddha, kita dapat memahami prinsip kebenaran dan dapat mengatasinya sendiri ketika muncul masalah. Jika tidak, sebanyak apa pun orang lain menasihati kita, pikiran kita tetap tidak akan terbuka. Oleh karena itu, kita harus meneladan Buddha.


Apa yang Buddha ajarkan tentang pencerahan? Kita harus belajar untuk melepas dan memandang segalanya dengan lebih terbuka sehingga ada jalan untuk kita tapaki. Sejauh apa pun perjalanannya, kita harus mulai melangkah. Jika tidak mulai melangkah, kita tidak akan pernah sampai. Untuk memperpendek jaraknya, kita harus bergerak. Hanya dengan melangkah maju, barulah kita bisa mencapai tujuan.

Meski kaki terasa lelah, kita harus terus melangkah agar bisa mencapai tujuan. Untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, kitalah yang harus bergerak dan mendekatkan diri pada solusi. Kalian telah datang ke Hualien, Taiwan dan sekarang sangat dekat dengan saya. Saat ini, sangat banyak Bodhisatwa di Malaysia yang memanfaatkan waktu mereka untuk membuka saluran daring dan mendengarkan suara saya. Ini semua dimungkinkan berkat teknologi saat ini.

Dikatakan bahwa Buddha dapat menyampaikan ajaran dengan satu suara yang dapat terdengar dari segala penjuru. Suara yang menyeluruh ini dapat didengar oleh seluruh bumi. Buddha telah mengatakan ini lebih dari 2 ribu tahun yang lalu. Saat ini, teknologi memberikan kita kemampuan untuk menyaksikan kekuatan Buddha tersebut. Banyak hal telah berlalu seiring berjalannya waktu dan langkah yang telah diambil. Namun, semangat dan jiwa kebijaksanaan Buddha tetap ada dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Bodhisatwa sekalian, saya berharap semuanya dapat sepenuh hati memahami ajaran ini. Saya juga berharap semuanya mendengarkan Dharma setiap hari. Dengan mendengarkan Dharma, kalian akan tahu bahwa saat menemui suatu masalah, kalian dapat menggunakan ajaran ini untuk melepaskan kebingungan yang ada di hati. Apakah kalian mengerti? (Mengerti.) Baik.

Mendengarkan Dharma membawa sukacita untuk memahami prinsip kebenaran Buddha
Menabur benih kebajikan dan membimbing mereka yang memiliki jalinan jodoh
Mempraktikkan tekad Guru dengan hati dan pikiran yang teguh
Melepaskan kegelapan batin dan belenggu emosi

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 07 September 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 09 September 2024
The beauty of humanity lies in honesty. The value of humanity lies in faith.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -