Ceramah Master Cheng Yen: Melihat Hakikat Sejati dan Terjun ke Tengah Masyarakat
“Master yang terhormat dan terkasih, waktu terus berlalu tanpa henti dan kami pun terus bersumbangsih tanpa henti. Tanpa disadari, saya telah mengikuti langkah Master selama lebih dari 30 tahun,” kata Li A-li, relawan Tzu Chi.
“Meski waktu dan ruang terus berubah, tetapi tekad saya untuk mengikuti langkah Master dan cinta kasih saya terhadap Tzu Chi tidak akan berubah,” kata Lin Kun-yong, relawan Tzu Chi.
“Selain selamanya tidak akan berubah, saya juga akan makin teguh dan sukacita,” kata Lin Zhi-mao, “relawan Tzu Chi.
“Kami bersyukur kepada Master yang membuka Jalan Bodhisatwa yang lapang dan lurus bagi kami untuk bersumbangsih sehingga kami dapat belajar hingga sadar. Sebagai makhluk awam, kami belajar untuk menjadi Bodhisatwa,” kata You Su-zhen Relawan Tzu Chi.
“Tzu Chi adalah misi kami seumur hidup. Berkat Tzu Chi, kami dapat menumbuhkan jiwa kebijaksanaan,” kata Hong Mei-xiang, relawan Tzu Chi.
“Dari kehidupan ke kehidupan, asalkan Master melambaikan tangan, kami pasti akan segera menghampiri Master,” kata Chen Yu-zhen, relawan Tzu Chi.
“Master, dari kehidupan ke kehidupan, kami pasti akan menggenggam tangan Master erat-erat, menjalankan Tzu Chi dan mempraktikkan Sutra Teratai bersama Master, serta meneladan hati Buddha dan tekad Master.”
Saya sungguh kagum dan bisa merasakan betapa tulus dan dekatnya kalian di hati saya. Saya sangat bersyukur. Kita memiliki jalinan jodoh sebagai guru dan murid. Di mana pun insan Tzu Chi meninggalkan jejak cinta kasih, tempat itu akan dipenuhi berkah. Di setiap tempat yang pernah dijangkau, insan Tzu Chi menjalin jodoh baik dan menginspirasi orang-orang untuk menciptakan berkah. Saya menaruh harapan besar pada kalian.
Buddha datang ke dunia ini demi satu tujuan utama, yakni mengajarkan praktik Bodhisatwa. Jika mengikuti ceramah saya, kalian akan menyadari bahwa saya selalu mengulang hal ini. Kita harus bersungguh hati untuk memahami ajaran Buddha di dunia. Buddha mengajarkan praktik Bodhisatwa demi membimbing semua makhluk. Berhubung semua makhluk berwatak keras dan sulit dibimbing, Buddha harus menggunakan berbagai metode terampil. Sesuai kapasitas setiap makhluk, kita harus menggunakan berbagai metode.
Dalam perjalanan kali ini, saya melihat para insan Tzu Chi yang bersumbangsih dengan segenap hati dan tenaga. Semua orang menjalankan Tzu Chi dengan tulus. Setiap orang mendedikasikan kehidupan mereka untuk bersumbangsih. Insan Tzu Chi di berbagai wilayah menggunakan metode yang berbeda-beda untuk membimbing orang-orang. Ini juga termasuk metode terampil. Melihat contoh-contoh yang ada, saya merasa bahwa metode terampil sungguh sangat banyak. Berbagai metode ini berasal dari kebijaksanaan hakiki insan Tzu Chi.
Para insan Tzu Chi terus mengembangkan kebijaksanaan mereka. Semua ajaran saya pada dasarnya mirip dan dapat membawa rasa sukacita bagi orang-orang. Semuanya sangat mirip, tetapi memiliki perbedaan. Dari ajaran yang saya berikan, setiap orang bisa memiliki pemahaman yang berbeda dan terinspirasi untuk melakukan hal yang berbeda pula. Contohnya, ada sebagian yang merasa bahwa ajaran saya dapat membantu mereka memperbaiki temperamen mereka.
Setiap orang hendaknya bersikap penuh pengertian. Kita harus bersikap penuh pengertian dan berlapang hati terhadap sesama. Tzu Chi memiliki banyak relawan dan setiap orang memiliki tabiat yang berbeda-beda. Saya sering berkata bahwa saat membuka mulut, kita bisa dengan mudah menciptakan karma baik ataupun karma buruk. Untuk menciptakan karma baik, kita harus terus membina kebiasaan untuk bertutur kata baik. Jadi, saat ini, kita harus sungguh-sungguh membina kebiasaan baik. Salah satunya ialah dengan mengucap syukur.
Saat bertemu dengan orang lain, kita hendaknya senantiasa mengucap syukur. Bersyukur termasuk bertutur kata baik. Saya bukan melarang kalian mengucapkan "Amitabha". Saya hanya mengingatkan kalian untuk mengungkapkan rasa syukur saat bertemu orang lain. Saya berharap Tzu Chi dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan menyesuaikan diri bagaikan air. Apakah yang akan terjadi saat air dituangkan ke dalam wadah berbentuk segi enam, bulat, atau segi empat?
Air itu akan mengikuti bentuk wadahnya, baik segi enam, segi delapan, bulat, maupun segi empat. Air yang dituangkan akan selalu mengikuti bentuk wadahnya. Saya berharap kalian juga dapat menyesuaikan diri agar bisa melakukan segala sesuatu dengan sempurna. Semoga tekad kita dan semangat Tzu Chi dapat seperti air yang mengalir jauh. Kebaikan harus segera dilakukan. Jangan berkata, "Saya akan melakukannya saat ada waktu luang."
Saat kita tidak melakukan apa-apa, hanya mendengar atau melihat sesuatu yang menyentuh, kita dapat berkata, "Anda sungguh luar biasa. Saya sangat terharu. Anda telah melakukannya dengan baik." Ini termasuk pujian. Dalam Sutra Teratai dikatakan bahwa memuji orang lain juga menciptakan pahala. Pujian menumbuhkan keyakinan. Keyakinan adalah ibu dari segala pahala. Dengan menumbuhkan keyakinan orang lain, kita juga menciptakan pahala. Singkat kata, yang saya sampaikan pada kalian sangatlah sederhana. Namun, bisakah kalian sepenuhnya memahami dan menjalankannya?
Kata-kata yang sederhana ini mengandung kebenaran yang sangat mendalam. Jadi, kalian hendaknya senantiasa bersungguh hati. Saya juga ingin mengingatkan kalian untuk mewariskan cinta kasih dan berkah dalam keluarga. Berbuat baik berarti menciptakan berkah. Bimbinglah anak-anak kalian untuk menciptakan berkah. Inilah warisan keluarga yang sesungguhnya. Hendaklah kalian selalu bersungguh hati.
Tulus membuka jalan dan membentangkan jalan bersama
Melihat hakikat sejati setelah melenyapkan kegelapan batin
Mempraktikkan Dharma yang bagaikan air
Mewariskan berkah dan kebajikan dalam keluarga
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 31 Januari 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 02 Februari 2025