Ceramah Master Cheng Yen: Melihat Penderitaan di Dunia dan Memberikan Bantuan

Lihatlah ke sekeliling dunia ini, bencana yang terjadi sungguh banyak. Penderitaan di dunia tak habis diulas. Noda batin manusia juga semakin lama semakin banyak. Semakin banyak mengetahui, noda batin pun semakin besar.

Dalam ceramah pagi, setiap hari saya berkata bahwa kita harus mengurangi dan melenyapkan noda batin. Akan tetapi, noda batin selamanya tidak bisa dilenyapkan dan dikurangi. Kekhawatiran manusia berbeda dengan dan noda batin di dalam Buddhisme. Kita sering mendengar orang berkata, “Saya sangat khawatir.”

Di dalam dialek Taiwan, khawatir berarti risau akan sesuatu. Akan tetapi, banyak orang berkata, “Saya memiliki banyak noda batin.” Sesungguhnya, yang mereka maksud adalah mereka khawatir akan banyak hal. Di dalam Buddhisme, noda batin bersumber dari sebersit niat di dalam hati.

Noda batin seperti benang rami yang kusut. Jika tidak diluruskan dengan baik, benang ini akan kusut. Semakin besar gumpalan benang kusut, semakin sulit bagi kita untuk meluruskannya. Ajaran Buddha mengajarkan kepada kita untuk memutuskan akar noda batin.

doc tzu chi

Untuk memutuskan akar noda batin, diperlukan keyakinan. Hanya dengan keyakinan, baru kita dapat memutuskan noda batin yang bagaikan benang kusut. Kita harus memiliki keyakinan mendalam

dan tidak menaruh keraguan terhadap prinsip kebenaran. Setelah membentangkan jalan dan menemukan arah yang benar, kita harus melangkah maju dengan mantap.

Kita harus terus melangkah maju tak peduli seberapa jauh jaraknya. Selama sesuatu itu benar, maka lakukan saja. Ini membuat kita merasa tenang dan damai karena kita telah melakukan hal benar yang bermanfaat bagi dunia. Selama sesuatu itu benar, maka lakukan saja.

Menyelesaikan masalah di dunia dan masyarakat adalah hal yang harus dilakukan oleh setiap orang. Kita harus terus menyerukan hal ini. Kita semua tinggal di kolong langit dan di atas bumi yang sama. Saat Bumi terluka dan terjadi bencana, kita tidak bisa mengatakan bahwa itu tidak berhubungan dengan kita. Semuanya saling berhubungan.

doc tzu chi

Kini adalah saatnya bagi kita untuk membangkitkan kesadaran. Untuk membangkitkan kesadaran, kita harus melakukan tindakan nyata. Setiap orang hendaknya membangkitkan sebersit niat yang sama untuk menyelesaikan masalah di dunia. Saya selalu menggunakan hal-hal yang terjadi di dunia  sebagai contoh untuk berbagi Dharma dengan kalian. Kita harus menemukan arah yang benar untuk membantu orang yang membutuhkan.

Ada orang berkata, “Apa hubungan bencana itu dengan saya? Tempat itu berada sangat jauh, apa hubungannya dengan saya?” Ketahuilah bahwa Bumi berbentuk bulat. Sebagaimana benih yang ditabur, demikianlah buah yang dituai. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita. Bencana dapat terjadi di sekitar kita atau di hadapan kita.

Mulai dari saat ini, kita harus membina hati kita. Setiap orang harus membina hati yang baik, menuju arah yang tepat, serta melangkah di satu jalan yang sama dengan kesatuan hati dan tekad. Setelah memiliki arah yang tepat, kita melangkah maju dengan mantap.

Kini kita dapat melihat banyak penderitaan yang terjadi di dunia ini. Ada orang yang terlahir di negara yang miskin. Meski tak berdaya,  mereka tetap harus bertahan hidup di tengah kondisi seperti itu. Ada orang berkata, “Sekarang, orang yang kelebihan gizi lebih banyak dari orang yang mati kelaparan.” Sesungguhnya, saya tidak percaya. Ini karena mereka tidak melihat penderitaan yang sesungguhnya.

doc tzu chi

Mereka tidak bersungguh hati melihat penderitaan di dunia ini. Mereka berkata, “Secara rata-rata, orang yang obesitas lebih banyak dari orang yang kelaparan.” Saya tahu bahwa ada banyak orang yang kelebihan gizi dan terlalu menikmati hidup. Ada banyak orang seperti ini. Pola hidup seperti ini tidak sehat. Namun, ada pula orang yang sejak lahir sudah hidup menderita.

Jika orang yang kelebihan gizi dapat hemat sedikit, maka mereka dapat membantu banyak orang. Mereka juga dapat menjaga kesehatan fisik dan batin mereka.

“Sebelum mengenal Tzu Chi, saya sering mengeluh. Kini, setelah mengenal Tzu Chi saya merasa bahwa dapat membantu sesama adalah berkah yang terbesar. Kami menghimpun dana kecil untuk melakukan amal besar. Dengan begitu, saya dapat mencurahkan sedikit cinta kasih saya untuk orang lain. Meski hanya melakukan kebaikan kecil, tetapi saya melihatnya sebagai cinta kasih besar. Jadi, kita harus bersiteguh untuk melakukan kebaikan kecil. Saya berharap ada lebih banyak orang yang dapat mengubah pola pikir,” kata Deviana, penerima bantuan Tzu Chi.

Kita harus menaruh pandangan dan perhatian kita kepada orang yang menderita. Kita harus lebih perhatian dan bersungguh hati terhadap mereka. Kita juga harus berpikir dari posisi mereka. Jika kita yang berada di lingkungan seperti itu, mampukah kita bertahan?  Kita harus berempati dan turut membantu mereka. Ini baik untuk diri sendiri dan orang lain.

”Saya berdana untuk membantu orang yang kesulitan,” kata Dennis Manla.

”Bagaimana caramu berdana?”

”Dengan menyisihkan 10 sen atau 20 sen setiap hari. Saya berharap dapat membantu orang yang lebih membutuhkan dari saya, seperti anak yatim piatu dan orang-orang yang berketerbatasan gerak,” jawab Dennis Manla.

“Ibu, uang Anda akan didonasikan ke Yayasan Tzu Chi untuk membantu orang yang hidup kesulitan,” kata seorang relawan.

Mereka menggunakannya untuk membantu orang yang hidup kesulitan.

”Saya berharap saya dapat membantu karena saya juga berasal dari

keluarga kurang mampu. Tadi saya memberi tahu penumpang saya dan mengajak mereka untuk turut mencurahkan sedikit cinta kasih. Dengan begitu, kita dapat membantu banyak orang,” kata seorang supir.

Semua orang di dunia ini hidup saling berdampingan
Melihat penderitaan di dunia dan membangkitkan welas asih
Menempatkan diri pada posisi orang lain dan bersumbangsih dengan penuh cinta kasih
Menapaki jalan yang sama dengan kesatuan tekad

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 27 Agustus 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 29 Agustus 2017
Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -