Ceramah Master Cheng Yen: Melindungi Bumi dan Menciptakan Berkah
Bodhisatwa sekalian, dapat hidup sehat, tenteram, dan bahagia adalah berkah di dunia. Kita harus saling bersyukur dan mendoakan. Di dunia ini ada banyak orang penuh cinta kasih yang membina berkah dan kebijaksanaan. Kita harus membina berkah dan kebijaksanaan. Inilah Bodhisatwa dunia.
Saya sangat berterima kasih kepada relawan daur ulang yang melindungi bumi dengan sepenuh hati. Kini Bumi sungguh membutuhkan uluran tangan setiap orang untuk melindunginya dengan penuh cinta kasih. Sejak lahir, kita mengandalkan Bumi ini untuk menyediakan segala yang dibutuhkan dalam keseharian. Karena itu, kita harus melindunginya dengan penuh rasa syukur. Kita juga harus mengasihi semua orang yang menderita di dunia ini. Inilah yang harus dilakukan Bodhisatwa. Relawan daur ulang sangat bijaksana. Saya sangat mengagumi para relawan daur ulang.
“Kakak-kakak sekalian, apa kabar? Nama saya Zhang Jin-cai. Saya tinggal di Mudan, Shuangxi. Kami mendirikan sebuah posko daur ulang di sana. Saya tidak terlalu tua, baru berusia 82 tahun saja. Saya terus bekerja. Semakin banyak bekerja, saya semakin gembira. Saya sangat berterima kasih karena Master memberi saya kesempatan untuk melakukan daur ulang. Saat melakukan daur ulang, saya memberi tahu para relawan lansia untuk mengumpulkan barang daur ulang. Saya memberi tahu mereka kapan saya akan mengangkutnya dan akan tiba di sana tepat waktu,” ucap relawan daur ulang.
“Saya sangat gembira melakukan kegiatan Tzu Chi. Saya tinggal di Mudan. Tahun ini saya berusia 84 tahun. Semakin bekerja, saya merasa semakin sehat. Kegiatan ini membuat Taiwan dan Bumi ini semakin indah dan setiap orang tetap sehat,” ucap relawan daur ulang lainnya.
Kita mendengar relawan dari Mudan, Shuangxi berbagi pengalaman. Mereka sudah berusia 80 hingga 90-an tahun. Lihatlah mereka melakukan daur ulang dengan gembira. Saat melintas di hadapan saya, saya memberi doa untuk mereka. Mereka menjawab, “Terima kasih.” “Kami melakukan daur ulang dengan gembira.” Inilah kekuatan cinta kasih. Kita sungguh melihat para relawan lansia yang melakukan daur ulang tanpa kerisauan dan semakin sehat. Mereka mengembangkan cinta kasih untuk melindungi bumi ini.
Siapa yang berkata
bahwa orang lansia tidak
berguna? Apakah kita sungguh
tidak berguna? (Tidak) Kita bukan tidak berguna. Usia saya hampir sama dengan kalian. Relawan yang berusia 70 hingga 80
tahun hampir setara
usianya dengan saya. Orang-orang yang berusia 80 hingga 90 tahun sudah sekelompok dengan saya. Namun, kita jangan mengaku tua. Kita harus tahu bahwa kita masih berguna dan dapat bersumbangsih bagi masyarakat.
Contohnya Relawan Cai Kuan di Changhua. Tahun ini dia sudah berusia 100 tahun lebih. Dia berjalan dengan tegap dan lebih cepat dari saya. Dia masih bersumbangsih sebagai anggota komite dan sangat aktif di Xie li. Dia melakukan daur ulang, melakukan kunjungan kasih, dan menjadi relawan di rumah sakit. Saat saya berkunjung ke Aula Jing Si Changhua, dia juga berdiri di tengah kerumunan untuk menjemput saya. Dia berdiri di sana dengan tegap dan terus tersenyum. Pada saat pementasan lautan Dharma, dia juga berdiri paling depan. Gerakan tangannya tidak berbeda dengan relawan lain. Dia sudah berusia 100 tahun. Karena itu, kita jangan mengaku tua.
Belakangan ini, saya memberi tahu orang-orang untuk menyimpan usia 50 tahun di bank dan mengeluarkan sisanya untuk digunakan, tak peduli ia hanya tersisa 50-an tahun, 40-an tahun, 30-an tahun maupun 20-an tahun. Kita harus mendedikasikan diri dengan semangat sesuai dengan usia yang tersisa. Dengan demikian, kita selamanya sehat dan kuat, benar tidak? (Benar) Kita menjadi orang paruh baya yang sangat sehat dan kuat. Jangan berpikir bahwa kita sudah tua. Meski usia terus bertambah, tetapi kita jangan merasa sudah tua. Kita harus selamanya sehat dan kuat.
“Master yang terkasih, Master adalah Ibu dari jiwa kebijaksanaan kami. Master terus memerhatikan kesehatan fisik dan batin kami. Master terus mengingatkan kami untuk menjaga keselamatan sendiri, mengajarkan kami untuk mendengar Dharma, dan bersumbangsih tanpa memiliki pamrih. Kami akan selalu mengingatnya dan melakukannya secara nyata. Harap Master tidak perlu mengkhawatirkan kami. Kami mendoakan Master yang terkasih semoga panjang umur, semakin sehat, dan terus membimbing kami untuk melangkah maju. Kami bertekad untuk mengikuti jejak Master dari kehidupan ke kehidupan.”
Mendengar ucapan kalian, saya sudah memahaminya. Saya sangat bersyukur dan tersentuh. Kalian harus mendengar perkataan saya. Kesehatan dan ketenteraman kalian adalah yang paling membuat saya tenang. Jika mengasihi saya, maka kalian jangan membuat saya khawatir. Kalian harus mengenakan pelindung pinggang. Kenakanlah seragam ini dengan rapi. Pelindung pinggang ini terbuat dari hasil daur ulang yang berfungsi untuk melindungi pinggang kita. Sarung tangan ini berfungsi untuk melindungi tangan kita. Kalian harus menggunakannya dengan baik. Terlebih lagi helm ini. Kalian harus selalu ingat untuk memakainya. Setiap kali mengendarai sepeda motor, kalian harus mengenakannya. Jangan membuat saya khawatir. Rompi ini juga harus dikenakan pada saat malam hari agar orang lain dapat melihat kita. Dengan begitu, kita akan selamat. Paham? (Paham)
Apakah kalian menyayangi saya? (Ya) Apakah kalian mengasihi saya? (Ya) Jika kalian mengasihi dan menyayangi
saya, maka jangan membuat
saya khawatir. Lihatlah saya harus
memerhatikan begitu banyak orang
di berbagai negara. Karena itu, kalian jangan membuat saya khawatir. Kalian harus menjaga diri dengan
baik. Jika kalian dapat
menjaga diri dengan baik, maka saya akan merasa tenang. Mengerti? (Mengerti) Harus ingat, ya? (Ya) Baik. Saya berterima kasih kepada kalian. Mengasihi diri sendiri adalah wujud syukur. Bersumbangsih adalah wujud membalas
budi. Anak muda harus
tahu bahwa budi luhur orang
tua sangat besar. Kalian harus mengasihi diri sendiri dan bersumbangsih. Kalian harus lebih bersungguh hati. Saya mendoakan kalian. Terima kasih. Semoga kalian selalu aman dan
selamat. (Terima kasih,
Master)
Menciptakan berkah sebagai wujud syukur terhadap langit dan bumi
Tetap gigih melindungi bumi meski telah berusia lanjut
Mengingat nasihat Master dan mempraktikkan Enam Paramita
Menghormati Master dan mengasihi diri sendiri
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 22 Januari 2018
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 24 Januari 2018