Ceramah Master Cheng Yen: Melindungi Bumi dengan Pelestarian Lingkungan


“Saya mengelapnya selembar demi selembar karena terdapat getah pisang di atasnya. Setelah dibersihkan, ini bisa kembali digunakan,”
kata salah seorang relawan Tzu Chi.

“Bagian yang kotor ini digunting. Pengepul barang bekas hanya menginginkan bagian yang bersih. Ini makan banyak tempat, tetapi ringan. Karena ringan, hasil penjualannya tidak seberapa. Belakangan, kami menjualnya ke pemasok buah yang membelinya dengan harga yang sama dengan harga produk baru,” kata Lin Fu-de relawan Tzu Chi.

“Kami menerima kain dalam bentuk segitiga. Kami bisa menjahit dua potong kain menjadi satu,” kata salah seorang relawan Tzu Chi lainnya.

“Kami harus mengembangkan kekreatifan. Kami bisa membuat apa yang terbayang dalam benak kami. Sebuah pabrik payung yang akan tutup bertanya apakah depo daur ulang kita bisa menerima kain payung mereka,” kata Guo Chun-mei relawan Tzu Chi.

Sungguh, asalkan bersungguh hati, kita bisa mengembangkan kebijaksanaan yang tak terhingga. Karena manusia mengejar kenikmatan materi, industri pun berkembang pesat dan promosi produk sangat gencar. Jadi, ada banyak barang yang dibuang setelah dipakai sekali. Inilah akibat dari nafsu keinginan manusia.


Manusia juga tamak akan cita rasa daging. Akibat nafsu keinginan manusia, banyak sumber daya alam yang terkuras, termasuk tumbuhan dan hewan. Akibat pola hidup manusia yang konsumtif, banyak barang yang dibuang dan menjadi sampah. Bumi akan mengeras dengan cepat jika sampah plastik ditimbun di dalam tanah.

Kini orang-orang sering menggunakan plastik. Katanya, plastik yang ditimbun di dalam tanah tidak akan terurai meski sudah seratus atau lima ratus tahun berlalu. Sampah plastik akan terus bertambah jika manusia terus membuang plastik.

Pikirkanlah, berapa luas tanah di Bumi ini yang bisa digunakan untuk menimbun plastik? Bukankah tanah akan mengeras? Jika dibakar, sampah plastik akan mencemari udara. Jika tanah mengeras, bagaimana tanaman pangan bisa bertumbuh? Sampah plastik bukan hanya mencemari udara, tetapi juga mencemari laut. Da Ai TV sering menyiarkan masalah ini. Semoga setiap orang dapat menontonnya dan menyadari masalah ini.

Saya juga sering mengulas tentang satu hal. Berapa banyak hewan yang dikonsumsi setiap detik? Lebih dari 2.500 ekor hewan. Ini hanya dalam sedetik. Dengan kata lain, ada lebih dari 200 juta ekor hewan per hari dan lebih dari 80 miliar ekor hewan per tahun yang disembelih demi dikonsumsi. Karena itu, manusia terus menernakkan hewan. Pernapasan babi, sapi, dan hewan ternak lainnya juga mencemari udara. Jadi, pernapasan manusia dan hewan mencemari udara.


Saya sangat bersyukur kepada para staf Da Ai TV yang turut bervegetaris. Saya tetap hendak menyemangati mereka untuk mengajak keluarga bervegetaris bersama. Kita harus mengajak semua orang bervegetaris, baru bisa benar-benar menjaga kelestarian lingkungan. Jadi, kita harus bervegetaris demi melindungi bumi.

Terdapat banyak Bodhisatwa daur ulang di sini. Berapa jumlah relawan daur ulang di seluruh Taiwan sekarang? Saya telah menanyakannya tadi. Kini kita memiliki lebih dari 90 ribu Bodhisatwa daur ulang. Sebelum saya datang ke sini, saya juga bertanya, "Berapa rata-rata upah harian sekarang?" Saya lalu meminta orang lain untuk menghitungnya.

Saya berkata bahwa hitung dengan upah yang lebih rendah saja dan anggap upah per hari hanya seribu dolar NT. Wakil Ketua Wang dan Bapak Yao lalu berkata bahwa upah harian lebih dari seribu dolar NT. Saya berkata, "Tidak apa-apa. Hitung lebih rendah, seribu dolar NT saja."

Kita memiliki 90 ribu orang relawan daur ulang. Jika upah setiap orang seribu dolar NT per hari, berapa jumlahnya? (Sembilan puluh juta dolar NT) Sembilan puluh juta dolar NT per hari. Hanya karena satu kalimat yang saya ucapkan, kalian bersedia untuk bersumbangsih setiap detik dan menit.


Saat melihat setiap individu bekerja sama sebagai satu kelompok, saya selalu teringat akan kunang-kunang. Hal yang bisa dilakukan oleh satu orang terbatas. Dalam Sutra Buddha dikatakan bahwa Bodhisatwa Avalokitesvara Berlengan dan Bermata Seribu selalu menjangkau orang yang membutuhkan.

Ada banyak orang yang biasanya tidak religius dan tidak percaya kepada ajaran Buddha, tetapi saat dilanda bencana, mereka akan berdoa kepada Bodhisatwa Avalokitesvara. Saya rasa, ada banyak orang seperti ini.

Para Bodhisatwa daur ulang di sini juga bagaikan memiliki seribu tangan dan mata. Lihatlah, saat satu tangan bergerak, ribuan tangan ikut bergerak. Insan Tzu Chi di seluruh dunia memiliki hati yang saling bertautan dan semuanya bersumbangsih dengan kekuatan cinta kasih.

Kita hendaklah menyemangati satu sama lain untuk menghargai Bumi yang menopang kehidupan kita ini dan menjaga kesehatannya. Demi anak cucu dan masa depan kita, kita harus menjaga kelangsungan Bumi ini hingga selamanya. Bumi juga perlu bernapas.

Saya sering berkata bahwa tanah juga perlu bernapas. Jangan membiarkan tanah mengeras. Saat tanah bisa bernapas, barulah tanaman pangan bisa bertumbuh subur. Jadi, kita harus membantu menjaga keselarasan iklim dan tanah.


Bodhisatwa daur ulang kita selalu bersumbangsih selama berjam-jam tanpa beristirahat. Mereka melakukan daur ulang sambil mendengarkan ceramah saya. Mereka tidak pernah berhenti untuk menjaga Bumi dengan kekuatan cinta kasih.

Semua orang di seluruh dunia hendaklah meneladan Bodhisatwa daur ulang kita yang bersumbangsih dengan tenaga. Mereka bagaikan Bodhisatwa Avalokitesvara Berlengan dan Bermata Seribu. Jadi, Da Ai TV hendaklah bersungguh-sungguh menyiarkan tentang misi pelestarian lingkungan. Demikianlah cara kita menyebarluaskan Tzu Chi dan Dharma yang dibabarkan oleh Buddha dahulu ke seluruh dunia. Dharma telah tersebar luas di dunia ini.

Bodhisatwa sekalian, orang yang memiliki kekuatan cinta kasih sangatlah banyak. Untuk menyebarkan Dharma, dibutuhkan jaringan internet dan misi budaya humanis. Mari kita bersungguh-sungguh menyebarkan Dharma.

Para staf misi budaya humanis dan relawan daur ulang hendaklah membimbing orang lain dengan menjadikan diri sendiri sebagai teladan. Mari kita menggunakan tindakan nyata untuk menginspirasi dan membimbing orang-orang di seluruh dunia. Inilah yang harus kita usahakan.

Para relawan daur ulang Tzu Chi bagai memiliki seribu tangan dan mata
Turut bervegetaris demi melindungi Bumi
Menyebarluaskan Dharma dan cinta kasih ke seluruh dunia
Bersatu hati untuk menjaga kelangsungan Bumi                            
              
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 02 Desember 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 04 Desember 2021
Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -