Ceramah Master Cheng Yen: Melindungi Cinta Kasih dengan Penuh Rasa Syukur

“Berikan penghormatan kepada Master!”

“Halo, Master,” ucap Kepala Rumah Sakit, dokter dan perawat RS Tzu Chi Taipei

Halo, semuanya. Kepala rumah sakit serta para dokter dan perawat, apa kabar? Kita baru bertemu lagi setelah setengah tahun lebih. Bagi saya, waktu sudah semakin tidak cukup. Belakangan ini, berhubung tahu bahwa RS Tzu Chi Taipei sedang menjalani proses akreditasi, saya setiap hari berdoa dengan tulus. Semoga kerja keras, dedikasi, dan sumbangsih setiap orang dapat membuat rumah sakit kita memperoleh akreditasi dengan lancar.

Inilah doa saya setiap hari dan harapan terbesar saya. Kita juga mendengar dr. Hung berkata bahwa hari yang sudah lama dinantikan akhirnya tiba juga. Dia memperlakukan para anggota badan akreditasi dengan penuh rasa syukur. Kita bukan hanya bekerja sama dengan harmonis, tetapi juga penuh rasa syukur, rasa hormat, dan cinta kasih. Jadi, kita juga bersyukur, menghormati, dan mengasihi para anggota badan akreditasi.

Kita bisa merasakan bahwa para staf medis kita bersumbangsih dengan penuh cinta kasih, ketulusan, dan semangat budaya humanis. Saya mendengar tentang seorang pasien yang dirujuk dari rumah sakit lain ke rumah sakit kita. Para staf medis kita sangat bersungguh hati untuk memahami kondisi pasien itu. Ternyata, ibu yang sakit itu memiliki seorang putra yang sangat berbakti. Sang ibu telah berusia 90-an tahun dan mengidap kanker. Sang putra memahami kondisi ibunya, tetapi tetap berusaha sekuat tenaga untuk berbakti kepada ibunya agar dirinya juga dapat merasa tenang. Karena itu, dia mengajukan banyak permintaan yang sangat mendetail. Setelah datang ke rumah sakit kita, semua permintaannya bisa terpenuhi.

Pagi-pagi sekali, kita sudah menyiapkan laporan mengenai reaksi dan kondisi ibunya dari malam sebelumnya hingga pagi hari itu. Dia tidak perlu menanyakan apa pun dan merasa lega karena kita telah mencatat semuanya. Dia juga sangat bersyukur karena dia tahu bahwa di rumah sakit kita, ibunya dirawat dengan sangat baik. Staf medis kita merawat ibunya dengan penuh ketulusan dan cinta kasih. Seminggu kemudian, sang ibu yang berusia 90-an tahun ini meninggal dunia dengan damai. Sang putra juga sangat bersyukur. Jadi, ketulusan sangatlah penting. Kita memberi pelayanan dengan penuh ketulusan sehingga pasien yang datang bisa merasa tenang dan keluarga pasien juga merasa tenang.

Dengan meringankan penderitaan pasien, kita juga merasa lega karena telah melakukan suatu kebajikan. Pasien yang berusia 90-an tahun ini dapat meninggal dunia dengan damai dan putranya dapat merasa lega. Putranya merasa bahwa dia telah menemukan sebuah rumah sakit yang membantu ibunya pergi dengan damai. Ini hanya dalam waktu seminggu. Saya sungguh sangat bersyukur. Mendengar kisah ini, saya merasa sangat tersentuh.

Banyak kisah yang kalian bagikan yang membuat saya sangat tersentuh, terlebih pasien yang menunggu selama 191 hari untuk menjalani transplantasi jantung. dr. Shen sangat sibuk, tetapi perhatiannya selalu tertuju pada pasiennya. Dia memperhatikan setiap pasien. Berhubung sangat memperhatikan pasien, dia berusaha mencari cara untuk memperpanjang usia pasien dan membuat pasien memiliki hidup yang berkualitas. Dengan penuh kesungguhan hati, dr. Shen memasang sebuah alat di dalam jantung pasien itu sehingga pasien itu bisa berjalan keluar, duduk di kursi roda untuk menikmati pemandangan, dan berinteraksi dengan keluarganya. Berkat alat itu, pasien itu dapat bertahan selama 191 hari hingga menjalani transplantasi jantung. Pasien itu sudah sehat kembali, keluar dari RS, dan berkumpul kembali dengan keluarganya.

Ini sungguh mengagumkan. Selama anggota badan akreditasi melakukan evaluasi akreditasi, kita menerima semua saran mereka. Kita juga tetap menerima pasien dan menangani pasien di UGD seperti biasa. Selama beberapa hari ini, kalian pasti sangat “bahagia”. Kita tidak menyebutnya susah, melainkan bahagia. Ini pasti sangat melelahkan, tetapi dengan adanya kesatuan tekad, kita dapat memajukan badan misi kita yang bagaikan rumah kita sendiri. Tujuan kita adalah menjadi pusat medis. Benar, rumah sakit kita harus menjadi pusat medis. Dengan keteguhan tekad setiap orang, saya yakin kita pasti bisa mencapainya. Seluruh staf medis kita menggunakan ketulusan hati, kesungguhan hati, dan cinta kasih untuk bekerja sama dengan harmonis.

Terhadap mereka yang melakukan evaluasi akreditasi, kita sangat berterima kasih. Berkat adanya evaluasi akreditasi, semangat kita semakin meningkat. Sesungguhnya, para staf medis kita mengevaluasi diri sendiri setiap hari. Setiap hari, mereka berusaha meningkatkan kemampuan untuk menyelamatkan pasien. Yang paling diperhatikan anggota badan akreditasi adalah kualitas pelayanan dalam merawat pasien. Jika saya adalah anggota badan akreditasi, saya pasti akan menilai apakah pasien dilayani dengan kualitas yang baik dan apakah para tenaga medis melayani dengan gembira. Jika para pasien gembira, para dokter dan perawat juga penuh sukacita maka inilah pelayanan medis yang terbaik. Saya yakin kita pasti bisa melakukannya.

Singkat kata, evaluasi akreditasi telah berakhir. Kalian telah mengerahkan segenap hati dan tenaga. Saya sangat bersyukur. Seluruh staf medis di setiap departemen sangat bersungguh hati dalam melakukan persiapan, termasuk kebersihan lingkungan. Saya juga sangat berterima kasih kepada para anggota komite dan Tzu Cheng kita yang bergerak untuk membersihkan lingkungan rumah sakit sebelum evaluasi akreditasi. Selain itu, selama sebulan, mereka juga menyediakan makanan bagi staf kita.

Yang disayangkan adalah, saat kalian menikmati masakan mereka, saya sangat sibuk sehingga tidak dapat datang untuk mencicipi masakan mereka yang lezat. Tubuh Kepala Rumah Sakit kita tidak menjadi lebih kurus. Saya yakin tubuh kalian semua tidak mengurus. Hanya dr. Hung yang berkata bahwa tubuhnya lebih kurus. Namun, dia akan lebih rupawan jika mengurus. Yang terpenting, kesehatan kalian terjaga. Meski belakangan ini kalian sangat lelah, tetapi saya yakin kesehatan kalian pasti terjaga.

Terima kasih, semuanya. Tidak banyak yang dapat saya sampaikan. Intinya, segala sesuatu tidak dapat saya ungkapkan lewat kata-kata. Yang bisa saya ucapkan hanyalah terima kasih.

“Berikan penghormatan kepada Master!”

“Kami akan menjaga rumah sakit dengan baik. Master tidak perlu khawatir,” kata para Tim Medis Tzu Chi.

Kalian juga harus menjaga pasien dan pikiran dengan baik.

“Baik. Master, sampai jumpa”.

Bekerja keras untuk menjalani evaluasi akreditasi

Dengan hati penuh rasa syukur, kesusahan dapat berubah menjadi kebahagiaan

Melindungi cinta kasih  dengan perasaan senasib dan sepenanggungan

Memiliki kesatuan tekad dan semangat yang terus meningkat

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 09 Juni 2016

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 11 Juni 2016

Jika menjalani kehidupan dengan penuh welas asih, maka hasil pelatihan diri akan segera berbuah dengan sendirinya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -