Ceramah Master Cheng Yen: Melindungi Dunia dengan Kesatuan Tekad dan Jalan
Saya sangat sukacita dan bersyukur dari lubuk hati saya. Sebelumnya, kita tidak saling mengenal. Berkat adanya jalinan jodoh, kalian bisa mengenal Tzu Chi. Siapa yang menginspirasi kalian bergabung di Tzu Chi? Setelah bergabung dengan Tzu Chi, kalian sangat terharu dan bersedia membangun tekad dan ikrar. Ada sumbangsih, baru ada pencapaian. Ini bagaikan sebuah jalan. Jika pernah menapaki sebuah jalan, barulah kita bisa mengenal jalan ini. Jika tidak pernah menapakinya dan hanya mendengarnya, kita tidak akan tahu betapa jauhnya perjalanan.
Saat orang yang tidak tekun dan bersemangat dalam melakukan praktik nyata menapaki jalan ini, batin mereka akan makin lama makin lelah. Karena itu, mereka mulai malas. Setelah itu, mereka akan berpikir, "Mengapa perjalanan ini begitu jauh? Kapankah saya bisa tiba di tempat tujuan?" Dengan terus bertanya-tanya mengapa perjalanan begitu jauh, perjalanan akan terasa makin jauh. Dengan terus bertanya-tanya kapan bisa tiba, tempat tujuan pun akan terasa makin jauh. Ini berarti tidak tekun dan bersemangat, hanya ingin meraih pencapaian secara instan. Apakah itu mungkin? Sangat sulit. Jadi, kita harus tekun dan bersemangat.
Saya selalu berharap setiap orang dapat tekun dan bersemangat melatih diri. Selain itu, saat melihat insan Tzu Chi, saya selalu bersyukur pada mereka. Hal yang bisa dilakukan oleh satu orang terbatas. Kita bisa melihat banyak penderitaan di dunia ini. Bagaimana satu orang menolong begitu banyak orang? Itu mustahil.
Saya bersyukur kepada para insan Tzu Chi. Berkat jalinan jodoh, kalian bisa berada di dekat saya dan hati kalian pun sangat dekat dengan hati saya. Saat mengucapkan ikrar, kalian sering berkata, "Master, saya telah kembali." Lalu, saya berkata, "Anda harus tekun dan bersemangat." Dalam hal apakah kita harus tekun dan bersemangat? Tekun berarti berfokus.
Kita harus memiliki keyakinan. Jangan percaya pada takhayul. Kita harus menyelami keyakinan yang berlandaskan kebijaksanaan. Kalian telah memilih ajaran Buddha dan bergabung dengan Tzu Chi. Arah kita ialah menapaki Jalan Bodhisatwa selangkah demi selangkah. Saat satu kaki melangkah, kaki lain harus mengikuti. Demikianlah kita maju selangkah demi selangkah. Contohnya, para hadirin di sini. Kalian yang berjarak ribuan, bahkan puluhan ribu kilometer dari saya telah kembali ke sini untuk menjalani pelantikan. Kalian mempraktikkan Jalan Bodhisatwa dan menjalankan Tzu Chi di dunia.
Segala sesuatu di dunia ini tidaklah kekal. Yang terpenting ialah menggenggam waktu sekarang dan mempertahankannya hingga selamanya. Kini, dengan pikiran benar, kita bertekad dan berikrar untuk menuju arah yang benar. Setelah membangun tekad dan ikrar, kita harus saling memotivasi sebagai saudara se-Dharma. Sebelumnya, kalian mungkin tidak saling mengenal.
Selama beberapa hari ini, kalian hendaknya menggenggam jalinan jodoh untuk saling memperkenalkan diri, seperti dari mana kalian berasal, apa jalinan jodoh yang membawa kalian ke Tzu Chi, dan bagaimana Tzu Chi mengubah kehidupan kalian. Inilah yang disebut menggenggam jalinan jodoh dengan baik, menyebarkan Dharma untuk membawa manfaat bagi semua makhluk, dan menginventarisasi kehidupan diri sendiri. Kita memanfaatkan kehidupan kita untuk membimbing orang-orang menapaki Jalan Bodhisatwa.
Saudara sekalian, waktu ada dalam genggaman kalian sendiri. Genggamlah momen sekarang dan pertahankan hingga selamanya. Jalinan kasih sayang kita akan berlanjut hingga selamanya. Ketika dilantik hari ini, di depan dada kalian disematkan pita bertuliskan "hati Buddha dan tekad Guru". Saya berharap kalian dapat menjadikan hati Buddha sebagai hati sendiri dan tekad saya sebagai tekad sendiri.
Guru saya memberi saya enam kata, yaitu "demi ajaran Buddha, demi semua makhluk". Hari ini, saya juga mewariskan ajaran ini pada kalian, yakni "demi ajaran Buddha, demi semua makhluk". Namun, saya ingin menjelaskan bahwa saya tidak meminta kalian untuk pindah ke agama Buddha. Kalian semua memiliki agama masing-masing dan saya menghormati agama kalian. Jadi, saya menghormati semua agama.
Saya juga berharap semua agama dapat menghormati agama Buddha. Sebagai organisasi Buddhis, Tzu Chi berpegang pada ajaran Buddha untuk bersumbangsih bagi semua makhluk yang menderita dengan cinta kasih tanpa pamrih. Jadi, kita bersama-sama bersumbangsih bagi semua makhluk yang menderita. Inilah arah kalian setelah menyatakan berguru pada saya.
Dengan menyatakan berguru, kita beralih dari kegelapan ke kecemerlangan dan batin kita bersandar pada kesadaran. Janganlah kita diliputi delusi lagi. Dengan kesadaran, kita menapaki Jalan Bodhisatwa. Saya adalah makhluk berkesadaran atau Bodhisatwa. Kalian juga adalah makhluk berkesadaran yang disebut Bodhisatwa. Saya selalu memanggil kalian "Bodhisatwa". Sungguh, kalian semua adalah Bodhisatwa. Karena itulah, saya bersyukur dan menghormati kalian.
Saya berharap kalian dapat menjadikan hati Buddha dan tekad saya sebagai hati dan tekad sendiri. Saya berharap semua orang di seluruh dunia dapat membangkitkan cinta kasih agung yang sama untuk bersumbangsih bagi semua makhluk yang menderita. Inilah yang disebut berlindung atau kembali pada jalan kesadaran. Inilah arah terpenting bagi kalian yang menyatakan berguru pada saya hari ini. Saya yakin bahwa bagi kalian, menapaki Jalan Bodhisatwa tidaklah sulit karena kalian memiliki niat. Dengan adanya niat ini, kalian akan selalu melakukan tindakan nyata untuk mewujudkan tekad dan ikrar kalian.
Bodhisatwa sekalian, saya mendoakan kalian dengan tulus. Semoga setiap menit dan detik, hati dan pikiran kalian selalu penuh kebajikan. Semoga dalam melakukan segala hal, kalian selalu mengingat cinta kasih agung di dunia ini. Mari kita melakukan tindakan nyata untuk menciptakan berkah dan menumbuhkan kebijaksanaan. Saya dengan tulus mendoakan semoga kalian dapat membina berkah dan kebijaksanaan. Terima kasih.
Jalinan jodoh baik menginspirasi dan menyatukan hati banyak orang
Bersumbangsih dengan tekun, bersemangat, dan teguh
Menempuh perjalanan puluhan ribu kilometer untuk menjalani pelantikan
Melindungi dunia dan mempertahankan jalinan kasih sayang hingga selamanya
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 13 Desember 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 15 Desember 2024