Ceramah Master Cheng Yen: Melindungi Kehidupan dan Menjaga Kesehatan dengan Bervegetaris
Kita melihat
keindahan di Dalin. Keindahan ini datang dari kebenaran dan kebajikan. Dengan
kesatuan hati yang penuh cinta kasih, tim medis dari berbagai departemen bekerja
sama dengan harmonis. Contohnya pada pasien bernama Bapak Luo ini. Penyakit
yang beliau derita membutuhkan penanganan dari berbagai departemen.
Setelah pulih, dia
berbagi di atas panggung bersama para dokter dan perawat yang berjumlah lebih
dari dua puluh orang mulai dari para dokter dan perawat di UGD hingga
departemen rehabilitasi. Jika dihitung-hitung, jumlahnya lebih dari dua puluh
orang. Mereka semua bekerja sama dengan baik untuk menyelamatkan nyawa Bapak
Luo hingga beliau bisa berada di atas panggung.
Kehidupan
sungguh berharga. Setiap kisah di baliknya sangat mengharukan. Di balik
keharuan ini ada keindahan yang berharga, indah sekali. Yang terpenting adalah
kualitas pelayanan. Kita sungguh-sungguh bersumbangsih demi melindungi
kehidupan dan menjaga kesehatan.
Kita berpegang
pada hati yang tulus dan menjadikan pasien sebagai prioritas. Kita selalu
memberi pelayanan medis yang baik demi melindungi kehidupan. Sejak awal, tujuan
kita adalah memberi pelayanan medis yang berkualitas dengan penuh ketulusan. Ketulusan
ini adalah ketulusan tanpa noda. Hati kita sangatlah murni. Kita bersumbangsih
dengan cinta kasih yang murni.
Rumah sakit kita
bagaikan keluarga besar yang penuh kehangatan. Setiap kali datang ke RS Tzu Chi
Dalin, saya selalu merasakan suasana rumah, sungguh penuh kehangatan. Meski
ruang tidur di sini tidak besar, tetapi setiap pagi saya merasakan kehangatan. Lingkungan
ini selalu membawa rasa hangat. Selain melindungi kehidupan dan kesehatan, yang
terpenting adalah menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Untuk itu, kita harus
membangkitkan ketulusan dari dalam lubuk hati.
Jadi, selain
melayani masyarakat sesuai profesi, kita juga harus memiliki semangat misi. Kita
menumbuhkan jiwa kebijaksanaan sendiri. Empat misi Tzu Chi adalah satu
kesatuan. Kita melihat berbagai penderitaan di dunia. Selain mengetahui
penderitaan, kita juga bisa menyelami kehidupan orang lain dan memberi
pertolongan. Inilah cakupan pelayanan dalam dunia medis. Kita dapat turut
merasakan penderitaan pasien.
Saya ingin
berbagi tentang pasien ini. Pasien ini adalah perempuan berusia 65 tahun. Dia
berjalan dengan tertatih-tatih ke rumah sakit kita. Pasien ini sudah menjalani
operasi berkali-kali.
“Untuk mengatasi sakit di bagian panggul hingga lutut, dia sudah menjalani lima kali operasi. Saya berpikir, "Apa lagi penyebab rasa sakitnya?" Tulang tajinya pun sudah diangkat. Pergeseran ruas tulang belakangnya pun sudah diperbaiki. Sendi panggulnya masih baik, tak perlu dioperasi. Sendi lutut buatannya sudah agak rusak, tetapi juga sudah diganti. Apa lagi yang menyebabkan rasa sakit?,” kata dr. Yang Chang-cai, Kepala Departemen Ortopedi RS Tzu Chi Dalin.
“Kemudian, saya
terus berpikir dan terus memeriksa hasil MRI-nya. Dia mengaku terus merasa
sakit selama 24 jam. Saya rasa mungkin ada masalah dengan sarafnya. Mengapa
begitu? Jadi, saya membandingkan hasil pemeriksaan sebelumnya. Saya melihat ada
yang aneh pada bagian ini. Bagian ini sangat sulit terlihat karena sebagian
besar dokter tidak akan memeriksa bagian ini. Saya berpikir, "Jika
masalahnya adalah bagian ini, mungkinkah ini herniasi diskus lateral?" Herniasi
diskus sebagian besar adalah seperti ini, hanya 5 sampai 10 persen yang seperti
ini. Di bagian ini terlihat aneh. Bagian ini adalah bagian yang sangat
sensitif. Di bagian sisi ini, kebetulan ada ganglion akar dorsal. Pada tubuh
manusia, bagian ini adalah yang paling sensitif terhadap rasa sakit. Jadi,
berhubung sangat sensitif, maka saat ditekan sedikit saja, sudah terasa tidak
nyaman,” sambungnya.
Setelah menjalani operasi keenam, Pasien ini berterima kasih dan berkata bahwa setelah lima kali dioperasi, akhirnya penyakitnya sembuh pada operasi keenam. Pasien itu tentunya sangat menderita.
Di berbagai
rumah sakit, dia menjalani berkali-kali operasi, tetapi tetap merasa sakit
selama 24 jam sehari. Rasa sakit ini juga sudah lama dideritanya.
Setelah beberapa
kali operasi, rasa sakitnya tak kunjung sembuh. Dia menjalani operasi di
berbagai rumah sakit. Setiap kali operasi, tentu memerlukan biaya yang tidak
sedikit. Operasi keenam dijalankan di RS kita. Kita sangat bersungguh hati dan
akhirnya menemukan penyebab rasa sakitnya.
Kita juga
melihat pasien yang makan tiram hingga terjangkit bakteri Vibrio Vulnificus. Ada
pula pasien yang terjangkit bakteri yang sama setelah tertusuk sirip ikan. Baik
di air asin maupun air tawar, janganlah kita memancing ikan untuk dimakan. Jika
terinfeksi bakteri baik ringan maupun berat, keduanya dapat membahayakan nyawa
kita.
Menghindari
pembunuhan dan melindungi kehidupan, inilah yang harus kita lakukan. Kita harus
bervegetaris. Jika ingin sehat, maka kita harus bervegetaris. Ini adalah pola
hidup sehat yang sesungguhnya. Saya juga meminta semua orang untuk tetap mawas
diri dan tulus. Kita harus menyayangi semua makhluk. Kita harus menyerukan agar
semua orang dapat menghormati kehidupan.
Kita melihat di
RS ini banyak perawat laki-laki. Lihatlah, mereka begitu rapi. Mereka terlihat
sama tinggi dan terlihat bugar. Para dokter dan perawat sama-sama merupakan
tenaga medis yang merawat tubuh, batin, dan jiwa pasien. Setiap departemen
perlu untuk melindungi kehidupan dan kesehatan dengan penuh cinta kasih.
Pasien bukan
hanya yang datang ke RS kita. Ada pula pasien yang tak mampu datang berobat, maka
kitalah yang menghampiri mereka. Betapa banyak orang yang menderita yang harus
kita hampiri baik dengan mendaki gunung maupun menyeberangi lautan. Singkat
kata, meski rumah sakit kita berada di pedesaan yang dekat dengan gunung dan
laut, tetapi yang terpenting adalah kemurnian hati dan kekuatan cinta kasih
manusia. Inilah yang mampu mengharukan.
Penyakit manusia
harus disembuhkan lewat kesatuan hati para tenaga medis di seluruh rumah sakit.
Dengan begitu, barulah kita dapat mengobati tubuh dan batin pasien. Hari ini,
setelah mendengar berbagai kisah, kita turut merasakan penderitaan pasien, tetapi
tim medis kita sangat bersungguh hati dan selalu menempatkan diri di posisi
pasien. Ini adalah wujud kemurnian hati dan cinta kasih dalam bersumbangsih.
Terima kasih
kepada para tenaga medis yang bersumbangsih dengan kesatuan tekad. Saya selalu
menganggap pasien seperti diri saya
sendiri yang menerima perhatian penuh cinta kasih dari banyak orang. Saya
sungguh terharu.
Bekerja sama menyelamatkan kehidupan
Bersumbangsih dengan ketulusan hati yang murni tanpa noda
Bervegetaris demi kesehatan tubuh dan batin
Berempati dan peduli terhadap orang-orang yang menderita
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 10 Desember 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina