Ceramah Master Cheng Yen: Melindungi Kehidupan dari Generasi ke Generasi


Sungguh, saya makin merasa bahwa kita harus menghargai waktu, ruang, dan hubungan antarmanusia. Saya teringat akan awal mula berdirinya RS Tzu Chi Dalin. Itu sudah sangat lama. Selama ini, para staf di rumah sakit kita melindungi kehidupan dan kesehatan warga Yunlin, Chiayi, dan Dalin dengan cinta kasih. Selama puluhan tahun, saya terus mengulas tentang waktu, ruang, dan hubungan antarmanusia.

Saya sangat menghargai waktu. Tiga tahun setelah meninggalkan keduniawian, saya bertekad untuk mendirikan badan amal. Saat itu, Badan Amal Ke Nan Tzu Chi mengimbau orang-orang di pasar untuk mendonasikan 50 sen setiap hari demi menolong orang-orang kurang mampu. Berhubung terjun ke tengah orang-orang kurang mampu, kita melihat orang yang kekurangan karena jatuh sakit.

Saat itu, berhubung tidak ada jaminan kesehatan, orang yang jatuh sakit harus mengeluarkan biaya untuk berobat. Ada yang harus menjual tanah dan rumah, bahkan menghabiskan semua kekayaan mereka, tetapi kesehatan mereka tetap tidak membaik. Saat kekayaan mereka habis, nyawa mereka pun sudah di ujung tanduk.


Orang yang kekurangan dan jatuh sakit sangat menderita. Saat itu, selain menolong orang kurang mampu, saya juga ingin membangun rumah sakit untuk melindungi kesehatan orang dengan cinta kasih. Saya berpikir bahwa ini dapat mencegah orang-orang jatuh miskin karena penyakit. Apakah ini bisa dicegah?

Ada hal-hal yang tidak bisa dihindari. Dalam hidup ini, lahir, tua, sakit, dan mati adalah empat penderitaan yang tidak bisa dihindari. Namun, jika kita tidak melakukan apa-apa, orang-orang akan makin menderita. Demikianlah misi amal membawa kita pada misi kesehatan.

Menteri kesehatan pada saat itu, Chang Po-ya, mengunjungi saya di Hualien. Ada pula ketua badan legislatif, bupati, dan camat setempat yang beberapa kali berkunjung ke Hualien dengan harapan Tzu Chi dapat membangun sebuah rumah sakit di Dalin, Chiayi. Berhubung permohonan ini sulit ditolak, saya pun memberikan sebuah tantangan pada mereka.

Saya berkata, "Jika ingin Tzu Chi membangun RS di sana, sulit untuk menjalankannya dengan baik jika hanya ada rumah sakit. Para dokter harus berfokus pada pekerjaan mereka. Untuk itu, kita harus menyediakan asrama yang dekat dengan rumah sakit. Kita membutuhkan sebuah kompleks yang mencakup rumah sakit dan asrama." Karena itu, saat itu kita membutuhkan lahan yang sangat luas. Mereka berkata, "Berapa luas lahan yang Master butuhkan?" Saya berkata, "Sedikitnya 20 hektare." Saat itu, mereka sangat bersungguh-sungguh.


Di Dalin, mereka menemukan sebidang lahan yang sebelumnya merupakan pabrik gula dan meminta saya untuk menyurveinya. Saat itu, Dalin masih sangat terpencil. Saya bersiteguh bahwa luas lahannya minimal 20 hektare. Seorang warga setempat, ayah mertua relawan kita, A-jing, sangat baik hati. Beliau berkata, "Master membutuhkan 20 hektare lahan. Luas lahan pabrik gula itu sudah 18 hektare lebih. Di sampingnya, kami memiliki lahan sekitar 1,8 hektare. Jika digabung, luasnya akan mencapai 20 hektare." Jadi, bisa memiliki sebuah rumah sakit di Dalin, kita sungguh harus bersyukur kepada Bapak Zou.

Setelah menerima permohonan ini, saya merasa khawatir setiap hari. Namun, saya tetap menggenggam waktu dan berjuang hingga akhirnya rumah sakit kita berdiri. Dari manakah kita memperoleh dokter? Dari manakah kita memperoleh perawat? Ini sungguh merupakan kisah yang panjang. Intinya, berkat ketulusan semua orang, kita berhasil mendirikan sebuah rumah sakit di Dalin.

Kepala rumah sakit pertama adalah Dokter Lin, ketua badan misi kesehatan kita sekarang. Perlahan-lahan, rumah sakit kita beroperasi dengan stabil. Berkat kepala RS dan para dokter kita, rumah sakit ini bisa beroperasi dengan stabil sekarang. Para dokter dan perawat mendedikasikan diri dengan sepenuh hati dan tekad.


Mengenang masa lalu, setiap orang datang ke sini dengan tulus dan bertahan di sini untuk melindungi kesehatan warga Yunlin, Chiayi, dan Dalin. Saya sangat terhibur melihatnya dan berharap para tenaga medis kita, termasuk perawat, dapat melakukan pewarisan dari generasi ke generasi.

Rumah sakit ini adalah rumah sakit modern di wilayah terpencil. Kita mendedikasikan diri di atas lahan yang sebelumnya merupakan kebun tebu ini. Kesungguhan hati kita terkandung dalam setiap potong bata dan setiap ton besi beton yang digunakan untuk membangun gedung rumah sakit dan asrama. Kebun tebu ini sangatlah manis dan semua orang di sini merasa tenang.

Seiring berjalannya waktu, kita bisa melihat hasil yang manis dan stabil. Jadi, kalian telah memilih lokasi yang sangat tepat. Bukan hanya kalian, saya juga telah mengambil pilihan yang tepat. Jadi, rumah sakit kita ada di sini, asrama tempat kita tinggal dengan bahagia juga ada di sini. Saya berharap kalian dapat melakukan pewarisan dari generasi ke generasi. 

Terjun ke tengah penderitaan untuk menolong orang kurang mampu
Menjalankan ikrar agung lewat misi amal dan kesehatan
Saling mendukung pencapaian dengan kesatuan tekad
Melindungi kehidupan dari generasi ke generasi

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 13 Agustus 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 15 Agustus 2024
Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -