Ceramah Master Cheng Yen: Melindungi Kehidupan demi Keharmonisan Dunia
Bodhisatwa sekalian, saya sering kali berpesan bahwa hendaklah kita menggenggam waktu. Saya tidak hanya meminta kalian semua untuk melakukannya. Saya juga senantiasa mengingatkan diri sendiri untuk menggenggam waktu karena tidak banyak waktu yang tersisa.
Selama 56 tahun ini, Tzu Chi berkembang dari tidak ada hingga ada. Belakangan ini, ada sebuah peta dunia panjang yang terbentang di atas meja saya sehingga saya dapat melihat di mana saja bantuan disalurkan.
Ketika sebuah globe dibentangkan ke permukaan yang datar, kita bisa melihat peta dunia yang panjang dan luasnya dunia ini. Dunia ini dipenuhi dengan banyak penderitaan. Saat mencapai pencerahan, Buddha berkata, "Menakjubkan sekali, menakjubkan sekali. Semua makhluk hidup memiliki kebijaksanaan yang setara dengan Buddha."
Berkat kemajuan teknologi, kita tidak hanya dapat melihat apa yang terjadi di seluruh dunia, tetapi juga dapat melihat kondisi alam semesta. Pengetahuan mudah diakses oleh kita sekarang. Namun, Buddha membimbing kita untuk mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan dan melapangkan hati.
Dahulu, kita membatasi cinta kasih kita. Kita hanya mengasihi diri sendiri, keluarga sendiri, dan orang yang kita kasihi. Apa pun yang kita lakukan, kita hanya mempertimbangkan apa yang kita ketahui dan siapa yang kita kasihi. Kita selalu berharap orang yang kita kasihi dapat hidup aman dan tenteram. Namun, Buddha mengajari kita untuk mengasihi semua makhluk yang tak terhingga di dunia ini.
Sebuah pelajaran besar yang Buddha ajarkan kepada kita ialah membangkitkan cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin. Kita hendaklah mengasihi semua makhluk dengan cinta kasih agung tanpa syarat.
Terhadap semua makhluk, kita harus membangkitkan cinta kasih agung tanpa syarat. Semoga semua hewan dapat hidup dengan aman, tenteram, bahagia, dan tenang tanpa ada manusia yang akan melukai ataupun membunuh mereka. Intinya, itu semua bergantung pada belas kasih manusia.
Selain memiliki belas kasih, kita juga harus tahu bahwa hewan juga merupakan makhluk hidup. Kita hendaklah mengasihi hewan dan tidak melukai mereka. Satu-satunya cara untuk tidak melukai hewan ialah tidak memakannya. Dengan demikian, tidak akan ada orang yang menjual daging.
Jika kita tidak memakan daging hewan, tidak ada hewan yang akan ditangkap atau dibunuh. Dengan demikian, semua makhluk dapat hidup damai dan tenang. Masyarakat pun dapat tenteram dan harmonis.
Saya sering berkata bahwa pandemi kali ini merupakan akibat dari karma buruk kolektif semua makhluk. Varian baru Covid-19 terus menyebar dengan ganas. Jadi, kita tidak boleh lengah. Saya hendak mengimbau semua orang untuk menaati protokol kesehatan dan bervegetaris.
Mari kita tulus bervegetaris dan berdoa semoga dunia aman dan tenteram. Kita bervegetaris bukan hanya demi mendoakan dunia ini, tetapi juga demi mencegah virus varian baru dan berharap pandemi dapat segera berakhir.
Mari kita menaati protokol kesehatan, mengenakan masker, dan menerapkan pola makan vegetaris dengan hati yang tulus. Hanya ketika semua orang bervegetaris, barulah kebajikan dan gema doa kita yang tulus dapat menjangkau para Buddha dan Bodhisatwa. Jadi, mari kita menggalakkan vegetarisme. Demikianlah kita mengungkapkan cinta kasih yang menyeluruh.
Saya telah menyaksikan ketulusan kalian semua yang hadir saat ini. Saya yakin keteladanan kalian juga disaksikan oleh semua orang di seluruh dunia secara daring. Selain bervegetaris, yang paling menggembirakan bagi saya ialah kalian mempersembahkan pementasan adaptasi Sutra.
Kalian bukan hanya melantunkan Sutra, tetapi juga menyerapnya ke dalam hati. Kalian tidak hanya menyerapnya ke dalam hati, tetapi juga menggerakkan tangan dan kaki kalian dengan penuh kekompakan dan kesatuan hati.
Dalam perjalanan kali ini, saya telah melihat puluhan ribu insan Tzu Chi yang bersatu hati dan bekerja sama dengan kompak dalam pementasan adaptasi Sutra mereka. Dalam setiap pementasan, mereka melantunkan Sutra sambil menggerakkan tubuh mereka.
Dari sini, kita bisa mengetahui mereka telah menghabiskan banyak waktu untuk berlatih dan menghafal isi Sutra secara berulang-ulang sehingga mereka bisa melantunkannya dengan lancar. Jadi, inilah yang disebut sungguh-sungguh menyerap Dharma ke dalam hati.
Dengan memurnikan hati dan pikiran semua orang, kita dapat mewujudkan keharmonisan dalam masyarakat. Ketika kita sekeluarga membangkitkan ketulusan, keluarga kita pun dapat hidup tenteram dan harmonis. Ketika setiap komunitas hidup harmonis, seluruh masyarakat pun aman dan tenteram.
Singkat kata, jika kita semua dapat tulus bervegetaris dan mengerahkan cinta kasih agung untuk mengasihi, melindungi, dan membebaskan semua hewan, ketenteraman dunia pasti akan terwujud.
Melihat dunia dengan kebijaksanaan yang setara dengan Buddha
Bersatu hati untuk menyelami Dharma dengan ikrar yang tak terhingga
Membentangkan cinta kasih agung bagi semua makhluk di dunia
Melindungi kehidupan demi keharmonisan dunia
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 18 Januari 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 20 Januari 2022