Ceramah Master Cheng Yen: Melindungi Kehidupan dengan Keteguhan Tekad
Para dokter Tzu Chi merupakan tabib agung. Kali ini, saat berkunjung ke wilayah barat Taiwan, apa yang saya lihat dari badan misi kesehatan Tzu Chi sungguh membuat saya sangat tersentuh. Para dokter di Rumah Sakit Dalin, Taichung, dan Taipei mengembangkan potensi kebajikan dan keterampilan mereka untuk mengobati para pasien. Setiap orang mengerahkan segenap hati dan tenaga untuk bersumbangsih dengan cinta kasih universal yang murni. Para dokter bukan hanya melayani pasien yang berobat ke rumah sakit, tetapi juga menjangkau rumah pasien untuk memberikan pelayanan. Bagi orang kurang mampu yang bergantung pada Jaminan Kesehatan Nasional Taiwan atau tenaga kerja asing ilegal, kita juga memberikan pelayanan medis yang sama tanpa membeda-bedakan.
Kisah yang menyentuh sangatlah banyak. Kali ini, anggota TIMA yang kembali ke Taiwan dari 22 negara dan wilayah berjumlah lebih dari 400 orang. Saya berterima kasih kepada insan Tzu Chi dari wilayah selatan, utara, dan timur Taiwan. Mereka berperan sebagai tuan rumah untuk memberikan pendampingan dan mempersiapkan segalanya. Dengan cara inilah keluarga besar Tzu Chi menyambut para anggota TIMA (Tzu Chi International Medical Association -red) yang kembali dari tempat yang jauh untuk bersama-sama merayakan Festival Kue Bulan. Saya berharap pada Festival Kue Bulan ini, kita bisa melihat bulan yang terang di langit. Namun, kekuatan topan Dujuan perlahan-lahan mulai membesar. Peringatan topan juga mungkin akan diumumkan besok pagi. Bisakah kita melihat bulan di langit pada besok malam?
Sesungguhnya, di dalam hati setiap orang terdapat bintang dan bulan yang lebih jernih dan terang. Anggota TIMA dari begitu banyak negara yang berkumpul bersama merupakan tabib agung yang mengobati banyak orang di seluruh dunia. Cinta kasih universal mereka yang tak berujung merupakan bulan yang paling indah dan terang. Semoga pada malam Festival Kue Bulan ini, setiap orang dapat memancarkan cahaya bulan dari dalam hati yang lebih terang dari bulan di langit. Namun, dunia ini penuh dengan ketidakkekalan.
Pada dini hari tanggal 25 September 2015, terjadi gempa bumi di Indonesia. Jadi, kehidupan manusia tidaklah kekal. Dalam waktu sehari, bencana yang tidak bisa diprediksi ini terjadi begitu saja. Di Yordania, seorang pengungsi dari Suriah menderita luka-luka di tengah perjalanan. Pengobatannya mengalami berbagai kesulitan. Dia telah terbaring di ranjang selama setahun lebih. Selain itu, peradangan pada lukanya juga sangat parah. Biaya pengobatannya sangat tinggi. Dia tidak sanggup membayarnya. Karena itu, insan Tzu Chi segera membantunya. Kita juga telah mendampinginya selama tiga bulan lebih. Operasinya berjalan dengan sangat lancar. Kini dia sudah bisa turun dari ranjang dan berjalan. Singkat kata, ketidakkekalan dan bencana alam di dunia ini bisa terjadi dalam sekejap. Selain itu, pergolakan masyarakat juga bisa terjadi jika pikiran manusia tidak selaras. Akibatnya, selama bertahun-tahun ini, orang yang mengungsi sangatlah banyak.
Di seluruh dunia, banyak pengungsi yang hidup menderita karena tidak memiliki rumah. Mereka sungguh menderita. Setiap orang hendaknya membangkitkan cinta kasih untuk membantu mereka. Bukan hanya orang berada yang bisa membangkitkan cinta kasih untuk menolong sesama.
Insan Tzu Chi Lesotho, meski kehidupan mereka tidak begitu baik, tetapi mereka memiliki batin yang sangat kaya. Setiap relawan di sana penuh cinta kasih. Saat melakukan survei kasus, mereka mendapati sebuah keluarga yang sangat kekurangan. Keluarga itu terdiri atas tiga kakak beradik. Orang tua mereka telah meninggal dunia. Karena itu, insan Tzu Chi pun membantu mereka. Jumlah dana yang digalang insan Tzu Chi dari warga setempat sekitar 3.000 dolar NT yang digunakan untuk membantu tiga kakak beradik itu membeli barang kebutuhan sehari-hari. Insan Tzu Chi juga memberikan bahan pangan kepada mereka. Singkat kata, selama ada cinta kasih di dunia ini, tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan. Saat orang kurang mampu saling membantu, cinta kasih akan tumbuh di dalam hati mereka, itulah yang disebut kekayaan batin. Dapat membantu orang lain membuat mereka memperoleh kebahagiaan yang tak terhingga. Kita semua hidup di bumi yang penuh dengan kisah kehidupan dan orang-orang yang penuh cinta kasih.
Kantor Cabang Tzu Chi Long Island di New York, Amerika Serikat memperingati ultah yang ke-20 pada tahun ini. Selama bertahun-tahun, mereka menerapkan ajaran Jing Si dan mazhab Tzu Chi di komunitas mereka yang bagaikan surga di alam manusia. Di komunitas yang sangat sejahtera, mereka bisa mengemban misi Tzu Chi dengan sangat baik. Meski kehidupan di sana sangat sejahtera, tetapi terjangan Badai Sandy pada tahun 2012 telah mendatangkan bencana di banyak wilayah di negara bagian New York. Wilayah yang terkena dampak bencana sangat luas. Pada tahun itu, semua orang bisa melihat kesungguhan hati insan Tzu Chi setempat dalam menyalurkan bantuan. Biasanya, kehidupan di sana bagaikan surga di alam manusia. Sangat sulit untuk melihat orang yang menderita. Namun, saat ketidakkekalan dan bencana alam terjadi, kita bisa melihat insan Tzu Chi setempat memberikan bantuan dengan sangat cepat dan penuh cinta kasih. Singkat kata,ciri khas insan Tzu Chi di Long Island adalah bersumbangsih dengan kekuatan cinta kasih di tengah kehidupan yang penuh berkah. Inilah ciri khas mereka.
Kita bisa melihat mereka melindungi ajaran Jing Si dan mazhab Tzu Chi agar dapat terus disebarkan di komunitas mereka yang bagaikan surga di alam manusia. Mereka juga mendidik banyak anak muda, remaja, dan kanak-kanak dengan sangat baik. Ini sangat istimewa.
Memberikan pelayanan medis tanpa membeda-bedakan
Melindungi kehidupan pasien dengan keteguhan tekad
Bergotong royong untuk memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan
Menyambut Festival Kue Bulan dengan hati penuh cinta kasih
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 26 September 2015