Ceramah Master Cheng Yen: Melindungi Kehidupan dengan Ketulusan dan Kehangatan
Dari seluruh laporan, saya mendengar bagaimana tim medis menjaga kehidupan dan kesehatan pasien dengan cinta kasih. Cinta kasih mereka sungguh nyata dan tulus. Bagi seorang pasien, apa pun penyakit yang dideritanya, dia akan merasa kesakitan, menderita, khawatir, dan takut. Kehidupan seperti itu sungguh sulit dijalani. Sama halnya dengan saya saat ini.
Menua adalah hukum alam. Ketika tua, kita tidak dapat menghindari penyakit. Derita usia tua dan penyakit sungguh tak tertahankan. Namun, ketika saya mendengar bagaimana para dokter memperjuangkan kehidupan pasien dengan sepenuh hati dan tulus, saya merasa sangat terhibur.
Seumur hidup ini, kehidupan dan kesehatan adalah hal yang paling penting. Hati saya telah merasa tenang atas dua hal tersebut berkat adanya misi kesehatan Tzu Chi. Setiap hari, saya selalu berkata bahwa saya sungguh dipenuhi berkah sepanjang hidup ini. Salah satu berkah ialah adanya para dokter dan kepala rumah sakit yang memiliki tekad dan ikrar yang sama dengan saya. Bahkan, semua menjalankan misi dengan sangat baik. Oleh karena itu, saya merasa sungguh tenang dan tidak ada kekhawatiran.
Hari ini, saya telah mendengar laporan dari RS Tzu Chi Taichung. Saya duduk di sana sambil mendengarkan dan menikmati kisah tentang bagaimana mereka telah menjalankan ikrar dengan sangat tepat. Ini bersifat selamanya dan abadi. Saya sungguh merasa tenang. Mereka membagikan laporan kasus penyakit telinga, hidung, tenggorokan, mata, otak, dan jantung. Ini semua adalah organ penting bagi manusia.
Saya sering berpikir, "Bagaimana sesungguhnya tubuh manusia dibentuk?" Setiap organ sangat penting dan memiliki penyakitnya sendiri. Buddha berbicara tentang tubuh yang tercemar. Artinya, tubuh ini penuh dengan ketidaksempurnaan. Berkah sesungguhnya ialah memiliki tubuh yang sehat seutuhnya. Namun, meski dalam keadaan sehat, setiap orang akan menjadi tua dan memiliki saat-saat terakhir. Oleh karena itu, saya sering mengatakan bahwa kita harus menggenggam kehidupan, menginventarisasi nilai kehidupan, dan menggenggam waktu saat ini untuk bersumbangsih bagi dunia. Bersumbangsih adalah hal yang paling bernilai.
Dokter dan perawat dapat meringankan rasa sakit dan penderitaan orang. Ketika seseorang memiliki penyakit di tubuhnya atau kerisauan dalam hatinya, dia akan selalu merasakan penderitaan fisik dan batin. Ketika menerima pengobatan yang tulus dan menyeluruh, dia pasti akan mendapatkan kesan yang mendalam. Inilah pelayanan medis yang ingin kita bangun.
Hendaklah para dokter dan perawat mengerahkan segenap hati dan upaya serta ketulusan untuk melindungi kehidupan, menjaga kesehatan, dan menjunjung tinggi cinta kasih. Kita semua harus membangun tekad dan ikrar. Hendaklah kita membangkitkan tekad Bodhisatwa dan membangun ikrar Tabib Agung.
Dokter bagaikan Buddha dan perawat bagaikan Bodhisatwa. Bodhisatwa Avalokitesvara disebut juga sebagai suciwan berjubah putih. Para perawat dan dokter yang berjubah putih bagaikan cahaya bagi kehidupan. Ketika manusia menderita penyakit fisik ataupun batin, mereka seperti jatuh ke dalam lubang yang dalam dan gelap. Mereka tidak mampu membantu diri mereka sendiri, sungguh menderita sekali. Hanya Bodhisatwa Avalokitesvara yang berwujud dokter yang dapat meringankan penderitaan mereka.
Setiap bulan, kita sering melantunkan Sutra Bhaisajyaguru. Buddha Bhaisajyaguru adalah Buddha dari Tanah Suci Timur. Beliau bergelar Tathagata Cahaya Lazuardi Bhaisajyaguru karena tubuh-Nya jernih dan bersinar terang. Cahaya terang yang jernih mewakili cinta kasih yang tulus dari para Tabib Agung dan Bodhisatwa.
Dokter dan perawat sekalian, saya sungguh menghormati kalian karena kalian telah mewakili saya mewujudkan keinginan untuk menyelamatkan banyak orang. Belakangan ini, saya mengatakan bahwa jaringan misi pengobatan kita sungguh sesuai dengan namanya. Rumah sakit kita sungguh tak terbayangkan karena jumlah pasien yang kita tolong sulit untuk dihitung.
Kita telah menciptakan pahala yang tak terhitung jumlahnya. Meskipun bersumbangsih tanpa pamrih, kita tetap memperoleh pahala. Saya yakin bahwa dokter dan perawat sekalian mendapatkan kebahagiaan setiap harinya. Namun, tidak mudah untuk mendapatkan kebahagiaan. Kalian harus bekerja hingga larut malam dan mendedikasikan hidup untuk menyelamatkan orang lain.
Untuk berhasil menyelamatkan nyawa orang lain, kalian harus bersumbangsih terlebih dahulu. Sumbangsih ini sungguh dilakukan dengan susah payah. Namun, saya sering mengatakan bahwa ketika kita susah payah dalam bersumbangsih, jangan menganggap itu sebagai penderitaan, melainkan sebuah berkah. Dengan demikian, kita akan menciptakan berkah.
Dengan membangun tekad dan ikrar, kita tidak akan bertanya pada diri sendiri mengapa kita harus bersumbangsih. Jika kita bertanya seperti itu, jawabannya ialah kita bersumbangsih demi tekad dan ikrar kita sendiri. Ini disebut bekerja keras tanpa mengeluh dan tahan terhadap kesulitan.
Orang murah hati akan mampu bersabar atas banyak hal. Jadi, seseorang dengan kebajikan pasti mampu bertahan atas kesulitan. Hendaklah kita mengubah kesulitan menjadi berkah dan menciptakan berkah bagi dunia. Dengan demikian, kita dapat menikmati berkah dalam kehidupan ini.
Melindungi kehidupan dengan ketulusan dan kehangatan
Bersatu hati membangun tekad melenyapkan penderitaan dan penyakit
Bersumbangsih tanpa pamrih membawa rasa sukacita
Kesabaran dan ketahanan menciptakan kebahagiaan
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 19 Agustus 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 21 Agustus 2022