Ceramah Master Cheng Yen: Melindungi Makhluk Hidup dengan Kebijaksanaan
“Terima
kasih, Master, telah memberi kami ladang pelatihan yang indah. Saat mengetahui
akan digelar ritual seratus tahun
sekali, kami semua sepakat untuk menyediakan
makanan vegetaris gratis. Hari pertama kami membagikan kepada lebih dari
dua ratus orang, lalu lebih dari tiga ratus orang, yang terbanyak adalah lebih
dari empat ratus orang. Beginilah kami mengajak banyak orang. Mereka yang
datang untuk makan tak henti-hentinya memuji masakan kita dan mengajak lebih
banyak orang untuk makan bersama-sama. Selain itu, agar para warga yang datang
merasakan rasa kekeluargaan yang hangat, di pintu masuk kami menyuguhkan teh.
Para warga yang datang dapat merasakan kehangatan. Terima kasih juga kepada
Dokter Hong dan istrinya, Kak Mei-hui yang memberi konsultasi kesehatan bagi
para warga di siang hari sehingga orang yang datang ke tempat kita semakin hari
semakin banyak,” kata relawan di Aula Jing Si Taichung.
Meski
para relawan konsumsi harus datang pagi-pagi untuk memasak sehingga sangat
lelah, tetapi semuanya gembira. Semua berharap semakin banyak orang yang
datang. Semua relawan menggunakan hati penuh sukacita untuk mengajak warga
datang ke tempat kita. Para relawan juga menggunakan waktu malam hari untuk
mengajak orang bervegetaris. Yang terbanyak dalam sehari ada seribu orang yang
bertekad untuk turut bervegetaris.
Saya
sangat bersyukur, para relawan di Nantou, Caotun, dan Puli bersama-sama
menyosialisasikan vegetarisme. Saya sungguh bersyukur. Saat pola makan bisa
diubah, maka roda Dharma juga akan berputar. Saya sangat memuji kalian semua.
Dalam lima hari ini, kalian membuat orang-orang mengenal pola hidup vegetaris
yang bergizi dan tetap nikmat. Semua orang makan dengan gembira. Tubuh dan
batin mereka seakan sama-sama memperoleh nutrisi yang murni. Yang terpenting,
selain memasak hidangan yang lezat dan
nikmat, kalian juga menyebarkan pola hidup vegetaris dan menjelaskan manfaatnya
sehingga orang-orang dapat makan dengan gembira dan tetap menghargai kehidupan.
Secara
tak langsung, ini juga merupakan cara untuk menolong nyawa makhluk hidup. Yang terpenting,
kita harus memikirkan cara untuk memberi pendidikan bagi masyarakat. Selain
bersungguh hati, kalian juga telah mengerahkan tenaga. Kalian telah mengerahkan
banyak upaya untuk memasak dalam jumlah banyak di tempat yang tidak begitu
besar. Kita bersyukur bahwa semuanya lancar. Kalian menggunakan beberapa tabung
gas dalam jarak yang cukup berdekatan. Ini juga membutuhkan kewaspadaan.
Berhubung
orang yang datang berjumlah ratusan hingga ribuan orang, maka kita harus
mempersiapkan segalanya dengan baik. Ini sungguh menguras waktu dan tenaga.
Jadi, lain kali kita harus mencari cara yang lebih praktis dan sederhana,
tetapi tetap membuat semua orang gembira dan berselera. Selebaran juga harus
dibuat dengan sangat baik agar bisa menceritakan manfaat bervegetaris. Kita
harus menolong semua makhluk.
Kita
menanamkan pemahaman bahwa daging berasal dari makhluk hidup yang bernyawa.
Demi nafsu makan sesaat, manusia memakannya. Dengan pemahaman ini, orang merasa
tidak tega. Melihat hewan-hewan yang hidup dan bergerak, mereka tidak berani
dan tidak ingin lagi memakannya. Inilah yang harus dipahami. Kita harus membuat
semua orang memahami apa yang disebut makhluk hidup. Manusia makan daging hanya
demi nafsu makan. Sesungguhnya, apa yang terjadi setelah kita memakannya?
Kita
harus membuat orang-orang memahami hal ini. Saat kita mempersiapkan pementasan Syair
Pertobatan Air Samadhi pada tahun 2011, kita berbagi banyak kisah. Seorang
relawan bercerita tentang bagaimana seekor kepiting berjuang menyelamatkan diri
saat dimasak. Relawan ini dapat merasakan penderitaan makhluk hidup itu. Dia
lalu bertobat dan menceritakan cerita ini. Saya pun sangat tersentuh saat
mendengarnya. Kisah seperti ini dapat memengaruhi banyak orang.
Jadi,
bukankah kita harus memahami lebih dalam tentang kehidupan? Kita harus
membimbing orang-orang hingga tidak lagi ingin makan daging meski hidangan
daging sudah tersedia. Kita berharap mereka tetap bervegetaris. Ini tentu lebih
menyentuh. Saya berharap kita dapat mengetuk hati semua orang dengan
kebijaksanaan untuk menyelami kehidupan. Dengan demikian, kita tidak perlu
mengerahkan banyak tenaga untuk memasak banyak makanan dengan berbagai
peralatan. Dengan demikian, motivasi semua orang akan lebih murni. Inilah saran
saya untuk kalian.
Tentu,
kehidupan tak lepas dari hukum alam. Kita tahu bahwa panjang pendeknya
kehidupan tidak ada seorang pun yang tahu. Namun, kita bisa memperluas
kehidupan kita. Inilah yang insan Tzu Chi lakukan, yaitu memperluas kehidupan.
Bukan hanya kehidupan satu orang, kita juga harus memikirkan semua makhluk.
Untuk itu, kita mempraktikkan Jalan Bodhisatwa demi membimbing dan
menyelamatkan semua makhluk.
Untuk
memperluas kehidupan kita, kita harus membimbing semua makhluk. Inilah tujuan
kita. Kita juga harus memperdalam makna hidup kita karena kita bukan hanya
ingin membimbing semua makhluk pada kehidupan ini. Kita memiliki kehidupan
lampau, kehidupan sekarang, dan kehidupan mendatang. Ini tak lepas dari jalinan
jodoh. Kita semua pasti pernah menjalin jodoh di masa lalu. Kita harus
menghargai jalinan jodoh ini. Jika tidak menjalin jodoh di masa lampau, maka
kita tidak akan bersama-sama dalam kehidupan sekarang.
Saya
berada jauh dari kalian. Mengapa kalian mengingat saya dalam segala hal? Apa
yang saya katakan, kalian melakukannya. Jika kalian tidak ingat saya, kalian
tak akan melakukannya. Ini menunjukkan bahwa di antara guru dan murid, telah
terjalin jodoh sejak masa lampau. Kita telah menjalin jodoh pada kehidupan
lampau, demikian pula pada kehidupan sekarang dan juga kehidupan mendatang.
Namun, jika kalian tidak memahami Dharma, maka jalinan jodoh ini ini sulit
berlanjut ke kehidupan mendatang. Jadi, yang terpenting adalah Dharma.
Kita
harus melanjutkan jodoh dengan Dharma. Karena itu, kita harus menghirup Dharma.
Jika tidak dapat datang mendengar ceramah pagi, paling tidak kalian menyaksikan
program Sanubari Teduh di Da Ai TV. Bodhisatwa sekalian, kalian semua yang
berada dekat di Taiwan juga luar biasa. Kalian telah mempraktikkan semangat
welas asih dan bersumbangsih dengan kesungguhan hati. Kalian juga telah memberi
kepada banyak orang. Semua ini dapat terlihat jelas.
Baik
dari sisi budaya humanis maupun penyediaan hidangan vegetaris yang menarik, semuanya
telah kalian lakukan. Namun, dalam menyosialisasikan vegetarisme, kita juga
harus menggunakan kebijaksanaan. Usahakan untuk menggunakan cara yang lebih
aman dan efisien dalam menyosiasilasikan vegetarisme, tetapi tetap berkesan
bagi orang-orang. Ini membutuhkan kebijaksanaan.
Dibutuhkan
kebijaksanaan, kemurahan hati, dan keberanian untuk melakukan semua ini. Dalam
kondisi dunia seperti saat ini, kita harus mengembangkan kekuatan cinta kasih demi
semua makhluk. Kita harus berusaha untuk hidup dengan penuh kebijaksanaan dan
keberanian. Kita harus menyadarkan diri sendiri dan orang lain. Tidak cukup
jika hanya menyadarkan diri sendiri. Kita juga harus membimbing lebih banyak
orang dan memperkuat jalinan jodoh. Inilah harapan saya terhadap kalian. Tiada
yang tahu panjang pendeknya usia kehidupan. Karena itu, kita harus memanfaatkan
hidup ini untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan.
Tidak tega membunuh
makhluk hidup demi memakan dagingnya
Melindungi makluk
hidup dengan mengubah pola makan
Terus tekun tanpa
gentar terhadap jauhnya jalan yang ditempuh
Menyadarkan diri
sendiri dan orang lain dengan kebijaksanaan, kemurahan hati, dan
keberanian
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 29 November 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina