Ceramah Master Cheng Yen: Melindungi Pikiran dari Delusi dan Memperteguh Tekad Pelatihan
“Kakak Zhi-zhen merupakan relawan yang sangat berdedikasi. Dia tidak pernah absen dalam kegiatan Tzu Chi. Namun, tahun lalu, dia diopname selama dua bulan lebih. Melihat suaminya merawatnya dengan begitu perhatian, kami pun berpikir, “Apa yang harus kita lakukan untuk membantu mereka berdua keluar dari masalah ini?” Karena itu, kami memutuskan untuk mendampinginya setiap hari Rabu. Lalu, mengingat bahwa dia berada di rumah setiap hari, kami pun mengajaknya keluar. Ini membuatnya merasa sangat gembira. Dokternya juga berkata bahwa kesehatannya mulai membaik. Jadi, saya merasa bahwa orang yang sakit harus berjalan keluar. Kini dia ingin mengucapkan sesuatu kepada Master,” ucap Yang Jin-xue, Relawan Tzu Chi.
“Master, saya mengasihi Master,” ucap Yang Zhi-zhen, relawan Tzu Chi yang terkena stroke.
“Kakak, Anda tidak perlu khawatir. Kami akan terus mendampinginya,” kata Yang Jin-xue.
Dalam memperhatikan saudara se-Dharma,insan Tzu Chi Taoyuan melakukannya dengan baik.Kita bisa melihat saat suami seorang relawan daur ulang kita terkena stroke, kalian juga memberi pendampingan dan perhatian, apa lagi jika yang terkena stroke adalah sesama relawan, kalian pasti akan memperhatikan dan mendampinginya. Dalam hal ini, selama beberapa tahun ini, insan Tzu Chi Taoyuan selalu melakukannya dengan baik. Ini membuat saya merasa sangat tenang. Namun, mendengar kalian berbagi tentang insiden ledakan di Ba-xian Water Park, hati saya sungguh sangat pedih.
Pagi tadi, kita juga melihat seorang anak yang sangat rupawan. Beruntung, wajahnya tidak terluka. Hanya bagian belakang tubuh bagian bawah, sebelah tangan, dan sepasang kakinya yang menderita luka bakar. Ini termasuk luka ringan. Meski demikian, sebelum datang ke sini, saya melihat luka pada tangannya dan mendapati bahwa lukanya juga tidak bisa disebut luka ringan. Jika dia tidak terus mengenakan pakaian kompresi, maka kemungkinan terbentuknya keropeng di masa mendatang cukup besar. Karena itu, saya menyemangatinya untuk senantiasa mengenakan pakaian kompresi. Sungguh, mengenakan pakaian kompresi sangat tidak nyaman. Saya melihatnya terus menggerakkan sepasang kakinya. Mengapa dia terus menggerakkan kakinya? Karena dia merasa sakit.
Bukan hanya sakit, dia juga merasa gatal. Dia berkata bahwa seperti ada sesuatu yang merayapi tubuhnya. Dari sini bisa diketahui betapa tidak nyamannya anak itu. Meski nyawanya sudah terselamatkan, tetapi pemulihan batinnya masih membutuhkan waktu yang sangat panjang. Karena itu, saya meminta para anggota Tzu Cheng dan komite di sini untuk mencurahkan lebih banyak perhatian kepada pasien luka bakar yang tinggal di Taoyuan. Luka batin orang tua dan keluarga pasien tidak lebih ringan dari luka fisik pasien. Batin mereka pasti sangat tersiksa. Para pasien luka bakar membutuhkan perhatian dalam jangka panjang.
Beberapa waktu setelah insiden ledakan itu, Taiwan diterjang Topan Soudelor. Berhubung tidak banyak laporan berita tentang kondisi bencana di Fuxing, Taoyuan, saya tidak tahu bahwa di sana terjadi tiga kali tanah longsor akibat terjangan Topan Soudelor dan dua kali guyuran hujan deras. Insan Tzu Chi Taoyuan dengan sepenuh hati dan penuh cinta kasih pergi ke wilayah pegunungan untuk memberikan bantuan. Kalian membantu puluhan keluarga di sana membangun kembali rumah mereka dan membagikan barang bantuan kepada mereka. Ini sungguh membuat saya sangat tersentuh. Kalian bukan hanya bersumbangsih bagi warga Fuxing. Tadi, relawan Yang berkata kepada saya bahwa insan Tzu Chi Taoyuan juga membantu upaya pembersihan di Wulai. Dalam tiga hari terakhir, relawan yang bergerak juga tidak sedikit. Semakin banyak relawan, maka semakin besar kekuatan yang terhimpun. Semua relawan kita bersumbangsih dengan penuh cinta kasih.
“Tim tanggap darurat Tzu Chi berangkat ke Nepal pada pagi tanggal 27 April. Pada sore itu juga, barang bantuan bencana segera kami kirimkan ke sana. Saat mengemas barang bantuan bencana dan koper anggota tim tanggap darurat, agar mereka dapat mengenali koper mereka dengan mudah, kami sengaja menandainya dengan pita berwarna. Dari mempersiapkan barang bantuan hingga mengantarkannya ke tempat pengiriman kargo, semuanya kami lakukan dengan sepenuh hati agar penyaluran bantuan bencana dapat berjalan lancar. Setiap kali tim tanggap darurat kembali ke Taiwan, insan Tzu Chi Taoyuan selalu menyambut mereka di bandara,” ucap You Jin-yi, relawan Tzu Chi memberikan sharing.
Saya sungguh sangat berterima kasih kepada para anggota Tzu Cheng dan komite di Taoyuan yang bersumbangsih dengan sepenuh hati, terutama kali ini, saat Nepal dilanda bencana besar.
Kita bisa melihat para relawan kita dengan sepenuh hati dan penuh kesabaran berkomunikasi dengan pihak yang bersangkutan agar barang bantuan kita dapat melewati perbatasan negara sesuai hukum yang berlaku. Jadi, saya sangat berterima kasih kepada insan Tzu Chi Taoyuan yang telah melakukan begitu banyak hal. Intinya, kita harus menghimpun kekuatan cinta kasih. Masalah di dunia ini sangatlah banyak, terutama saat ini. Kini perubahan iklim menjadi sangat ekstrem. Bagaimana kondisi iklim di masa mendatang? Ini sangat sulit diprediksi. Yang bisa kita lakukan adalah memperteguh tekad pelatihan kita dan menghimpun kekuatan cinta kasih. Jangan sampai tekad pelatihan kita tergoyahkan oleh kegelapan batin dan isu-isu yang beredar. Bagaimana cara membuat iklim menjadi bersahabat dan meredam pemanasan global? Satu-satunya cara adalah dengan bersiteguh melakukan daur ulang. Kegiatan daur ulang bukan hanya tentang daur ulang botol, kaleng, dan barang lainnya, yang terpenting adalah daur ulang batin dalam kehidupan sehari-hari.
Tadi, kita melihat sekelompok Bodhisatwa cilik. Mereka juga membangkitkan tekad dan ikrar untuk menjadi pewaris Dharma dan mengimbau orang-orang untuk bervegetaris. Kami akan menjadi pewaris Dharma dan bervegetaris untuk mengasihi bumi.
“Kakek Guru, kami mengasihi Kakek Guru,” ucap Bodhisatwa cilik serentak.
Kalian perhatian sekali. Demi melindungi bumi, anak-anak saja tahu untuk bervegetaris, apa lagi kita sebagai orang dewasa? Dengan mengendalikan nafsu makan, kita dapat menjaga keamanan dan ketenteraman dunia ini. Jadi, saya berharap setiap orang dapat lebih bersungguh hati. Saya sangat berterima kasih atas kesungguhan hati dan cinta kasih kalian. Dengan penuh cinta kasih, kalian memperhatikan banyak orang. Dengan penuh welas asih, kalian meringankan penderitaan banyak orang. Saya tidak sempat membahasnya satu per satu. Saya berharap kalian dapat menjaga keteguhan tekad pelatihan kalian. Kini ada banyak isu-isu yang beredar di internet. Saya berharap setiap orang dapat menjaga pikiran masing-masing. Jangan sampai pikiran kita terpengaruh oleh delusi. Setiap orang harus berpikiran benar. Apakah kalian mengerti?
Banyak makhluk di dunia ini dilanda bencana
Mendampingi para korban luka bakar dengan penuh cinta kasih
Melindungi pikiran dari delusi dan memperteguh tekad pelatihan
Mengendalikan nafsu keinginan dan bervegetaris demi keamanan dan ketenteraman dunia
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 16 September 2015
Ditayangkan tanggal 18 September 2015