Ceramah Master Cheng Yen: Melindungi Semua Makhluk Demi Menjauhkan Bencana


Setiap hari, topik yang kita dengar ialah pandemi dan virus penyakit. Ada beberapa wilayah yang mencabut pembatasan, tetapi dalam waktu singkat, pembatasan kembali diterapkan karena muncul Covid-19 varian baru yang lebih berbahaya. Karena itu, kita hendaklah bertobat dengan tulus, menghormati, mengasihi, dan melindungi sesama manusia, serta bersyukur satu sama lain.

Setiap hari, saya berkata bahwa kita harus mendongak ke atas untuk bertobat dan menunduk untuk bersyukur. Kita harus bersyukur masih bisa memiliki sandang dan pangan yang berlimpah. Meski kondisi pandemi sangat serius dan membawa dampak sangat besar bagi sektor industri dan usaha, tetapi saat ini, kebutuhan manusia masih bisa terpenuhi.

Namun, kapan situasi seperti ini akan berakhir? Jika sektor industri dan usaha lesu, orang yang kesusahan akan terus bertambah. Karena itu, lebih baik kita mengendalikan nafsu keinginan dan membangkitkan ketulusan untuk bertobat.


Kita hendaknya bersyukur kepada para petani yang kini masih bekerja keras untuk menyediakan bahan makanan bagi kita. Bumi terus menyediakan sumber daya alam yang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Karena itu, kita hendaknya bersyukur. Setiap kali kita makan, kita hendaklah memikirkan dari mana makanan kita berasal. Kita hendaklah memikirkannya.

Mangkuk kita berasal dari tanah liat yang dibentuk di atas meja putar. Tanah liat ini membutuhkan air serta orang untuk mengaduk dan membentuknya, lalu memasukkannya kedalam tungku untuk dibakar.

Jadi, butuh perpaduan berbagai sebab dan kondisi hingga kita bisa memegang mangkuk yang indah. Mangkuk ini diisi dengan nasi. Setelah petani menabur benih padi, dibutuhkan air, tanah, udara, dan berbagai faktor pendukung lainnya agar tanaman padi bisa bertumbuh dengan baik.

Bukankah kita harus bersyukur? Saat kita memegang semangkuk nasi, bukankah kita harus bersyukur? Kita harus bersyukur. Jadi, saat berdoa di meja makan, kita harus memikirkan sumber makanan kita. Kita juga harus mengukur keluhuran diri sendiri. Kita sudah memiliki sedikit keluhuran atau sama sekali tidak memilikinya? Setiap makan, pikirkanlah berapa banyak kita berkontribusi bagi sesama manusia, kehidupan, tempat tinggal kita dan keluarga kita.


Dimanapun kita berada, termasuk dirumah sendiri, setiap orang hendaklah memikirkan hal ini. Bayangkanlah, untuk menghidangkan lima ratus kotak makanan, dibutuhkan satu ekor babi atau tiga puluh delapan ekor ayam.

Dengan banyaknya populasi manusia di dunia ini, berapa ekor hewan yang harus disembelih untuk memenuhi kebutuhan makan kita tiga kali dalam sehari dengan satu kotak makanan setiap kali makan?

Jaman sekarang, orang-orang lebih sering makan di luar. Apakah setiap orang menghabiskan makanan mereka? Sebagin besar tidak menghabiskan makanan mereka. Sisa makananpun dibuang. Ini sungguh menyia-nyiakan makanan dan mengikis keluhuran. Ini sangat menakutkan.

Selain itu, sisa makanan akan menjadi masalah lingkungan. Hal ini akan menjadi lingkungan buruk yang berdampak pada kebersihan lingkungan.


Jadi, dalam hal makan saja terdapat masalah besar. Karena itu, kita harus mengubah pola hidup kita. Pola hidup adalah pelajaran penting yang harus dipelajari oleh semua orang saat ini. Hal ini disebut pelajaran besar. Kita harus sungguh-sungguh membina keluhuran. Lakukanlah hal yang seharusnya dilakukan dan hentikan hal yang tidak seharusnya dilakukan.

Mari kita berhenti, berpikir, mendengar, dan melihat dengan sungguh-sungguh. Dimana cahaya dan kecemerlangan berada, kearah itulah kita harus maju selangkah demi selangkah untuk membuka dan menapaki jalan Bodhisatwa. Kita harus besungguh hati dalam hal ini.

Banyak penyakit yang masuk melalui mulut. Kita hendaklah mengendalikan nafsu makan, berhenti membunuh hewan, bervegetaris, dan senantiasa bersyukur.

Saat ini saya berharap kita dapat membimbing orang-orang untuk menjalankan pola hidup bervegetaris di rumah sendiri. Saya berharap ini bisa dilakukan selamanya. Mari kita mulai menjadi vegetaris dalam kehidupan sehari-hari. mari kita bersungguh hati melenyapkan kegelapan batin dan pikiran tidak baik, lebih banyak mendengar dan melihat, mempelajari arah yang benar, dan menjalankan kebenaran.


Inilah yang disebut menyucikan dunia demi mewujudkan masyarakat yang sehat. Jadi, saya berharap semua orang dapat menyerap Ajaran saya (Ajaran Jing Si) ke dalam hati. Setiap hari saya mendoakan kalian semua. Setiap hari saya berdoa dengan tulus. Namun, setiap hari ada hal yang membuat saya merasa tidak berdaya. Karena itulah, saya menyerukan dengan lantang bahwa kita harus mensosialisasikan vegetaris. Jadi, suara saya harus lantang. Mari kita mensosialisasikan vegetarisme bersama.

Melindungi semua makhluk dan melenyapkan ketamakan
Memikirkan dari mana makanan berasal dan senantiasa bersyukur
Mengukur keluhuran diri sendiri dan tahu bertobat
Bervegetaris untuk melatih batin dan menyucikan dunia
            

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 2 Juli 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 4 Juli 2021
Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -