Ceramah Master Cheng Yen: Melindungi Semua Makhluk dengan Cinta Kasih Tak Terbatas


Satu-satunya cara untuk meredam pandemi Covid-19 secepat mungkin ialah dengan melindungi diri masing-masing. Yang terpenting ialah dengan melindungi diri sendiri, kita juga melindungi orang lain. Demikianlah kita mengungkapkan cinta kasih kita. Meskipun itu hanya sebuah tindakan kecil, tetapi ketika kita semua mencegah penyebaran virus dengan melindungi diri masing-masing, tindakan itu pun akan menjadi cinta kasih agung. Dengan cinta kasih agung, setiap orang dapat hidup sehat.

Ada banyak hal yang ingin saya sampaikan. Semua karma buruk di dunia ini timbul dari hal-hal yang halus hingga tak terlihat. Karena itu, banyak orang yang tidak tahu bagaimana cara menghentikannya. Berhubung sumber karma buruk itu tak terlihat, kita harus mengubah pengetahuan kita menjadi kebijaksanaan.

Hendaklah kita bersungguh-sungguh untuk memahami pelajaran besar dari pandemi kali ini yang mengajari kita untuk lebih memahami semua makhluk. Kalian dapat melihat saya dan saya juga dapat melihat kalian. Kita semua dapat melihat segala sesuatu yang berwujud di dunia ini. Kita harus memahami kebenaran di balik semua itu.

Buddha mengajari kita bahwa segala sesuatu yang terlihat mengalami fase pembentukan. Yang dahulu tidak ada, kini menjadi ada. Contohnya, bonsai yang ada di hadapan saya, dahulu tidak ada, tetapi kini ia ada di sini. Dahulu, benda ini memang tidak ada, bukan karena ia tidak ditaruh di sini.


Lihatlah bonsai yang begitu kecil ini. Ia berasal dari sebutir benih dan membutuhkan banyak kondisi pendukung agar bisa tumbuh menjadi pohon. Inilah yang sering saya katakan, yakni perpaduan sebab dan kondisi.

Bonsai ini selamanya akan tetap berada di pot kecil ini. Selamanya yang saya maksud di sini ialah jangka waktu yang agak panjang. Jika bonsai ini terus ditanam di dalam pot kecil, selamanya ia tidak akan tumbuh menjadi pohon besar. Sebaliknya, jika ia ditransplantasikan ke sebidang lahan yang luas, mungkin ia akan tumbuh menjadi pohon besar. Jadi, ia akan berubah sesuai dengan lingkungan yang mendukungnya. Sama halnya dengan kita.

Hendaklah kita melatih diri agar kita dapat beranjak dari tataran awam dan melenyapkan kegelapan batin sehingga kita dapat menuju arah yang benar. Jadi, hendaklah kita bersungguh-sungguh melatih diri agar kita dapat berjalan di jalan yang benar tanpa menyimpang sedikit pun.

Setiap hari Senin, saya mendengar para staf kita dari Divisi Budaya dan Sejarah berbagi tentang sejarah Tzu Chi. Tzu Chi telah berjalan selama lebih dari setengah abad. Semua itu tidaklah mudah. Sejak mengambil langkah pertama, kita telah menuju arah yang benar.

Saat baru mendirikan Badan Amal Ke Nan Tzu Chi, sumber daya kita sangatlah terbatas. Kini, kita telah menyalurkan bantuan ke seluruh dunia. Inilah sejarah Tzu Chi yang menyentuh hati dan sangat bernilai. Jadi, Bodhisatwa sekalian, kita semua merupakan insan Tzu Chi.

Kita semua telah mengukir sejarah Tzu Chi dengan kehidupan kita. Orang-orang di belakang kita belum mengetahui kisah kehidupan kita. Karena itu, kita harus berbagi tentang sejarah kehidupan kita dengan mereka. Sejarah kita sungguh sangat bernilai. Jadi, hendaklah kalian terus mewariskan sejarah Tzu Chi bagi generasi mendatang.


Bodhisatwa sekalian, selain menjalankan empat misi kita di dunia internasional, kita juga harus berusaha keras untuk melindungi Bumi. Kita tidak hanya melindungi umat manusia lewat empat misi, tetapi juga melindungi Bumi dengan menyosialisasikan pelestarian lingkungan. Janganlah berpikir bahwa pelestarian lingkungan adalah hal yang mudah dan tidak harus dilakukan. Pelestarian lingkungan adalah cara untuk melindungi Bumi.

Setiap orang harus melindungi Bumi dengan menghargai sumber daya. Mari kita melakukan daur ulang sumber daya agar dapat terus digunakan kembali. Relawan kita mengumpulkan dan mendaur ulang barang-barang agar dapat digunakan kembali. Lewat kegiatan pelestarian lingkungan, relawan kita telah melatih diri masing-masing.

"Mengubah sampah menjadi emas, emas menjadi cinta kasih, dan cinta kasih menjadi aliran jernih yang mengitari seluruh dunia." Banyak orang bisa menyerukan slogan ini. Namun, jangan hanya kita sendiri yang menyerukannya. Kita harus terus menyebarkannya agar diketahui oleh lebih banyak orang. Mari kita menyatukan kekuatan untuk menyebarkannya dari mulut ke mulut. Untuk menginspirasi semua orang berbuat baik, kita harus membimbing mereka lewat tutur kata yang baik.


Kini, saya hanya memberikan ceramah dua hari seminggu dalam pertemuan pagi relawan. Dalam pertemuan, saya menggenggam waktu yang ada untuk memberikan ceramah yang lebih panjang. Baik mengulangi hal-hal yang pernah saya katakan maupun berbagi peristiwa terkini, saya hendak menunaikan tanggung jawab saya. Saya menggenggam waktu untuk menyampaikan apa yang harus saya katakan dengan sangat jelas. Semoga semua orang dapat mendengarkan ceramah saya dengan penuh perhatian.

Saat ini, sangatlah penting bagi kita untuk memperhatikan dan memahami peristiwa-peristiwa besar yang terjadi di dunia. Hendaklah kita bersungguh hati untuk bersumbangsih dan mencurahkan perhatian. Mari kita mengingatkan semua orang agar tidak membiarkan pikiran mereka bergejolak. Hanya jika semua orang menyatukan cinta kasih, barulah masyarakat kita akan harmonis dan tenteram. Ini membutuhkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat.

Jika setiap orang dapat menunaikan kewajiban masing-masing untuk melindungi semua orang di seluruh dunia dengan cinta kasih, bukankah dunia ini akan damai dan bebas dari pertikaian? Intinya, hanya kasih sayang tak berujung dan cinta kasih tak terbataslah yang dapat mewujudkan ketenteraman dunia, melindungi semua makhluk, dan menumbuhkan kebijaksanaan.

Bodhisatwa sekalian, untuk menumbuhkan kebijaksanaan semua orang, kita tentu harus memberikan bimbingan dan imbauan.

Memurnikan kegelapan batin dan mencegah penyebaran virus dengan cermat
Divisi Budaya dan Sejarah menjadi saksi jejak kebajikan
Tzu Chi Memperpanjang usia barang dengan menjalankan daur ulang
Melindungi semua makhluk dengan cinta kasih tak terbatas

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 09 Juni 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 11 Juni 2022                                                                                                                                                                                            
Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -