Ceramah Master Cheng Yen: Melindungi Semua Makhluk di Dunia dengan Pikiran Bajik


“Waktunya sangat mendesak. Informasi yang kami terima mengatakan bahwa pesawat militer akan terbang ke Myanmar pada tanggal 7 di pagi hari untuk membawa barang bantuan dari Malaysia. Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Malaysia yang telah menyediakan ruang bermuatan 8 ton sehingga kami dapat mengirimkan wujud cinta kasih dari insan Tzu Chi sedunia ke daerah bencana di Myanmar,”
kata Zhang Ji Xuan, relawan Tzu Chi.

Memperpanjang jalinan kasih sayang dan memperluas cinta kasih agung, beginilah cara insan Tzu Chi bersumbangsih. Oleh karena itu, ketika mendengar tentang terjadinya bencana di suatu negara, kita selalu menggenggam waktu untuk memahami kondisi. Apa pun yang dibutuhkan oleh negara tersebut, kita akan mencari cara untuk segera membantu. Baik melalui jalur laut maupun udara, dengan cinta kasih yang tulus, kita mengatasi berbagai rintangan untuk membawa bantuan dan penghiburan. Inilah yang selalu dilakukan oleh insan Tzu Chi, yaitu terus melakukan perbaikan dan terus mengatasi berbagai kesulitan.

Jalan di dunia sangatlah panjang dan lingkungan pun terus berubah. Begitu pula dengan metode penyaluran bantuan. Bagaimana agar jalan yang panjang dapat segera ditempuh dengan cepat? Untuk itu, kita harus terus maju dengan tekun dan bersemangat serta terus menjalin komunikasi. Semua ini harus terus kita lakukan. Saya berterima kasih kepada semuanya.

Dari sekian banyak Sutra dan ajaran, semuanya mengajarkan kita untuk memperpanjang jalinan kasih sayang. Kita memiliki jalinan jodoh dari masa lampau. Sejak berbagai kehidupan lampau, kita telah memiliki jalinan jodoh dan cinta kasih Bodhisatwa. Kita semua pernah terlibat dalam aksi tarik-menarik antara kekuatan kebaikan dan keburukan. Makin lama kita menariknya, makin besar pula kekuatan kita.


Dapat dikatakan bahwa nama Tzu Chi telah menyebar ke seluruh dunia. Ketika orang lain mendengar dan melihat apa yang kita lakukan, mereka akan merasa bahagia dan bersedia untuk terlibat. Hendaknya kita lebih banyak menjalin jodoh baik di dunia dan mengerahkan kekuatan yang lebih besar untuk menciptakan berkah bagi dunia. Jika dunia dipenuhi berkah, bencana pun dapat dihalau.

Saya sering berkata bahwa saya merasa khawatir akan karma buruk kolektif semua makhluk. Kekuatan karma buruk kolektif tidak dapat ditahan. Hal yang dapat kita lakukan hanyalah lebih aktif dalam menciptakan berkah. Bodhisatwa sekalian, ketika menciptakan berkah, kita akan merasa sukacita. Membantu orang lain adalah sumber kebahagiaan. Berhubung menggenggam jalinan jodoh dan waktu untuk menciptakan berkah bagi dunia, kita merasa bahagia karena dapat menyelamatkan orang lain. Ada yang berkata, "Tzu Chi telah melakukan banyak hal. Mengapa kali ini tidak memberi tahu saya?"

Orang yang telah bersumbangsih dapat berbagi dengan mereka bahwa insan Tzu Chi di negara dan wilayah tertentu telah bergerak untuk memberikan bantuan tepat waktu. Bukankah ini membawa sukacita? Jadi, Bodhisatwa sekalian, hendaknya kita sepenuh hati mewujudkan nilai-nilai Tzu Chi dan berhimpun untuk melakukan hal baik dengan metode yang sama.


Ketika melihat ada yang terkena bencana, kita harus mencari cara untuk menjangkau, mendekati, merangkul, menghibur, dan menyebarkan Dharma kepada mereka. Kita tidak hanya memberikan uang, melainkan juga kasih sayang dan cinta kasih. Inilah yang harus kita lakukan. Saya berterima kasih kepada Bodhisatwa sekalian yang penuh dengan kesungguhan hati dan cinta kasih. Tidak masalah jika hanya sedikit yang bisa kita lakukan di awal. Kita harus terus menggenggam waktu.

Ketika melihat 2 pot ini, saya selalu berpikir bahwa jika tanaman ini ditanam di lahan yang luas, seiring berjalannya waktu, ia akan tumbuh menjadi pohon besar. Namun, jika ditanam di dalam pot, ia hanya akan tumbuh sebesar telapak tangan. Benihnya sangatlah kecil, tetapi ketika ditabur di atas lahan yang luas, ia akan tumbuh menjadi pohon besar.

Saudara sekalian, waktu terus berlalu dengan cepat. Hidup kita singkat. Hendaknya kita membangun tekad untuk hari ini, besok, dan hari-hari berikutnya. Setiap hari, kita harus menggenggam waktu yang ada dan melakukan hal yang benar. Buddha hadir di dunia lebih dari 2 ribu tahun yang lalu. Meski sudah berlalu sangat lama, saat berbicara, bukankah kita tetap membahas ajaran Buddha? Oleh karena itu, kita harus melapangkan hati seluas alam semesta untuk bersumbangsih bagi mereka yang menderita. Inilah tujuan kita.


Menit dan detik terus berlalu. Saya bersyukur atas teknologi telekonferensi yang memungkinkan orang-orang di seluruh dunia melihat saya meski saya hanya duduk dan berbicara di sini. walau hanya duduk di sini. Beginilah cara saya menyebarkan Dharma dan menginspirasi cinta kasih. Hendaknya kita membuka hati untuk saling memuji ketika mendengar kisah orang lain. Meski kita tidak ikut berpartisipasi, ketika mendengar kisah orang lain, hendaknya kita turut bahagia dan memuji mereka.

Saat melakukan hal baik, kita harus memuji satu sama lain. Inilah yang disebut menyucikan hati manusia. Inilah pahala. Terima kasih, Saudara sekalian. Tentu saja, jika kita bisa melakukannya, itu bagaikan melangkah dengan mantap dan kondisi batin kita akan terasa lebih indah. Hendaknya kita sungguh-sungguh memanfaatkan waktu untuk menanam benih di dalam hati kita. Untuk menanam benih dengan baik, kita harus terlebih dahulu melapangkan hati kita. Makin lapang hati kita, makin besar pula pohon yang bertumbuh dari benih ini.

Bodhisatwa dan makhluk awam pada dasarnya memiliki benih yang sama. Hanya saja, Bodhisatwa telah melapangkan hati sehingga dapat bersumbangsih bagi dunia. Saya memanggil semuanya dengan sebutan Bodhisatwa. Hendaknya semua orang menapaki Jalan Bodhisatwa dengan langkah yang mantap. Makin ditapaki, jalan ini akan makin panjang, pemandangan di sekitar pun akan terlihat makin indah. Singkat kata, saya berterima kasih dan mendoakan kalian semua.

Memperpanjang jalinan kasih sayang dan memperluas cinta kasih ke seluruh dunia
Menjalankan praktik Bodhisatwa dengan mengulurkan tangan bagi mereka yang menderita
Turut bersukacita melihat kebajikan dan meningkatkan kekuatan
Menampilkan kemurnian kondisi batin

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 09 April 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 11 April 2025
Beriman hendaknya disertai kebijaksanaan, jangan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain hingga membutakan mata hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -