Ceramah Master Cheng Yen: Memadukan Pelayanan Medis dan Dharma
“Saya sangat bersyukur kepada kepala rumah sakit dan para staf rumah sakit kita yang bekerja sama dengan para relawan untuk menjangkau komunitas dan menjaga keselamatan warga lansia di rumah. Kami juga bersyukur kepada para staf rumah sakit kita yang telah menjaga kesehatan masyarakat. Program untuk menjaga keselamatan warga lansia di rumah telah kita jalankan sejak tahun lalu. Hingga kini, program ini masih terus dijalankan,” kata Cai Yong-ci relawan Tzu Chi.
“Program Tzu Chi untuk menjaga keselamatan warga lansia di rumah membuat warga komunitas kami sangat tersentuh. Setiap hari, setelah bangun tidur dan memegang pegangan yang dipasang oleh Tzu Chi, mereka teringat akan Tzu Chi. Mereka sangat tersentuh,” kata Wu Jia-da Mantan kepala Desa Guangsheng, Sanyi, Miaoli.
“Program untuk menjaga keselamatan warga lansia di rumah dan pelayanan medis ke rumah warga sangat cocok untuk dijalankan secara bersamaan. Saat berkunjung ke rumah warga dan mendapati bahwa mereka tidak butuh pengobatan, tetapi tidak leluasa bergerak, kita dapat segera menyediakan alat bantu dan mencurahkan perhatian pada mereka. Jika mendapati bahwa mereka jatuh sakit, tetapi tidak bisa keluar untuk berobat, kita segera mengutus dokter kita ke sana,” kata Ye Jia-zhou Kepala RS Pengobatan Tiongkok Tzu Chi Sanyi.
Kini, sebagian besar kaum muda di Sanyi telah pindah ke wilayah lain. Sebagian besar warga yang masih tinggal di Sanyi telah berusia paruh baya atau berusia lanjut. Mereka sungguh menjaga wilayah tersebut. Sanyi juga sangat membutuhkan fasilitas medis untuk menjaga kesehatan dan cinta kasih semua orang. Ini tidaklah mudah. Dibutuhkan tenaga medis yang bersedia untuk mendedikasikan diri dengan tulus di sana. Ini sungguh tidak mudah. Kini, kita bisa melihat bahwa Kepala RS Ye bersedia mendedikasikan diri di sana dan menjalin jodoh baik dengan warga setempat. Saya yakin dengan adanya dokter yang begitu baik, warga setempat bisa hidup aman dan tenteram.
“Sebelum rumah sakit ini diresmikan, di Sanyi hanya ada sebuah klinik pengobatan Tiongkok. RS Pengobatan Tiongkok Tzu Chi Sanyi diresmikan pada tanggal 12 Desember tahun lalu, sekitar 8 bulan yang lalu. Kita mendapatkan tanggapan positif dari warga. Warga merasa bahwa rumah sakit ini memberikan pelayanan yang sangat ramah,” kata Chen Chao-yu relawan Tzu Chi.
“Saya masih ingat saat rumah sakit diresmikan, kepala rumah sakit kita berkata bahwa para dokter kita hendaknya tidak hanya duduk di ruangan untuk menunggu pasien datang, melainkan keluar untuk menjangkau pasien. Selain itu, rumah sakit kita juga harus memberikan pelayanan medis keliling. Kita pun benar-benar mengimplementasikan konsep ini. Setelah terjun ke komunitas untuk melakukan kunjungan kasih, saya baru mendapati bahwa pelayanan medis hanya dapat mengatasi sebagian masalah warga. Jadi, kami bekerja sama dengan badan misi amal agar dapat memberikan bantuan secara menyeluruh,” kata Zhuang Meng-zhen Dokter RS Pengobatan Tiongkok Tzu Chi Sanyi.
Di setiap wilayah, baik perkotaan maupun pedesaan, yang terpenting ialah memiliki fasilitas medis yang dapat memberikan pelayanan secara menyeluruh. Kini, kita telah memiliki sebuah fasilitas medis di Sanyi. Kita semua harus bersungguh hati mendukungnya.
“Saya mulai melayani pasien pada pukul 07.30. Kakak Su-qing dan Kakak Cong-fu selalu datang pagi-pagi. Kami belum tiba di rumah sakit, mereka sudah ada di sana,” kata salah seorang relawan Tzu Chi.
“Master, tenanglah. Saya akan menganggap rumah sakit ini sebagai rumah sendiri. Saya juga akan memikirkan bagaimana merawat, membantu, dan menghibur warga dan para pasien. Saya akan selalu mengingat ajaran Master. Dengan bersumbangsih bagi dunia, kita juga membimbing diri sendiri,” kata Liao Su-qing relawan Tzu Chi.
Meski ada relawan kita yang bersumbangsih di sana, tetapi itu tidaklah cukup. Kita hendaknya mengajak lebih banyak warga setempat untuk membantu. Dengan demikian, para dokter dapat menangani pasien dengan tenang. Saat pasien datang, dokter dapat berfokus memeriksa pasien tanpa mengkhawatirkan keselamatan pasien. Demikianlah para relawan kita mendukung dan melindungi rumah sakit kita. Jadi, kita melindungi kehidupan dan cinta kasih. Ini juga menciptakan pahala. Terlebih lagi, di sana, warga juga menjaga satu sama lain.
Mendirikan bangunan lebih mudah. Merekrut tenaga medis sangatlah penting. Namun, jika para tenaga medis tidak bersatu, itu juga percuma. Empat Misi Tzu Chi berpegang pada pengetahuan benar, pandangan benar, dan pikiran benar. Inilah arah kita. Yang lebih penting ialah kita sepenuh hati dan tekad untuk melakukan kebajikan. Nilai kehidupan kita terletak pada kebajikan yang dilakukan. Di bidang apa pun, setiap orang hendaknya menjaga tekad dan menjalankan ajaran. Dokter memiliki misi sebagai dokter. Perawat juga memiliki misi sebagai perawat. Tentu saja, masih ada banyak departemen lain, yaitu farmasi, fisioterapi, dan lain-lain.
Selain rumah sakit kita di Sanyi, saya juga sangat bersyukur atas rumah sakit di Taichung. Di RS Tzu Chi Taichung, kepala RS, wakil kepala RS, dan para kepala departemen kita telah bekerja sama dengan harmonis. Sungguh, mereka sangat bersatu hati dan harmonis. Kita bisa melihat dalam pementasan adaptasi Sutra kali ini, mereka sungguh menunjukkan kesatuan hati dan semangat yang sangat tinggi. Kekuatan dalam kelembutan yang mereka tunjukkan sungguh sangat menyentuh.
“RS Tzu Chi Taichung adalah sebuah rumah sakit yang memiliki kasih sayang, moralitas, dan Dharma. Kita harus memikirkan cara agar setiap departemen dapat berpegang pada kasih sayang dan moralitas. Memiliki cinta dan kasih sayang sangatlah penting. Dengan adanya moralitas, kita pasti akan melakukan hal yang benar. Yang lebih penting ialah memiliki Dharma. Dengan Dharma, kita dapat membimbing orang. Dharma juga dapat menunjukkan arah pada kita,” kata Chien Sou-hsin Kepala RS Tzu Chi Taichung.
“Dengan mengikuti pementasan adaptasi Sutra, kami memperoleh manfaat dari setiap penggalan Sutra. Namun, hingga kini saya masih merasa bahwa ini meninggalkan efek samping yang sangat besar. Pementasan telah usai, tetapi saya seakan-akan mengalami halusinasi pendengaran. Kapan pun dan di mana pun, lantunan Sutra itu terus terngiang di telinga saya. Rasanya seperti ada yang melantunkannya di dekat saya sehingga fisik dan batin saya ikut melantunkannya. Ini adalah efek samping yang menakjubkan karena saya dapat mengukir isi Sutra di dalam hati saya,” kata Qiu Guo-liang Sekretaris medis RS Tzu Chi Taichung.
Melodinya terus berputar dalam benak kita, ini adalah hal yang baik. Dengan berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra, kalian dapat melihat jalan yang ditunjukkan oleh Sutra. Jalan yang lapang dalam kehidupan ini terdapat dalam Sutra. Dengan pementasan adaptasi Sutra, kita menyebarkan Dharma untuk membawa manfaat bagi semua makhluk.
Isi Sutra disingkat dan dipadukan dengan melodi sehingga orang-orang dapat menghafal dan melantunkannya dengan mudah serta mempersembahkannya di atas panggung dalam bentuk pementasan adaptasi Sutra. Kerja sama yang harmonis seperti ini merupakan ciri khas Tzu Chi. Para dokter kita dapat turut berpartisipasi, ini sungguh luar biasa.
Kita dapat membagikan hal ini kepada orang-orang. Kesempatan untuk berbuat baik dengan sukacita dan menyerap Dharma ke dalam hati hendaknya kita genggam dengan baik. Melodi yang begitu indah beserta liriknya harus kita ingat di dalam hati. Jadi, dokter yang memiliki cinta kasih berkesadaran adalah Bodhisatwa.
Saat berhimpun, para dokter dapat kembali membahas isi Sutra dan gerakan mereka. Saya yakin rumah sakit kita dapat memadukan pelayanan medis dan Dharma. Rumah sakit kita sungguh bagaikan bintang. Saya sering mengulas tentang kunang-kunang. Sekelompok kunang-kunang yang berhimpun pada malam hari sama indahnya dengan bintang-bintang di langit. Saya bersyukur atas kebenaran, kebajikan, dan keindahan kalian.
Melenyapkan penderitaan pasien di wilayah terpencil
Bekerja sama untuk berbuat baik dan menggarap ladang berkah
Memadukan pelayanan medis dan Dharma
Menjaga tekad dan menjalankan ajaran dengan cinta kasih berkesadaran
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 03 September 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 05 September 2023