Ceramah Master Cheng Yen: Memahami Dharma dan Bertekad Menuju Bodhi


Setiap hari, saya melihat dan mendengar tentang orang-orang yang menderita di seluruh dunia. Jadi, saya dapat merasakan bagaimana Buddha melihat penderitaan di dunia dan memahami ketidakkekalan hidup serta mengapa Beliau bertekad untuk menjadi seorang bhiksu. Dengan menjadi seorang bhiksu, Beliau sepenuhnya melepaskan nama dan kedudukan serta kehidupan yang mewah.

Beliau meninggalkan segalanya, dan mendedikasikan kehidupan-Nya bagi semua makhluk untuk ikut merasakan, melihat, dan mendengar semua penderitaan di dunia. Setelah melihat banyak makhluk yang menderita dan bagaimana perubahan datang dalam sekejap, Buddha tersadarkan bahwa kehidupan ini tidaklah kekal dan penuh dengan penderitaan.

Namun, manusia tersesat dalam ketamakan akan ketenaran dan kedudukan. Beliau ingin menjadi teladan bagi dunia. Jadi, Beliau melepaskan kedudukan-Nya dan mendedikasikan kehidupan-Nya untuk memahami dan melihat hal-hal yang berwujud serta menganalisis dunia dengan sungguh-sungguh.

Beliau telah melihat bahwa manusia sungguh diliputi oleh nafsu keinginan akan materi. Bagaimana cara menyelamatkan mereka? Satu-satunya cara ialah dengan bimbingan agama. Jadi, apa yang kita cari sekarang ialah ajaran Buddha dan kita harus memiliki semangat untuk memahaminya secara mendalam. Semangat inilah yang disebut Jalan Bodhisatwa.


Bodhisatwa adalah makhluk dengan cinta kasih berkesadaran yang beranjak dari tataran awam untuk memahami kebenaran sejati. Tidak tahu sudah berapa lama dan berapa banyak kehidupan lampau kita tersesat dan tak hentinya menciptakan karma dan menerima buahnya dalam lingkaran kelahiran kembali di enam alam. Sungguh, kita telah tenggelam dalam situasi ini.

Namun, kita juga sangat beruntung. Entah sudah berapa kehidupan pula kita menciptakan dan memperoleh berkah serta mempelajari ajaran Buddha. Hanya saja, kita belum mencapai pencerahan. Jika tidak memiliki jalinan jodoh dengan Buddha, kita bahkan tidak akan memiliki kesempatan untuk mendengar ajaran Buddha.

Kini, setelah mendengarkan ajaran Buddha, hati kita dipenuhi dengan rasa sukacita. Saat menerima ajaran Buddha, kita juga harus bertekad untuk mempelajari Dharma serta mempraktikkan Jalan Bodhisatwa. Jalan Bodhisatwa berarti menyelamatkan dunia. Ketika melihat penderitaan di dunia, barulah kita akan menyadari berkah. Kita telah bertekad dan berikrar untuk mempraktikkan jalan yang lapang ini.

Kita harus mulai memperluas jalan ini, dari jalan yang kecil menjadi jalan yang besar. Kita hendaknya tidak hanya membimbing diri sendiri, tetapi juga membimbing orang lain. Jadi, sebelum hati kita menemukan Jalan Bodhisatwa, kita sama saja dengan hidup dalam kesesatan.


Kini, kita telah mengetahui bahwa di dunia ini, banyak manusia yang kehilangan arah. Setelah memiliki jalinan jodoh dengan Buddha, kita bisa mempelajari Dharma, dan dipenuhi rasa sukacita. Kita bertekad dan berikrar untuk memasuki ajaran Buddha. Untuk menempuh jalan ini, kita harus melihat hal-hal yang terjadi di dunia terlebih dahulu.

Populasi manusia terus meningkat, hampir mencapai delapan miliar orang. Namun, ada delapan puluh miliar hewan yang diternak untuk dikonsumsi, sehingga menyebabkan pencemaran udara. Pernapasan manusia telah membawa pencemaran, kini ditambah pula pencemaran dari begitu banyak hewan yang jumlahnya ratusan kali lipat dari manusia.

Karena daging hewan perlu disuplai setiap hari, maka berapa luas lahan yang dibutuhkan untuk mengembangbiakkannya? Demi memperluas peternakan, pohon-pohon di hutan telah ditebang. Ini merupakan siklus yang bertautan.


Banyak karma buruk telah tercipta sebagai konsekuensi dari mengonsumsi daging hewan. Jadi, perlahan-lahan kekuatan karma ini makin mendesak, sehingga bencana pun kerap terjadi. Tidak hanya gempa bumi, banjir, kebakaran hutan, dan badai, ada juga wabah penyakit.

Pandemi Covid-19 kali ini adalah wabah penyakit. Jadi, Bodhisatwa sekalian, kita harus memahami ini dan tersadarkan.

Ajaran Buddha membimbing kita menuju pencerahan. Dahulu, kita diliputi kegelapan batin dan nafsu keinginan. Namun, mulai sekarang, kita harus membangkitkan cinta kasih serta membangun tekad dan ikrar untuk menapaki Jalan Bodhisatwa. Kita harus terus berusaha dan saling bergotong royong dengan harmonis. Dalam kelompok, semangat kita tidak boleh menyimpang. Inilah pesan yang ingin saya sampaikan secara sederhana.

Namun, jika ada kesempatan, kalian hendaknya mendengarkan Dharma dan mengikuti ceramah saya di Lentera Kehidupan setiap hari. Apakah kalian mengerti? (Mengerti) Baik. Kalau begitu, saya mendoakan kalian semua agar dapat menyelami ajaran Buddha, memasuki jalan menuju pencerahan, dan tidak akan tersesat lagi.

Semoga kalian semua hidup tenteram, tekun dan bersemangat melatih diri, serta mengembangkan berkah dan kebijaksanaan secara bersamaan.  

Beranjak dari tataran awam untuk memahami kebenaran sejati
Menyadari berkah dan membangkitkan cinta kasih berkesadaran setelah melihat penderitaan
Membangun ikrar agung setelah memperoleh sukacita dari mendengar Dharma
Keluar dari kesesatan dan bertekad menuju Bodhi

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 30 Oktober 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 01 November 2021
Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -