Ceramah Master Cheng Yen: Memahami Kebenaran serta Menumbuhkan Keterampilan
Beberapa hari yang lalu, saya sangat khawatir karena topan mungkin akan mendarat di Taiwan. Saya juga sungguh khawatir dengan waduk di Keelung yang sedang berstatus kritis. Air hanya disalurkan ke beberapa daerah dalam satu waktu. Pada saat itu, saya selalu berdoa untuk daerah yang kekurangan air agar hujan segera turun. Ketika mendengar bahwa topan sudah dekat, saya sungguh khawatir.
Jika topan datang dengan sangat kuat atau mendarat di tempat yang belum ada persiapan, tentu akan menimbulkan bencana. Saya selalu khawatir. Namun, hari ini saya sungguh bersyukur. Meskipun Topan Hinnamnor mendekati Taiwan, ia mulai membelok pada waktu yang tepat sehingga tidak sampai ke sini. Meskipun demikian, itu membawa hujan tepat waktu yang mengairi daerah-daerah kekeringan. Meskipun hujan itu tidak membawa banyak pengaruh bagi waduk yang kering di Keelung, kita harus tetap bersyukur karena hujan telah membasahi banyak tempat lainnya dan membuat mereka damai. Hendaklah kita bersyukur.
Setiap hari, saya selalu berdoa agar empat unsur alam kembali selaras sehingga semua orang dapat hidup damai tanpa khawatir. Namun, hal ini belum terkabul sepenuhnya. Empat unsur alam masih tidak selaras. Banjir masih terjadi dan menyebabkan tanah longsor. Kita juga dapat melihat kebakaran hutan. Kebakaran hutan di AS masih terus berlangsung. Mengapa bencana itu terjadi?
Tidak ada yang dapat mencegah penyebaran api, kecuali dilakukan penebangan secara besar-besaran agar api bisa padam secara alami ketika mencapai tempat-tempat yang tidak memiliki pohon. Namun, jika pohon ditebangi, bukankah akan memengaruhi konservasi tanah dan air? Di sisi lain, menebang pohon dapat memutus jalur penyebaran api. Luka Bumi ini sungguh-sungguh merupakan sinyal darurat dari alam. Kebakaran hutan, banjir, dan gempa adalah akibat dari ketidakselarasan unsur alam.
Belakangan ini, saya sering mengatakan bahwa kekeringan terjadi di mana-mana. Air untuk keperluan masyarakat makin lama makin menipis. Semua orang sungguh khawatir. Kita dapat melihat bahwa air terus surut tanpa henti sehingga peninggalan sejarah budaya kuno pun terungkap. Ada rupang Buddha yang dipahat dengan sangat indah. Saya sangat kagum ketika melihatnya. Pemandangan telah berubah. Air yang mengering telah mengungkap sejarah masa lalu. Bagaimana peninggalan sejarah yang indah itu diciptakan ratusan tahun yang lalu? Ini sungguh tak terbayangkan. Semuanya muncul kembali akibat turunnya ketinggian air.
Hendaklah kita selalu memiliki ketulusan hati. Pemandangan seperti ini membuat kita tahu bagaimana pemandangan Bumi yang alami di masa lalu. Dalam waktu yang lama, semua ini terendam oleh air. Saat ini, air yang mengering membuat kita menemukannya kembali dan melihat begitu banyak peninggalan yang indah. Semua ini sungguh sulit untuk diungkapkan. Inilah lingkungan kita.
Hidup di lingkungan dan ekosistem ini, kita harus bersyukur karena ada banyak hal yang dapat kita lihat dan pelajari agar kita bisa berubah menjadi lebih baik. Kita masih memiliki banyak ruang untuk mengubah kegelapan batin dan pikiran buruk menjadi kebijaksanaan dan pikiran yang bajik. Dengan demikian, kita dapat membawa manfaat bagi orang lain. Kita semua hidup di Bumi yang sama. Sebagai manusia, kita harus selalu menjaga pikiran kita. Dalam menghadapi masalah lingkungan, kita harus membangkitkan kebijaksanaan untuk melindungi semua makhluk hidup.
Lihatlah, anak-anak pun tahu bahwa pola makan itu penting.
“Saya akan keluarkan telurnya,” kata Ye Yun-xian (4)
“Mengapa?” jawab paman Ye Yun-xian.
“Telur ini mengandung kehidupan. Paman, ini makan malamnya,” ucap Ye Yun-xian.
“Baik. Terima kasih,” kata paman Ye Yun-xian.
“Pizza…” ucap Ye Yun-xian
“Adonan ini kami buat sendiri. Tambahkan apa pun yang kamu inginkan. Tunggu sebentar. Terima kasih,” kata ibu Ye Yun-xian.
“Saya senang membuat pizza. Keju dan tomat adalah kesukaan saya. Saya suka semuanya,” ucap Ye Yun-xian.
Mereka bervegetaris dan belajar membuat makanan vegetaris. Terlalu banyak keteladanan baik yang dapat dibagikan. Seorang anak yang masih sangat kecil telah memberikan contoh yang baik bagi kita untuk menahan nafsu keinginan mulutnya. Anak yang masih sangat kecil memiliki kemampuan sebesar ini. Intinya, kita harus memiliki cara yang tepat untuk membimbing semua orang memahami prinsip hidup yang benar.
Bodhisatwa sekalian, memahami prinsip kebenaran dan meningkatkan kualitas diri adalah kunci untuk menjadi manusia. Kita harus belajar dari orang-orang di masa lalu mengenai bagaimana mereka dapat membuat struktur yang indah dan mewariskan cara hidup serta pendidikan yang dapat kita terapkan sampai saat ini. Ada banyak hal yang tidak habis untuk diceritakan. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.
Hendaklah semuanya menggenggam waktu untuk mengerahkan potensi bajik dalam kehidupan. Saya menjadi teladan yang dapat kalian lihat. Anak kecil pun dapat menjadi teladan bagi kalian. Intinya, sifat manusia pada dasarnya adalah baik. Setiap orang memiliki fungsi dan peran masing-masing. Hendaklah kita semua menggenggam waktu untuk dapat mengerahkan potensi kita di waktu yang tepat. Terima kasih atas kekuatan cinta kasih kalian semua.
Hendaklah kita membina berkah dan kebijaksanaan untuk menciptakan berkah bagi dunia. Genggamlah waktu yang ada. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.
Menumbuhkan kebijaksanaan melalui lingkungan yang dihadapi
Menumbuhkan keterampilan untuk menahan keinginan nafsu mulut
Membimbing dengan cara yang tepat dan menjadi teladan
Mempraktikkan kebajikan dengan memahami prinsip kebenaran
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 06 September 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 08 September 2022