Ceramah Master Cheng Yen: Memancarkan Aliran Kebajikan dan Menghimpun Energi Positif


“Sayalah yang pertama menerima pasien Covid-19 di garis depan di instalasi gawat darurat. Wabah Covid-19 di Malaysia mulai merebak pada Maret 2020. Lalu, kami mengalami tiga kali pembatasan mobilitas. Pada masa pembatasan mobilitas pertama, pasien kami dalam sebulan tidak sampai tiga puluh orang, tetapi pada masa pembatasan mobilitas kedua, dalam seminggu kami menerima sekitar lima sampai enam orang pasien,”
kata Dr. Tan Toh Leong Spesialis gawat darurat UKM Medical Center.

“Namun, pada pembatasan mobilitas ketiga baru-baru ini, tepatnya pada dua bulan belakangan ini, dalam sekejap jumlah kasus meningkat tajam. Dalam sehari, setiap rumah sakit bisa menerima lima puluh sampai seratus pasien Covid-19. Dalam waktu singkat, saat terlalu banyak pasien yang masuk, peralatan yang kami miliki juga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Jadi, pada saat itu, kami memohon bantuan kepada berbagai institusi yang penuh cinta kasih dan mereka menyumbangkan banyak peralatan kepada kami,” lanjut Dr. Tan Toh Leong.

“Dari sinilah kami berhubungan dengan Tzu Chi. Lalu, Tzu Chi, dalam dua sampai tiga hari, segera menyediakan peralatan yang kami butuhkan. Peralatan ini bukanlah peralatan biasa. Peralatan ini adalah peralatan untuk menyelamatkan nyawa. Semuanya sangatlah penting,” pungkas Dr. Tan Toh Leong.

Dalam pandemi ini, kita dapat membuktikan bahwa hati manusia senantiasa bajik, penuh cinta kasih, mengasihi kehidupan, dan ingin melindungi kehidupan. Setiap orang memiliki niat baik ini. Namun, kita juga tidak tahu sampai kapan pandemi ini akan berlangsung. Inilah yang saya khawatirkan. Karena itu, saya terus membahas tentang pelajaran besar.


Organisasi seperti Tzu Chi sangatlah dibutuhkan. Lihatlah Aula Jing Si Kuala Lumpur. Lihatlah, di mana ada insan Tzu Chi, tempat itu akan penuh energi positif karena setiap orang memiliki cinta kasih di hati.

Setiap orang bersedia dan berani untuk bersumbangsih. Kita semua memegang nilai kehidupan kita dengan teguh. Dengan bersumbangsih, kita dapat membantu orang lain.

Di saat-saat tenteram, semua orang memupuk kebajikan. Saat dibutuhkan, kita pun mengerahkan segala daya untuk melakukan yang harus dilakukan. Sama halnya dengan insan Tzu Chi di Kuala Lumpur. Saat pandemi merebak, relawan mengerahkan cinta kasih dan membeli banyak peralatan untuk menyelamatkan nyawa.

Kehidupan bergantung pada napas. Kita menyumbangkan banyak alat bantu napas untuk membantu para pasien yang membutuhkan. Dengan demikian, kita telah membantu banyak rumah sakit untuk dapat menyelamatkan nyawa pasien dengan segera.

Saya juga sangat terharu melihat orang yang penuh cinta kasih bermunculan. Kita bisa melihat bahwa mereka juga memahami rentannya kehidupan. Jadi, dalam pandemi kali ini, kita juga bersyukur atas kemajuan teknologi.

Kita juga dapat mengandalkan teknologi untuk menyebarkan informasi dan mengungkapkan cinta kasih. Persamuhan Dharma para Bodhisatwa Tzu Chi juga dapat diadakan secara daring. Semua orang dapat mengerahkan kekuatan cinta kasih.

Dedikasi para dokter juga menambah kekuatan bagi kita dalam melindungi kehidupan. Kita bukanlah semata-mata organisasi amal. Kita memiliki sumber daya manusia untuk segera bergerak.


Saat melihat rumah sakit kekurangan peralatan, insan Tzu Chi berinisiatif untuk segera mengantarkan peralatan yang dibutuhkan dengan truk. Dari sini, kita dapat melihat besarnya kekuatan cinta kasih ini.

Para relawan datang tanpa diundang. Ini adalah gambaran masyarakat yang indah. Begitulah umat manusia, membutuhkan cinta kasih dan hati yang lapang. Tanpa diminta, kita mengantarkan bantuan kepada mereka. Inilah semangat "guru yang tak perlu diundang".

Terima kasih kepada seluruh insan Tzu Chi yang telah menghimpun kekuatan cinta kasih, sehingga dapat membantu penanganan pandemi di Kuala Lumpur dan Selangor. Saya percaya, lewat pandemi ini, kualitas cinta kasih masyarakat akan meningkat.

Sosialisasi vegetarisme juga dapat ditingkatkan hingga semakin meluas. Saat ini kita perlu membangun keteladanan yang baik agar dapat membawa pengaruh panjang hingga masa depan dalam hal kebenaran, kebajikan, dan keindahan kehidupan.

Kalian semua dapat mendengar bahwa saya sangat menekankan sosialisasi vegetarisme karena ini dapat memberi umat manusia edukasi terkait pandemi kali ini. Manusia harus berhenti membunuh hewan dan bervegetaris. Inilah kebenaran, kebajikan, dan keindahan umat manusia.

Manusia sesungguhnya bersifat bajik serta dapat menjalankan kehidupan yang indah dan penuh cinta kasih. Inilah kebenaran, kebajikan, dan keindahan.

Bodhisatwa sekalian, terima kasih atas cinta kasih kalian. Saat ini, semua orang merasa tidak tenang, tetapi dengan adanya organisasi yang penuh cinta kasih, perlindungan terhadap kehidupan akan menjadi lebih tinggi. Jadi, saya sungguh berterima kasih.


Harap kalian lebih banyak menggalang Bodhisatwa dunia. Era ini membutuhkan penggalangan Bodhisatwa dunia. Inilah yang disebut pelajaran besar, yang bertujuan untuk mengubah kejahatan menjadi kebajikan dan mengubah pola makan hewani menjadi nabati.

Ini dapat menjadi awal yang baik untuk membimbing orang-orang untuk memasuki Jalan Bodhisatwa yang baik. Dalam hal ini, saya meminta agar kalian semua lebih bersungguh hati.

Kita dapat melihat ketidakkekalan. Jangan menunggu hari esok. Segeralah lakukan yang dapat dilakukan agar kita dapat memupuk kebajikan setiap saat. Berjalannya 86.400 detik setiap hari sungguh terasa sangat cepat.

Sesungguhnya, berjalannya hari demi hari juga sangat cepat. Sebersit niat baik dapat memupuk berkah yang tak terhingga. Sebersit niat buruk, kemalasan, dan penyia-nyiaan waktu dapat memupuk karma buruk yang mengkhawatirkan.

Bodhisatwa sekalian, kita harus saling mendukung. Waktu berlalu dengan cepat. Seiring berlalunya hari ini, usia kehidupan juga berkurang. Ungkapan ini tengah mengingatkan kita semua, termasuk saya. Kita semua harus memiliki kewaspadaan setiap hari.

Jadi, kita harus tetap menciptakan berkah setiap saat. Inilah praktik ikrar Bodhisatwa di dunia.

Genggamlah waktu yang ada. Semoga kalian dan keluarga senantiasa aman dan tenteram. Semoga kalian semua sehat dan selamat. Terima kasih.  

Memancarkan aliran kebajikan dan menghimpun energi positif
Menyelamatkan kehidupan yang bergantung pada napas
Beralih dari pola makan hewani ke nabati dan membangkitkan cinta kasih tanpa batas
Senantiasa tekun dan maju setiap saat    
                                                     
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 10 September 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 12 September 2021
Kebahagiaan berasal dari kegembiraan yang dirasakan oleh hati, bukan dari kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -