Ceramah Master Cheng Yen: Memanfaatkan Hidup Kita untuk Mempraktikkan Kebenaran

Topan akan segera menerjang, kita harus mawas diri, berdoa dengan tulus, dan memperhatikan perkembangannya. Kita sebaiknya jangan bepergian, terlebih jangan mendaki gunung. Kita harus menghormati langit dan bumi, bermawas diri, dan berhati tulus. Sungguh, setiap orang harus meningkatkan kewaspadaan.

Beberapa hari ini, saya mengulas bahwa cuaca semakin panas. Ini terjadi akibat ulah manusia. Demi menikmati udara yang sejuk, banyak orang yang menggunakan pendingin ruangan sehingga udara yang panas dialirkan ke luar ruangan. Berhubung populasi manusia terus meningkat, bangunan di bumi juga terus bertambah.

Bumi yang semula sangat hijau kini dipenuhi oleh gedung-gedung bertingkat. Untuk mendirikan bangunan beton, manusia menggali semen dari gunung dan mendirikan bangunan di atas tanah. Jadi, terciptalah siklus yang buruk. Di bawah terik matahari, bangunan beton akan menyerap panas dan melepaskannya ke udara.

Singkat kata, akibat berbagai tindakan manusia, cuaca menjadi sangat panas. Ini karena manusia tidak bisa mengendalikan nafsu keinginan. Manusia terbiasa hidup nyaman sehingga membentuk tabiat buruk. Akibatnya, unsur alam menjadi tidak selaras dan perubahan iklim menjadi sangat ekstrem. Kini bencana semakin kerap terjadi.

doc tzu chi

Di seluruh dunia, ada banyak Negara yang terus dilanda bencana. Karena itu, manusia harus sadar. Bagaimana agar manusia tersadarkan? Demi memenuhi nafsu keinginan, manusia terus menciptakan karma buruk dan mencemari alam semesta. Bumi bisa mengalami kerusakan hanya karena sebersit niat.

Nafsu keinginan berasal dari tubuh kita. Manusia terlahir dengan lima indra, yakni tubuh, mata, telinga, hidung, dan lidah, tetapi banyak orang menggunakannya untuk menciptakan karma buruk. Contohnya, demi memenuhi nafsu makan, manusia menjagal hewan. Ini menciptakan karma buruk.

Demi menyediakan daging, orang-orang beternak. Untuk menernak kambing, banyak pohon yang ditebang agar bisa menanam rumput. Ini juga merusak lingkungan. Singkat kata, banyak contoh yang bisa dilihat. Sebagai tempat berlindung, dibangun rumah-rumah yang mewah dan gedung-gedung bertingkat.

Karena nafsu keinginan, populasi manusia terus meningkat. Ini merupakan siklus yang buruk. Pada akhirnya, buah keburukan yang dihasilkan juga akan kembali pada manusia. Sungguh, melihat hal-hal seperti ini, saya merasa sangat prihatin. Dengan sebersit niat saja, manusia bisa membangkitkan nafsu keinginan yang setinggi langit dan seluas lautan.

doc tzu chi

Mereka menginginkan segalanya. Kedudukan setinggi apa pun dan uang sebanyak apa pun tetaplah kurang. Kehidupan seperti ini sangat menderita. Mereka tidak membawa manfaat bagi sesama dan mungkin malah merusak lingkungan. Namun, jika bisa mengubah pola pikir, mereka bisa mengerahkan kekuatan untuk melakukan banyak kebaikan bagi dunia ini.

Mereka juga bisa mempraktikkan Enam Paramita. Dengan mengubah pola pikir, mereka bisa mempraktikkan Enam Paramita. Karena itulah, kita terjun ke tengah masyarakat dan terus mengimbau orang-orang untuk menyucikan hati. Singkat kata, prinsip kebenaran sangatlah dalam, kita harus mempraktikkannya agar bisa memahaminya.

Karena itu, dikatakan bahwa lewat sumbangsih, kita memperoleh berkah dan sukacita dan lewat sikap penuh pengertian, kita memperoleh kebijaksanaan dan ketenangan. Jadi, kita harus melakukan praktik nyata. Setelah membuka pintu hati dan bersumbangsih, kita akan menyadari bahwa itu tidaklah sulit. Inilah cara menjadi Bodhisatwa dunia.

Menolong sesama adalah hal yang menyenangkan. Kita akan merasa damai dan tenang. Ini sangat sederhana. Jadi, Bodhisatwa sekalian, kita harus lebih bersungguh hati memahami kebenaran.

doc tzu chi

Lihatlah insiden ledakan pipa gas di Kaohsiung. Banyak orang yang mengalami luka-luka. Anak muda yang kita lihat ini adalah anggota pemadam kebakaran. Saat dia sedang menjalankan tugasnya, tiba-tiba terjadi ledakan yang melukai tubuhnya. Pada tahun itu, saya pergi ke Kaohsiung dan bertemu dengan anak muda itu. Saya sungguh merasa tidak tega. Karena itu, saya meminta DA.AI Technology untuk mengembangkan pakaian kompresi.

Beberapa tahun kemudian, akhirnya didapatkan hasil yang memuaskan. Selain itu, juga ada pabrik tekstil yang bersedia bekerja sama dengan DA.AI Technology tanpa memikirkan untung dan rugi. Terlebih, banyak korban ledakan Formosa Fun Coast yang membutuhkan pakaian kompresi. Karena itu, kita mempercepat pengembangan pakaian kompresi.

Ini tidak menghasilkan uang, malah menimbulkan kerugian besar. Pabrik yang bekerja sama dengan kita menggunakan ketulusan mereka. Setelah kita mengembangkan pakaian kompresi sesuai kebutuhan pasien, pabrik tekstil bersedia memproduksinya. Pencapaian ini tidaklah mudah.

Kali ini, saya sudah melihat anak-anak muda mengenakannya. Saat saya bertanya pada mereka, mereka berkata bahwa jauh lebih nyaman dan mereka bisa bekerja dengan leluasa. Mereka juga bisa memilih warna. Dalam kerja sama ini, seluruh tim berusaha semaksimal mungkin. Semangat kerja sama dan usaha yang maksimal membuat saya sangat terharu.

“Hari ini, saya secara khusus datang ke sini untuk berterima kasih kepada Master. Tanpa kegigihan Master, saya rasa kita tidak akan melihat kain ini. Sekarang sudah tidak begitu gatal. Dibandingkan dengan pakaian sebelumnya, ini lebih sejuk. Saat ada angin yang bertiup, akan terasa sejuk. Lebih tembus udara. Benar, lebih tembus udara. Tidak terasa pengap dan tidak nyaman,” kata You-xuan, korban luka bakar.

Dalam kunjungan ke Kaohsiung kali ini, saya melihat seorang anak muda yang mulai bergabung menjadi relawan dokumentasi Tzu Chi. Hari itu, dia juga berbagi pengalaman. Saat menyentuhnya, saya merasa tidak tega. Saat itu, melihat seluruh tubuhnya ditutup, saya merasa tidak tega.

Jadi, saat pergi ke Taipei, saya meminta DA.AI Technology untuk mengembangkan pakaian kompresi. Kini kita telah berhasil mengembangkan pakaian kompresi yang sesuai.

“Master merasa bahwa saya akan baik-baik saja setelah melihat kondisi saya. Karena itu, Master berkata, “Bergabunglah menjadi relawan dokumentasi.” Saya terus mengingat kalimat ini selama dua tahun,” ujar Chen Chu-rui, korban ledakan pipa gas di Kaohsiung.

Melihat dirinya bisa berjalan keluar, saya sangat bersyukur. Kekuatan cinta kasih sungguh sangat besar. Kekuatan nafsu keinginan, kegelapan batin, dan noda batin juga sangat besar. Mana yang akan kita pilih? Kita harus lebih bersungguh hati.

Meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi topan
Bencana kerap terjadi di seluruh dunia
Memanfaatkan hidup kita untuk mempraktikkan kebenaran
Mengembangkan pakaian kompresi yang nyaman bagi korban luka bakar

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 28 Juli 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 30 Juli 2017

Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -