Ceramah Master Cheng Yen: Memanfaatkan Teknologi demi Semua Makhluk


Beberapa hari ini, kita melihat para staf dan relawan kita mengikuti pelatihan secara daring. Melihat mereka melatih diri dengan tekun, saya sungguh dipenuhi sukacita. Kita mengadakan pelatihan bagi staf kita di seluruh dunia. Di berbagai Kantor Tzu Chi di seluruh dunia, para staf kita mengikuti pelatihan bersama.

Anak muda zaman sekarang bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk berinteraksi serta menyemangati dan berbagi satu sama lain. Kemarin, kita juga mengadakan pelatihan bagi para anggota Tzu Cheng dan komite kita. Insan Tzu Chi di seluruh dunia berkumpul secara daring pada waktu yang sama. Berhubung terdapat perbedaan waktu, maka ada relawan yang mengikuti pelatihan di tengah malam, pagi, siang, ataupun sore. Meski terdapat perbedaan waktu, tetapi semua relawan kita mengikuti pelatihan secara bersamaan.

Saat ini, dengan kecepatan internet, mereka dapat langsung mendengar ceramah saya dengan menekan satu tombol saja. Relawan di puluhan negara dan wilayah mendengarkan ceramah saya secara daring dengan ribuan sambungan. Mereka juga saling berbagi pengalaman. Kemarin, saya melihat para relawan kita di layar. Di dalam jendela demi jendela itu, setiap orang bisa melambaikan tangan, berbicara, dan langsung mendengar ucapan saya. Sungguh, teknologi sangat mengagumkan.


Saat ini, bukankah saya bagai mengelilingi Bumi dengan pesawat luar angkasa? Bukankah saya juga berinteraksi dengan kalian? Interaksi kita dan interaksi sesama insan Tzu Chi sangatlah nyata. Kita membawa manfaat bagi masyarakat dan tidak menghabiskan banyak biaya. Kita tahu untuk memanfaatkan teknologi guna membimbing dan menyemangati satu sama lain. Sungguh, kita hendaklah menggunakan kekuatan cinta kasih kita untuk saling membantu dan menyemangati.

Kita dapat menarik kekuatan cinta kasih dari seluruh dunia, bagai menarik tali untaian bacang. Dengan tali untaian bacang, kita dapat mengangkat untaian bacang dengan rapi dan mantap. Kita bisa melihat hal seperti ini.

Belakangan ini, kita juga menyaksikan berita tentang beberapa orang berada yang pergi ke luar angkasa. Mereka hanya pergi ke luar angkasa beberapa menit, tetapi berapa banyak biaya yang dikeluarkan? Sangat banyak. Ini bukan sekadar masalah biaya yang dikeluarkan. Kita juga memikirkan apakah tindakan ini akan memengaruhi ekosistem dan mencemari alam semesta.


Agar sebuah pesawat luar angkasa bisa meluncur, berapa biaya yang dibutuhkan untuk melakukan persiapan di Bumi? Berapa banyak sumber daya alam yang terkuras? Setelah segalanya siap, pesawat pun meluncur dan kembali lagi beberapa menit kemudian. Dalam proses ini, berapa banyak tenaga dan materi yang terkuras? Berapa banyak kerusakan yang ditimbulkan? Sungguh, semua ini sulit dideskripsikan.

Tujuan mereka hanya satu, yaitu memenuhi nafsu keinginan. Namun, kenikmatan ini hanya terasa sesaat. Demikianlah manusia. Beberapa detik menjelang pesawat luar angkasa lepas landas, pasti sulit bagi mereka untuk tidak merasa tegang. Pada momen itu, apakah mereka merasa bahagia? Kita tidak tahu. Selama beberapa menit berada di luar angkasa, apakah mereka merasa tenang? Kita juga tidak tahu. Intinya, ini sungguh tidak terbayangkan. Kita hanya bisa berkata bahwa ini tidak terbayangkan.

Di Bumi ini, ada banyak orang yang menderita karena kelaparan ataupun kedinginan. Jika orang-orang berada itu dapat menggunakan uang mereka untuk membeli barang dan menolong orang-orang, banyak orang yang bisa makan kenyang dan akan ada banyak orang yang memuji mereka.

Saya selalu merasa bahwa manusia pada umumnya pasti tidak tega melihat makhluk hidup menderita. Rasa tidak tega ini dimiliki oleh sebagian besar orang di dunia ini. Dunia ini penuh dengan penderitaan. Ketidakkekalan kerap terjadi di dunia ini. Setiap detik dan menit, ada banyak hal yang terjadi.


Kini perubahan iklim sangatlah ekstrem. Sungguh, empat unsur alam tidak selaras. Saat unsur alam tidak selaras, bencana bisa terjadi dalam sekejap.

Dunia ini tidaklah kekal. Segala materi mengalami fase terbentuk, berlangsung, rusak, dan hancur. Kita bisa melihat wilayah yang dilanda ketidakkekalan dan mengalami kerusakan. Erupsi gunung berapi dan muntahan lavanya sungguh membuat orang takut melihatnya.

Intinya, teknologi zaman sekarang membawa berbagai kenyamanan bagi manusia. Namun, kita harus memanfaatkannya dengan benar untuk membawa manfaat bagi masyarakat. Jika kita memanfaatkannya untuk merusak dan mengganggu keselarasan alam, kita akan menimbulkan berbagai kerusakan dan pencemaran. Jadi, saat teknologi dimanfaatkan dengan benar, akan tercipta pahala yang tak terhingga. Jika tidak, berkah akan terkikis dan karma buruk akan tercipta.

Singkat kata, ini bergantung pada sebersit niat. Saya mendoakan kalian semua. Semoga setiap orang dapat menggenggam setiap waktu untuk menciptakan berkah bagi dunia, menumbuhkan jiwa kebijaksanaan, dan membawa manfaat bagi semua makhluk. Inilah yang Bodhisatwa dunia lakukan. Saya mendoakan kalian semua. Terima kasih.

Menciptakan karma buruk yang tiada akhir akibat nafsu keinginan
Mengubah pola pikir untuk berbuat baik dan menolong orang yang membutuhkan
Memanfaatkan teknologi untuk mendengar Dharma
Menumbuhkan jiwa kebijaksanaan dan membawa manfaat bagi semua makhluk

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 4 Oktober 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 6 Oktober 2021
Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -