Ceramah Master Cheng Yen: Memanfaatkan Teknologi untuk Membabarkan Dharma

Saya sangat bersyukur kepada para relawan yang berada jauh dari saya, tetapi memiliki tekad pelatihan yang teguh. Kalian sepenuh hati menabur benih cinta kasih, menyebarkan ajaran Jing Si, dan menerapkan Dharma dalam keseharian. Kalian menerapkan semangat Jing Si di negara masing-masing.

Selain mempraktikkan Dharma, yang terpenting, kalian juga menjadikan diri sendiri sebagai teladan. Keteladanan kalian telah menginspirasi banyak relawan lokal. Saya sungguh sangat bersyukur.

Di mana pun insan Tzu Chi, pandangan saya bisa menjangkau tempat mereka berada. Terlebih lagi, dengan kecanggihan teknologi zaman sekarang, dengan menyalakan televisi, kalian bisa melihat saya di rumah kalian.


Bodhisatwa sekalian, berkat kecanggihan teknologi zaman sekarang, jarak di antara kita terasa lebih dekat. Saya sangat berharap bisa dekat dengan hati murid-murid saya setiap hari. Saya hanya berharap murid-murid saya dapat mendekatkan hati mereka dengan hati saya. Singkat kata, saya sangat bersyukur berkat kecanggihan teknologi zaman sekarang, Dharma dapat tersebar ke seluruh dunia. Tentu saja, butuh upaya manusia untuk membabarkan Dharma. Asalkan kalian bersedia lebih sering mendengar Dharma dan menyerapnya ke dalam hati, kalian juga bisa berbagi Dharma dengan orang-orang di sekitar kalian, baik kaya maupun miskin.

Kita bisa menginspirasi yang kaya untuk menolong yang miskin, juga bisa membangkitkan kekayaan batin orang yang kekurangan. Kita harus mengemban misi untuk membabarkan Dharma demi ajaran Buddha dan semua makhluk. Agar dunia aman dan tenteram, setiap orang harus mendalami prinsip kebenaran serta hidup sesuai prinsip kebenaran. Jika setiap orang bisa mendalami dan memahami prinsip kebenaran, maka hati setiap orang akan tersucikan.

Semakin banyak orang yang hatinya tersucikan, maka kegelapan batin akan semakin berkurang. Kita sering menciptakan karma buruk akibat kegelapan batin. Kita membabarkan Dharma untuk melenyapkan kegelapan batin dan menyucikan hati manusia.


Orang yang berada harus dibimbing untuk mendalami Dharma agar mereka terinspirasi untuk bersumbangsih dengan cinta kasih. Pada masa-masa awal, Tzu Chi menginspirasi yang berada untuk menolong yang miskin. Kalian semua tahu tentang kisah ibu-ibu rumah tangga yang menyisihkan 50 sen setiap hari dari uang belanja. Saya meminta mereka untuk menyisihkan 50 sen setiap hari sebelum pergi ke pasar, bukan mendonasikan 15 dolar dalam sebulan. Ini karena saya berharap mereka dapat membangkitkan niat untuk berbuat baik setiap hari.

Sangat penting untuk membangkitkan sebersit niat baik setiap hari. Saya sering berkata bahwa niat baik dapat menghalau bencana. Saya berharap setiap hari, saat bangun, mereka dapat membangkitkan niat baik. Bukan hanya itu, dengan menyisihkan 50 sen ke dalam celengan bambu sebelum berangkat, mereka bisa pergi ke pasar dengan niat baik dalam hati mereka.

Mereka pun ingat bahwa tujuan mereka menyisihkan 50 sen hari itu adalah untuk menolong sesama. Karena itu, mereka secara alami berkata kepada pedagang di pasar, “Kurangi sedikit sayuran yang saya beli.” Pedagang bertanya, “Dikurangi? Mengapa?” Mereka menjawab, “Hari ini saya ingin menghemat 50 sen.” Pedagang bertanya, “Untuk apa menghemat 50 sen?” Mereka menjawab, “Untuk menolong orang lain.”


Setelah membangkitkan cinta kasih, mereka berbagi dengan orang-orang tentang niat mereka untuk menolong sesama. Pedagang di pasar pun berkata, “Ini sangat mudah, saya juga bisa melakukannya. Anda bisa, saya juga bisa. Anda mendonasikan 50 sen, saya juga mendonasikan 50 sen.”

Jadi, dalam proses jual beli di satu lapak saja, sudah terhimpun donasi satu dolar. Pada masa-masa awal, dengan semangat celengan bambulah kita menghimpun sedikit demi sedikit donasi dari banyak orang. Mereka turut berkontribusi dengan tetes demi tetes air untuk membentuk lautan yang luas. Dengan demikian, mereka telah memperluas jalinan jodoh baik. Kita membangkitkan cinta kasih orang-orang agar mereka bisa menolong sesama. agar mereka bisa menolong sesama.  

“Awalnya saya tidak menyangka sebagai sumbangsih dari yang sedikit sampai banyak hingga bisa membantu orang yang lain yang benar-benar jatuh di tangan orang yang membutuhkan,” ucap Gatot Supriyanto, karyawan Agung Sedayu Grup.


Teguh Samudra, Manajer Umum Agung Sedayu Grup mengatakan, “kegiatan penuangan celengan ini sangat memberikan inspirasi yang luas. Poin yang paling penting buat saya, seperti yang sudah disampaikan bahwa acara ini tidak mengandung unsur agama tertentu. Jadi berbagi kepada semua tanpa melihat latar belakang agama. Saya juga berminat menjadi relawan.”

“Menyisihkan satu dolar atau 50 sen per hari memang hanya donasi kecil, tetapi bisa melakukannya setiap hari, itu sangat mulia.  Setiap orang bisa berdana. Bukan hanya orang berada yang bisa berdana, yang penting adalah memiliki niat,” ungkap Wang Yanlin, murid penerima beasiswa.

Orang kurang mampu juga bisa menolong sesama. Saat pikiran seseorang terbuka, dia akan memiliki kekuatan. Kekuatan adalah modal dan kekayaan terbesar manusia. Asalkan rela bersumbangsih, kita bisa menolong sesama. Saat menolong orang kurang mampu,  kita juga membangkitkan kekayaan batin mereka. Kita membantu mereka hidup mandiri sekaligus membimbing mereka untuk menolong sesama. Kekuatan cinta kasih ini terus diwariskan tanpa terputus.


Saya berharap kalian dapat mewariskan ajaran Jing Si. Mazhab Tzu Chi telah diresmikan. Saya berharap kalian semua dapat melindungi mazhab Tzu Chi dan membimbing lebih banyak orang bergabung dengan Tzu Chi. Kita harus berbagi prinsip kebenaran tanpa membeda-bedakan agama dan kewarganegaraan.

Setiap orang bisa menapaki Jalan Bodhisatwa ini, bukan hanya suku atau umat agama tertentu. Semoga semua orang bisa bertekad untuk menolong makhluk yang menderita di seluruh dunia.

Kalian harus ingat bahwa saya menanti kalian setiap hari. Meski kalian tidak menonton Da Ai TV, saya akan tetap menanti hingga kalian membuka pintu hati untuk mendengar ceramah saya. Da Ai TV patut ditonton karena isinya dapat menyucikan hati manusia. Dengan menonton Da Ai TV, keluarga kalian pasti akan harmonis karena program-program Da Ai TV menginspirasi kita untuk menciptakan berkah. Jadi, kalian hendaknya lebih sering menonton Da Ai TV agar bisa mendengar ceramah saya dan menumbuhkan jiwa kebijaksanaan.

Selain itu, kalian juga bisa mengetahui hal-hal yang terjadi di seluruh dunia dan memperteguh ikrar untuk menciptakan berkah bagi dunia. 

Menabur benih cinta kasih di negara-negara yang jauh 
Memanfaatkan teknologi untuk membabarkan Dharma 
Membangkitkan niat baik untuk menghalau bencana 
Menciptakan berkah bagi dunia dan menumbuhkan jiwa kebijaksanaan  

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 17 Mei 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 19 Mei 2018

Editor: Metta Wulandari

Dengan keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -