Ceramah Master Cheng Yen: Memanfaatkan Waktu untuk Memutar Roda Dharma
“Sekarang saya sudah memungut kembali nyawa dan hati saya. Mulai sekarang, saya akan kembali menjadi murid Master yang baik dan mengikuti jejak langkah Master untuk menjalankan Tzu Chi dari kehidupan ke kehidupan. Hari ini, saya ingin berikrar kepada Master dan meminta doa dari Master,” kata Kakak Jian Fu-mei yang menderita kanker stadium akhir, mengikuti kegiatan dan memperoleh ketenangan batin.
“Hingga saat ini, belum ada seorang pun dokter di dunia yang dapat mengobati penyakit saya. Karena itu, saya bertekad untuk menjadi Silent Mentor. Semoga para dokter dapat menggunakan tubuh saya untuk melakukan penelitian agar penderitaan pasien di seluruh dunia dapat berkurang,” ujar Kakak Qiu yang menderita Penyakit Parkinso bertekad untuk mendonorkan tubuhnya.
Kita dapat melihat dua orang pemberani. Tanpa memedulikan kondisi penyakit dan apa yang dikatakan oleh dokter, mereka tetap sangat berani. Penyakit Parkison membuat pasien tidak leluasa untuk bergerak. Dia bertekad untuk mendonorkan tubuhnya kepada siswa kedokteran Universitas Tzu Chi. Dia ingin menjadi Silent Mentor.
Saya berharap selagi dapat berbicara, dia dapat menjadi mentor lewat kata-kata. Saat tiba waktunya, baru dia mendonorkan tubuhnya untuk kebutuhan penelitian. Ini sungguh pahala yang tak terhingga. Seiring berlalunya satu hari, usia kehidupan kita juga berkurang satu hari.
Kita jangan takut akan kematian. Selama masih hidup, kita harus menggenggam waktu dan memanfaatkan kehidupan dengan baik. Selama masih dapat bergerak, kita harus memanfaatkan tubuh kita secara maksimal. Saya tak membiarkan setiap detik berlalu dengan sia-sia. Kita harus menggenggam waktu dan memanfaatkan kehidupan dengan baik. Selama masih sanggup, kita harus melakukannya.
Sulit untuk terlahir sebagai manusia. Selama sesuatu itu bermakna bagi kehidupan, kita harus melakukannya. Setelah bergabung dengan Tzu Chi, kita tidak akan kesepian. Jika tidak bergabung dengan Tzu Chi, maka kita hanya memiliki satu keluarga. Kita datang ke dunia sendirian dan meninggalkan dunia ini sendirian.
Setelah bergabung dengan Tzu Chi yang merupakan keluarga besar Bodhisatwa ini, kita hendaknya mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan. Saya sering berkata bahwa setelah mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan, maka hati kita akan penuh dengan Dharma. Kesadaran bisa membawa noda batin. Dengan kebijaksanaan, kita mengubah benih noda batin menjadi hati yang murni dan bijaksana. Kemudian, benih yang bijaksana ini akan tersimpan ke dalam kesadaran kedelapan kita.
Segala sesuatu tak dapat dibawa serta, hanya karma yang terus mengikuti. Semua kejahatan dan kebajikan yang tersimpan di dalam benih ini akan mengikuti kita hingga ke kehidupan mendatang. Kita harus melatih otak dan membawa kembali kenangan yang indah. Kita harus melatih pikiran, tubuh, dan otak kita.
Saya melihat sekelompok Bodhisatwa lansia mementaskan Tujuh Faktor Pencerahan yang merupakan bagian tersulit dari 37 Faktor Pendukung Pencerahan. Lihatlah, mereka tak ketinggalan satu kata pun. Saya sangat kagum melihat kerapian mereka. Lihatlah, meski sudah berusia lanjut, tetapi gerakan mereka masih sangat cekatan.
Mereka dapat menghafal dan mengikuti setiap kata dengan baik. Mereka dapat mengingat lirik. Saat mulut bernyanyi, gerakan tubuh mereka mengikuti. Setiap kata yang diucapkan mengandung Dharma. Tubuh, ucapan, dan pikiran mereka sangat sejalan. Saya berharap pementasan itu bukan hanya untuk menyenangkan saya. Saya ingin memberi tahu kalian bahwa untuk membuat saya gembira, kalian harus menyerap Dharma ke dalam hati dan menumbuhkan jiwa kebijaksanaan.
Saya berharap kalian memanfaatkan momen Pemberkahan Akhir Tahun. 37 Faktor Pendukung Pencapaian Pencerahan merupakan landasan untuk mendalami ajaran Buddha. Dimulai dari Empat Landasan Perenungan, Empat Usaha Benar, dan Empat Dasar Kekuatan Batin, hingga Lima Akar, Lima Kekuatan, Tujuh Faktor Pencerahan, dan Jalan Mulai Beruas Delapan, semuanya mengandung ajaran yang dalam. Semua itu membahas tentang kondisi di dunia serta mengajarkan kita cara menangani masalah dan berinteraksi dengan orang.
Saya sudah pernah mengulas tentang 37 Faktor Pendukung Pencapaian Pencerahan. Semoga semua relawan Tzu Chi dapat menjadikannya sebagai dasar untuk melatih diri. Kalian dapat mementaskan isyarat tangan yang begitu sulit dengan sangat lancar. Saya yakin kalian telah menghafal setiap irama dan lirik di dalam lagu itu dan dapat menyanyikannya setiap saat. Kalian harus mengingat semua ajaran yang terkandung di dalamnya.
Kalian harus Kalian harus mengingat semua ajaran yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, baru jiwa kebijaksanaan dapat bertumbuh. Seiring berlalunya satu hari, usia kehidupan kita juga berkurang satu hari.
Dengan tulus, kami berikrar di hadapan Master bahwa kami tidak akan melupakan tekad awal. Kami akan meneladani hati Buddha; meyakini dan mempraktikkan ajaran Master. Kami akan mendengar, memahami, menyadari, dan mempraktikkan Dharma. Master, kami selamanya membutuhkan Master. Kami mendoakan Master semoga Master selalu sehat, panjang umur, dan senantiasa memutar roda Dharma.
37 Faktor Pendukung Pencapaian Pencerahan sangat membantu dalam pelatihan diri kita. Ia dapat membantu kita dalam membangkitkan kebijaksanaan dan membina berkah. Ia merupakan fondasi untuk menapaki Jalan Bodhisatwa. Semoga setiap orang dapat selamanya menapaki Jalan Bodhisatwa tanpa menyerah. Saya mendoakan kalian semua.
Bodhisatwa sekalian, cinta kasih universal dapat merangkul seluruh dunia. Tzu Chi telah mulai melangkah untuk tujuan ini. Semoga kita dapat bersama-sama membangkitkan tekad. Satu orang saja tidak dapat memutar roda Dharma. Pemutaran roda Dharma membutuhkan kerja sama banyak orang. Untuk mewariskan Dharma dari kehidupan ke kehidupan, terlebih dahulu kita harus mewariskan Dharma ke generasi penerus. Dengan begitu, barulah Dharma dapat selamanya ada di dunia.
Bodhisatwa sekalian, kita harus senantiasa memutar roda Dharma. Saya mendoakan kalian dari lubuk hati yang terdalam Semoga di tahun yang baru ini, segala sesuatu berjalan lancar. Semoga setiap orang senantiasa sehat dan setiap keluarga hidup tenteram. Saya mendoakan kalian semua.
Memanfaatkan setiap detik untuk bersumbangsih secara maksimal
Mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan
Melatih otak dan membawa kembali kenangan yang indah
Melatih berkah, membangkitkan kebijaksanaan, dan memutar roda Dharma
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 18 Januari 2019
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina
Ditayangkan tanggal 20 Januari 2019