Ceramah Master Cheng Yen: Memasuki Jalan Pencerahan dengan Membangkitkan Cinta Kasih dan Kebajikan
“Mengikuti konferensi dan forum sampingan PBB benar-benar menginspirasi. Saya melihat semangat dan idealisme anak-anak muda dalam mewujudkan kebajikan bersama. Saya juga merasakan kepedulian dan tanggung jawab mereka terhadap berbagai isu social,” kata Li Wei-yi, Perwakilan Pemuda Tzu Chi.
“Dalam seluruh upaya menyerukan perubahan gaya hidup, Master dengan penuh perhatian mengingatkan semuanya untuk bervegetaris dan mengurangi emisi karbon. Oleh karena itu, kami terus mengajak semua orang untuk bervegetaris. Pola makan vegetaris juga memiliki banyak manfaat bagi Kesehatan,” kata Zeng Ci Hui, Ketua Tzu Chi Amerika Serikat.
Bodhisatwa muda sekalian, kebaikan kalian penuh dengan kekuatan dan motivasi. Motivasi ini sangatlah penting. Semua orang pada dasarnya memiliki hakikat kebuddhaan dan hati yang bajik. Seperti yang sering dikatakan, "Manusia pada dasarnya bersifat bajik." Sifat ini adalah kesadaran yang setara dengan Buddha. Namun, untuk mencapai kesadaran ini, kita harus belajar. Sadar berarti melihat kebenaran, sedangkan belajar dimulai sejak kita lahir. Saat bayi, kita sudah bisa merasakan sakit dan menangis. Seiring pertumbuhan, manusia dipenuhi nafsu keinginan dan inilah yang menimbulkan konflik.

Dalam perjalanan waktu, masyarakat sering kali tidak damai akibat konflik yang disebabkan oleh manusia. Konflik terjadi karena adanya nafsu keinginan dan keegoisan sehingga ingin memiliki semuanya. Orang biasa memiliki nafsu keinginan yang kecil; orang yang memiliki kekuatan besar memiliki nafsu keinginan yang besar pula. Nafsu keinginan besar inilah yang menimbulkan konflik dan menyebabkan penderitaan bagi banyak orang. Inilah yang terjadi di dunia. Oleh karena itu, diperlukan adanya kesatuan besar untuk bersama-sama mencari cara mengubah penderitaan dunia dan membantu mereka yang menderita.
Buddha selalu mengajarkan bahwa kehidupan penuh dengan penderitaan. Menjelaskan kebenaran tentang penderitaan sangatlah sulit dan kata-kata tak akan cukup menggambarkan seluruhnya. Namun, jika melihat sumber penderitaan, banyak di antaranya berasal dari kehilangan atau keinginan untuk memiliki lebih banyak. Saat ini, di Konferensi PBB, kita berupaya menyampaikan di mana ada penderitaan dan bagaimana kita dapat bersumbangsih untuk membantu mereka yang membutuhkan. Selain itu, kita juga menggalakkan vegetarisme.
Bervegetaris merupakan bentuk nyata dari cinta kasih. Ketika kita berbicara tentang membantu orang lain dan melindungi kehidupan, inilah prinsip sejati dari misi amal. Berhubung kita ingin melindungi semua makhluk hidup, bukankah manusia dan hewan termasuk makhluk hidup? Namun, manusia adalah makhluk yang paling cerdas dan sangat bernilai di alam semesta. Hanya manusia yang dapat mewujudkan kedamaian dunia. Jika arah hati manusia mulai menyimpang, meski hanya sedikit, akan menyebabkan perbedaan yang sangat jauh.

Hati yang bajik menuntun kita ke jalan yang baik pula. Jika menyimpang sedikit saja, penyimpangan itu akan makin besar dan makin jauh hingga akhirnya memunculkan perbedaan antara kebaikan dan keburukan. Semua ini bergantung pada pikiran manusia. Dalam forum PBB, kita harus senantiasa menyampaikan apa yang Tzu Chi lakukan. Kita dapat melihat bagaimana anak-anak muda mengekspresikan metode kebajikan di forum PBB untuk mengubah dunia dan menjaga arah kehidupan agar tidak menyimpang. Hal terpenting di dunia ini ialah cinta kasih. Bukan hanya kepada sesama manusia, tetapi juga kepada hewan.
Lebih dari itu, kita juga harus dapat mengurangi polusi. Hanya dengan mengurangi polusi, barulah kita dapat benar-benar melindungi Bumi. Udara harus dimurnikan, begitu juga dengan tanah. Manusia telah mencemari bumi. Demi memenuhi nafsu keinginan, manusia membuka peternakan hewan. Berapa banyak polusi yang dihasilkan? Selain limbah yang mereka keluarkan, peternakan juga membutuhkan pakan dalam jumlah besar yang menghabiskan banyak sumber daya.


Bodhisatwa sekalian, saya berharap kalian dapat mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan untuk memahami prinsip-prinsip yang lebih luas. Dengan analisis yang jelas, kita dapat meyakinkan banyak orang untuk bervegetaris dan mengurangi konsumsi daging. Ini tidak hanya membantu memurnikan udara dan tanah, tetapi yang lebih penting ialah menyucikan hati manusia. Orang yang bervegetaris cenderung memiliki hati yang lebih damai dan emosi yang lebih terkendali. Dengan hati yang tenang, kekuatan cinta kasih dan kebajikan akan lebih besar. Dengan begitu, kita dapat menjaga perdamaian dan hidup tanpa perselisihan dengan sesama ataupun alam. Bukankah ini juga yang diharapkan PBB?
Semua orang harus hidup harmonis dan penuh cinta kasih untuk melindungi dunia dan bumi ini. Oleh karena telah berada di platform internasional ini, kalian harus bersungguh hati dalam hal ini. Terlebih lagi, menggalakkan vegetarisme sangatlah penting karena dapat mengembangkan cinta kasih semua orang dan mengendalikan emosi agar lebih stabil. Terima kasih, Bodhisatwa muda sekalian.
Hendaknya kalian terus tekun dan saling berinteraksi dalam kesatuan. Ingatlah, satukan kedua ibu jari dan jari lainnya, lalu tarik ke atas mulut. Bukankah ini akan membentuk aksara "kesatuan" dalam PBB? Jadi, hendaknya kita bersatu hati untuk mengerahkan kekuatan demi keharmonisan dan kedamaian dunia sehingga kita dapat menjalani kehidupan yang damai. Intinya, saya berterima kasih kepada semuanya.
Manusia pada dasarnya bersifat bajik
Melihat penderitaan, mencapai kesadaran, dan bertindak nyata
Bervegetaris demi melindungi kehidupan dan menjaga pikiran
Mewujudkan keharmonisan dengan hati yang tenang tanpa adanya konflik
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 09 Maret 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 11 Maret 2025