Ceramah Master Cheng Yen: Membalas Budi dan Menyucikan Hati

Seperti tahun–tahun sebelumnya, dalam upacara kelulusan tahun ini, sekolah dasar, sekolah menengah, Universitas Tzu Chi, dan Universitas Sains dan Teknologi Tzu Chi mempersembahkan pementasan adaptasi Sutra. Lewat pementasan adaptasi Sutra, para guru menyampaikan pesan mereka

dan anak-anak menyampaikan rasa syukur mereka. Mereka juga memperagakan isyarat tangan lagu “Lukisan Anak Kambing Berlutut” dan mempersembahkan drama musikal Sutra Bakti Seorang Anak. Para ayah dan ibu Tzu Chi juga memperagakan isyarat tangan lagu “Jawaban” bersama anak-anak.

Dalam upacara kelulusan sekolah kita, inilah cara yang digunakan oleh anggota Tzu Cheng dan komite kita untuk menyampaikan pesan kepada anak-anak. Sesungguhnya, pesan yang disampaikan di atas panggung akan mudah terlupakan begitu acara berakhir. Namun, dengan lagu dan isyarat tangan, anak-anak akan selamanya mengingatnya. Selain itu, indahnya melodi dan lirik lagu juga akan terukir di dalam hati mereka karena mereka terus-menerus berlatih. Ayah dan ibu Tzu Chi selalu berinteraksi dengan anak-anak. Saat anak-anak kehilangan arah, ayah dan ibu Tzu Chi selalu menunjukkan jalan cinta kasih. Ada banyak lagu yang liriknya sangat indah. Saya yakin setelah lulus, anak-anak kita akan sering menyanyikan lagu-lagu ini. Semua itu merupakan pesan terbaik.

Melihat upacara kelulusan, kita sungguh merasa bahwa kerja keras kita telah membuahkan kebahagiaan. Mengapa kita mulai mengemban misi pendidikan? Apakah kalian masih ingat? Karena rumah sakit kita membutuhkan dokter dan perawat, tetapi sangat sulit bagi kita untuk mendapatkan dokter dan perawat saat itu. Kebetulan, saat itu banyak anak perempuan di Hualien dan Taitung yang sulit untuk melanjutkan pendidikan. Karena itulah, saya memutuskan untuk mendirikan akademi keperawatan di Hualien. Setelah lulus SMP, anak-anak perempuan itu bisa masuk akademi keperawatan dengan masa kuliah 5 tahun. Selain itu, di wilayah timur Taiwan terdapat banyak warga suku asli yang tidak memiliki uang untuk menyekolahkan anak mereka. Karena itu, kita memberikan beasiswa sejak saat itu. Semua murid suku asli menerima pendidikan secara gratis. Selain memberi pendidikan secara gratis, kita juga memberi mereka 5.000 dolar NT per bulan sebagai biaya hidup mereka dan keluarga mereka. Ini telah kita lakukan selama 20 tahun lebih sejak kita mendirikan akademi keperawatan. Hingga kini, kita tetap memberi pendidikan, makanan, tempat tinggal, dan pakaian secara gratis bagi murid-murid suku asli.

Inilah sumbangsih kita bagi murid-murid suku asli di wilayah timur Taiwan hingga hari ini. Sumbangsih kita tidak sia-sia karena telah membina banyak tenaga medis bagi berbagai rumah sakit di wilayah timur Taiwan, bukan hanya rumah sakit kita, tetapi juga Rumah Sakit Mennonite Christian dan rumah sakit lainnya. Selain itu, kehidupan murid-murid dan keluarga mereka juga lebih stabil. Inilah yang Tzu Chi lakukan di Hualien dan Taitung. Selain masalah kurangnya tenaga medis, kita juga mengatasi masalah pendidikan anak-anak. Kita menjalankan misi kesehatan dan pendidikan secara bersamaan. Mengapa kita membangun rumah sakit? Ini karena wilayah timur Taiwan kekurangan fasilitas kesehatan. Bodhisatwa datang ke dunia ini demi menjangkau semua makhluk yang menderita. Semangat ajaran Buddha adalah tidak tega melihat semua makhluk menderita. Karena itulah, Bodhisatwa datang ke dunia ini untuk menjangkau semua makhluk yang menderita. Segala sesuatu yang kita lakukan adalah Dharma. Dharma bukan sekadar teori, tetapi harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah mempelajari Dharma, kita harus mempraktikkannya secara nyata.

Kita bisa melihat bahwa anak-anak kita bisa bertumbuh berkat waktu, cinta kasih, dan tenaga yang kita gunakan untuk membimbing mereka. Anak-anak telah tumbuh dewasa dan kita sudah lanjut usia. Jika terus membahas masalah tua, maka kita akan merasa diri kita semakin tua. Belakangan ini, saya sering berkata bahwa saya sudah lanjut usia. Anehnya, saya benar-benar merasa semakin tua. Beberapa waktu yang lalu, saya melihat diri sendiri dalam program “Sanubari Teduh” atau “Lentera Kehidupan” dan merasa bahwa saya masih cukup muda. Dalam waktu yang singkat, saya sudah terlihat lebih tua. Namun, saat melihat kalian, saya merasa bahwa kalian tetap terlihat muda karena kalian tidak ada waktu untuk memikirkan masalah tua.

Belakangan ini, saya terus berkata bahwa saya sudah lanjut usia dan sudah seharusnya pensiun. Singkat kata, meski semakin tua, tetapi hidup saya sangat bermakna. Saya selalu merasa sangat beruntung karena diawali dengan sebersit niat pada 50 tahun yang lalu, Tzu Chi dapat didirikan dan terus berkembang seperti yang bisa kita lihat saat ini. Berkat adanya Tzu Chi, para pengungsi di Yordania telah menerima bantuan selama lima tahun lebih. Selama lebih dari lima tahun ini, insan Tzu Chi di Yordania telah menjalankan misi dengan sangat baik untuk menolong orang yang hidup kekurangan, jatuh sakit, dan lain-lain.

Di Turki, relawan kita memperbaiki kondisi ekonomi lebih dari 2.000 keluarga sehingga hidup mereka menjadi lebih stabil dan anak-anak dapat bersekolah. Belakangan ini, kita juga membagikan barang bantuan di Vietnam. Kalian pasti tahu jika menonton Da Ai TV. Vietnam merupakan lumbung padi dunia. Namun, kini malah kekurangan beras sehingga kita perlu membagikan beras di sana. Ini karena Vietnam dilanda kekeringan. Akibatnya, petani tidak bisa bercocok tanam dan semua tanaman pangan gagal panen. Para petani bukan hanya mengalami gagal panen, tetapi juga tidak bisa bercocok tanam. Akibatnya, para petani kurang mampu dilanda kelaparan. Berhubung pemerintah Vietnam meminta bantuan kepada Tzu Chi, maka kita pun membagikan barang bantuan di sana.

Kalian seharusnya sudah menontonnya di Da Ai TV. Bayangkanlah, lumbung padi dunia saja mengalami krisis pangan. Temperatur Bumi terus meningkat. Hanya dengan bervegetaris dan mengurangi peternakan, barulah kita bisa mengurangi gas metana. Selain itu, bervegetaris juga baik untuk menjaga kesehatan tubuh dan ketajaman pikiran kita. Ini merupakan cara yang baik untuk menjaga kesehatan. Terlebih lagi, kini ada banyak hewan yang terkena penyakit menular. Kini masalah nyamuk dan serangga sangat menakutkan. Jika menernakkan banyak hewan, maka akan menciptakan masalah sanitasi, gas metana, dan krisis bahan pangan. Semua itu merupakan masalah besar.

Jadi, Bodhisatwa sekalian, untuk menyucikan hati manusia, kita harus bersumbangsih dengan cinta kasih. Seluruh dunia membutuhkan kebajikan dan cinta kasih. Kita harus membentangkan jalan dengan cinta kasih tanpa pamrih dan memperpanjang jalinan kasih sayang yang penuh kesadaran. Membentangkan jalan dengan cinta kasih, inilah yang terpenting.

Mengukir Sutra Bakti Seorang Anak di dalam hati

Membina insan berbakat demi kepentingan semua makhluk

Membagikan bahan pangan kepada orang yang membutuhkan

Bervegetaris demi mengurangi emisi karbon dan melindungi alam

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 12 Juni 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 14 Juni 2016

Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -