Ceramah Master Cheng Yen: Membangkitkan Cinta Kasih Berkesadaran dan Ketulusan
“Berhubung kondisi pandemi terus memburuk, pada 23 Mei 2021, semua kelas di titik perawatan jangka panjang di Kantor Tzu Chi Xinxing dihentikan sementara. Berhubung semua kelas dihentikan sementara, sejumlah lansia hanya bisa beraktivitas di rumah mereka masing-masing. Karena itu, kami menelepon mereka setiap hari untuk memastikan apakah mereka baik-baik saja,” kata Wu Shu-fang Staf titik perawatan jangka panjang Kantor Tzu Chi Xinxing.
“Akhirnya pada 1 September, kelas kami dapat kembali berjalan. Pada 14 Oktober, kami mengadakan kegiatan dalam rangka Hari Chongyang. Tujuan utamanya ialah mengajak para lansia untuk menggalang hati dan cinta kasih. Semua orang berdana dengan penuh sukacita demi pengadaan vaksin. Agar para lansia tidak menghabiskan banyak uang, kami menyarankan mereka untuk membawa barang-barang seperti suvenir ataupun barang-barang baru yang tidak terpakai untuk dijual dalam kegiatan bazar kami. Saya memberi tahu mereka bahwa donasi tersebut sebagai wujud ketulusan kita,” lanjutnya.
“Sungguh, seiring bertambahnya usia, mereka juga membutuhkan uang dari waktu ke waktu dan terkadang mereka bergantung pada anak-anak mereka yang memberi nafkah. Karena itu, saya menyarankan mereka untuk berhemat dan jangan terus mendonasikan uang mereka. Namun, mereka sangat murah hati, mereka terus memberikan donasi,” pungkasnya.
“Aku sungguh sangat bersyukur. Saya tidak punya banyak uang. Saya mendonasikan angpau yang diberikan anak-anak saya untuk pengadaan vaksin. Terima kasih, Master. Setiap kali, di mana pun bencana terjadi, saya selalu melihat insan Tzu Chi yang pertama hadir di sana. Saya sungguh sangat terharu. Bertemu dengan Master hari ini, saya pun meneteskan air mata. Terima kasih, Master,” kata Huang Lin Mei-mei Kaum lansia di titik perawatan jangka Panjang.
Anda memberi saya angpau, saya juga memberi Anda angpau. Saya mendoakan Anda.
“Di sini masih ada celengan bambu. Berhubung tahu saya akan datang ke sini, mereka pun segera mengambil celengan bambu mereka dan meminta saya untuk membawanya ke sini. Mereka mengatakan bahwa celengan bambu ini harus diserahkan kepada Master,” kata Wu Shu-fang Staf titik perawatan jangka panjang Kantor Tzu Chi Xinxing.
Melihat kalian semua, saya pun merasa bahwa manusia bisa mencapai segalanya. Dengan kesungguhan hatilah, Tzu Chi dapat terus berjalan hingga kini. Ada banyak hal yang patut disyukuri, terutama dalam pengadaan vaksin.
Saya merasa saya tidak mengukur kemampuan sendiri. Sepanjang hidup saya, meskipun terkadang saya tidak mengukur kemampuan sendiri, tetapi saya memiliki hati yang tulus. Saya sangat tulus dalam melakukan apa yang hendak saya lakukan dan tidak ada yang bisa menghalangi saya. Jadi, saya melakukannya dengan tulus tanpa menunda-nunda.
Seperti yang sering saya katakan, asalkan sesuatu itu benar, maka lakukan saja. Saya tidak memikirkan apakah saya punya uang atau tidak. Saya tidak peduli tentang itu, saya hanya tulus melakukan hal yang benar. Inilah yang sering saya sampaikan kepada kalian. Namun, kita harus sungguh-sungguh mengevaluasi apakah itu hal yang benar atau tidak. Asalkan sesuatu itu benar, maka lakukan saja. Saya telah mengevaluasinya dengan cermat.
Saya selalu berpesan untuk menggenggam waktu yang ada saat ini dan lakukan saja. Namun, itu setelah saya menganalisisnya dengan cermat. Ini tidak membutuhkan banyak waktu, yang dibutuhkan hanyalah hati yang murni tanpa noda. Jadi, saya sangat cermat.
Saya tidak memiliki banyak keinginan, saya hanya senantiasa berusaha untuk memiliki hati yang benar, murni, dan tidak ternoda. Ketika saya menyadari bahwa ada sesuatu yang perlu dilakukan, saya pun tulus dan bertekad teguh untuk melakukannya.
Sepanjang hidup saya, saya telah menjalankan Tzu Chi selama lebih dari setengah abad. Pada masa-masa awal, kita mengalami banyak kesulitan serta menghadapi banyak pro dan kontra. Namun, saya merasa bahwa saya harus bisa menerima pro dan kontra ini. Hal yang benar harus segera dilakukan.
Berhubung semua makhluk membutuhkannya, maka kita harus segera melakukannya. Saya siap menerima semua pro dan kontra. Jadi, saya sangat bersungguh hati dan tulus. Tidak peduli seberapa sulitnya masa-masa itu, kita telah melewatinya. Kini, saya dapat bertemu Bodhisattva yang tak terhingga jumlahnya.
Saya sering mengatakan bahwa lebih dari 2.500 tahun yang lalu, Buddha mengajari kita tentang Jalan Bodhisattva. Satu-satunya tujuan Buddha datang ke dunia ialah mengajari semua makhluk praktik Bodhisattva. Apa itu praktik Bodhisattva?
Sesungguhnya, pada zaman Buddha, praktik Bodhisattva ini belum tersebar luas. Namun, semua prinsip ini adalah kebenaran yang dapat membimbing semua orang menjadi makhluk berkesadaran. Kini, kita semua adalah makhluk hidup. Sebagai manusia, kita hendaknya tersadarkan.
Makhluk hidup adalah makhluk yang bernyawa. Semua makhluk takut mati, mengejar kesenangan, dan menghindari masalah. Demikianlah makhluk hidup, baik hewan maupun manusia. Namun, yang berbeda dari hewan ialah manusia memiliki kesadaran. Karena itu, Buddha datang untuk mengajari kita bagaimana mencapai pencerahan serta membedakan yang benar dan salah. Untuk hal-hal yang benar, kita harus segera melakukannya.
Buddha terus memberi tahu kita bahwa kehidupan tidak kekal dan hanya sebatas tarikan napas. Kehidupan sungguh tidaklah kekal. Buddha membuat kita memahami ketidakkekalan agar kita dapat menggenggam waktu dan memanfaatkan kehidupan kita dengan baik. Karena kehidupan tidak kekal, maka saya menggenggam kesempatan ini untuk tulus berbagi kebenaran ini dengan semua orang. Itulah sebabnya saya sering mengatakan bahwa kita tidak punya cukup waktu lagi.
Saat ini, saya lebih tulus lagi untuk mengimbau kalian semua. Berhubung tidak punya cukup waktu, kita harus bergerak secepat mungkin. Ini membutuhkan waktu.
“Apa kabar, Master?”
Kalian semua sangat bahagia setiap hari.
“Kami harus membongkar besi yang ada dalam gantungan baju ini.”
Jika tidak berhati-hati, kalian akan tertusuk.
“Asalkan mengenakan sarung tangan, tangan kami dapat terlindungi.”
Terima kasih, semuanya.
“Terima kasih, Master.”
Kalian telah membina berkah dan kebijaksanaan sekaligus. Kalian telah memilahnya dengan begitu rapi. Terima kasih. Kalian sungguh mengasihi Bumi dengan segala sumber dayanya. Melihat dedikasi kalian, saya sangat terharu. Terima kasih, semuanya.
“Terima kasih, Master.”
Kalian begitu menghargai sumber daya. Terima kasih. Benar. Tanpa mereka yang memilah dan merapikan barang-barang yang dapat didaur ulang, itu semua pasti akan menjadi sampah yang mencemari Bumi dan terkubur di dalam tanah.
Sampah-sampah itu merupakan bahan-bahan yang tidak dapat terurai, bahkan dibakar pun akan mencemari udara. Sampah yang dibuang sembarangan akan menyebabkan tumpukan sampah di mana-mana.
Lihat, dengan bertekad untuk melakukan daur ulang, kita dapat menyelesaikan banyak masalah. Namun, para relawan kita harus bekerja keras. Meski demikian, dengan mengubah pola pikir, semua itu akan menjadi berkah.
Dengan mengumpulkan barang-barang yang dapat didaur ulang, berarti kita menciptakan berkah bagi masyarakat. Namun, tidak peduli berapa banyak kita mendaur ulang, manfaatnya tetaplah terbatas. Yang terpenting ialah mengedukasi masyarakat.
Lihatlah depo daur ulang kita yang begitu rapi dengan berbagai macam barang yang bersih di sana. Sungguh, itu semua berkat dedikasi relawan daur ulang kita.
Di dunia ini, saat hendak melakukan sesuatu, kita hendaknya menghimpun kekuatan bersama dan menuju arah yang benar. Menuju arah yang benar berarti memiliki pikiran benar, pengetahuan benar, pandangan benar, perhatian benar, dan ucapan benar. Ketika kita memadukan itu semua, hati kita pun penuh dengan kesungguhan, ketulusan, dan kebenaran. Dengan demikian, kita dapat melangkah dengan mantap di jalan yang benar.
Jadi, insan Tzu Chi yang berjalan di jalan ini tidak akan menyimpang. Inilah Jalan Bodhisattva di dunia ini yang kini telah tersebar luas.
Melakukan apa yang seharusnya dilakukan dengan hati yang tulus
Bertekad teguh untuk melakukan kebajikan tanpa takut menghadapi kesulitan
Buddha membimbing semua makhluk dengan Dharma sejati
Membawa manfaat bagi semua makhluk dengan cinta kasih berkesadaran
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 30 Januari 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 01 Februari 2022