Ceramah Master Cheng Yen: Membangkitkan dan Menyebarkan Cinta Kasih


Bodhisatwa muncul karena ada makhluk yang menderita. Bodhisatwa membimbing semua makhluk di dunia. Semua makhluk berwatak keras dan sulit dibimbing. Karena itu, Bodhisatwa harus memanfaatkan penderitaan untuk menyadarkan orang-orang akan ketidakkekalan dan membangkitkan cinta kasih berkesadaran yang seperti Bodhisatwa dalam hati semua orang.

Saat banyak orang bersumbangsih, kekuatannya akan besar. Dengan banyaknya orang, barulah ada kekuatan. Dengan besarnya kekuatan, barulah kita dapat benar-benar memperluas jaring Bodhisatwa. Dengan demikian, kita menciptakan berkah bagi diri sendiri, juga menjaga ketenteraman negara kita. Inilah instruksi yang diberikan dalam setiap Sutra Buddha. Kita semua harus bertekad untuk membangkitkan niat baik dan menciptakan berkah agar dapat meredam bencana.

Bodhisatwa sekalian, kita harus bersungguh-sungguh dalam menyelami ajaran Buddha agar memiliki kebijaksanaan seluas samudra. Kita harus membimbing semua makhluk.


Para anggota Tzu Cheng dan komite adalah insan Tzu Chi yang memperpanjang silsilah Dharma Jing Si dan jiwa kebijaksanaan lewat praktik Jalan Bodhisatwa. Mereka adalah Bodhisatwa dunia yang menyetujui semangat saya, mengasihi saya, menjaga saya, memiliki tekad yang sama dengan saya, dan membuka jalan bersama saya. Semua orang bersama-sama membuka dan membentangkan jalan ini. Saya berharap Jalan Bodhisatwa di dunia dapat berlanjut hingga masa-masa mendatang agar setiap generasi penerus dapat turut menyaksikan kebenaran ini.

Ini tidaklah semu, ini adalah eksistensi menakjubkan. Jika semangat Bodhisatwa ada di dalam hati kita, kita dapat menapaki jalan ini dengan penuh keyakinan dan merasakan sukacita dalam Dharma.

Saat saya bertanya apakah kalian lelah dalam bersumbangsih, kalian menjawab bahwa kalian penuh berkah. Benar, aksara Tionghoa "sulit" dan aksara Tionghoa "bahagia" sangatlah mirip, hanya berbeda satu goresan.

Mengenai kebahagiaan dan kesulitan, tanpa bekerja keras menciptakan berkah dahulu, bagaimana mungkin bisa berbahagia di kemudian hari? Jadi, kita bersumbangsih tanpa pamrih. Ini adalah ladang pelatihan bagi diri sendiri.

Sudah banyak insan Tzu Chi yang berhimpun untuk menapaki jalan ini langkah demi langkah. Semua orang memanfaatkan waktu detik demi detik untuk melangkah di jalan ini dengan mantap. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu. Semua orang menapaki jalan ini dengan mantap setiap sat. Kita semua telah menapaki Jalan Bodhisatwa.


Ajaran yang Buddha babarkan telah bertahan hingga zaman sekarang. Kini kita juga terus menegakkan ajaran ini dan mulai menapaki Jalan Bodhisatwa sambil membentangkan jalan agar orang-orang bisa mengikuti dari belakang. Semoga barisan ini semakin panjang. Semua insan Tzu Chi harus bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong. Masih banyak yang harus kita lakukan.

Kini kita tengah membentangkan jaring Bodhisatwa ke seluruh dunia. Saya berharap semua orang dapat merajut jaring ini dengan sungguh-sungguh agar jaring yang terajut dengan baik ini agar jaring yang terajut dengan baik ini dapat terus memperpanjang barisan Bodhisatwa di setiap tempat dan waktu hingga semakin meluas dan panjang. Inilah yang harus kita lakukan, tidak boleh tidak.

Kita telah melihat bahwa tahun ini, jejak bantuan Tzu Chi semakin luas. Cinta kasih Tzu Chi telah menyebar ke seluruh dunia, ke berbagai negara dengan berbagai latar belakang agama. Cinta kasih antarmanusia pun semakin terjalin, sehingga tercapailah sebuah dunia yang bersatu hati. Kita bersama-sama mempraktikkan Jalan Bodhisatwa dan menyebarkan cinta kasih. Dengan demikian, semangat Bodhisatwa ini terus berlanjut. Saya percaya pada kalian yang telah menjalankan berbagai aktivitas duniawi dengan semangat Bodhisatwa. Inilah praktik Bodhisatwa yang sejati.

Seiring berlalunya hari, usia kehidupan juga berkurang. Kita sangatlah beruntung karena telah menjalani kehidupan dengan bernilai dari segi waktu, ruang, dan hubungan antarmanusia. Jadi, kita harus bersyukur dan memberi pujian sejenak pada diri sendiri karena telah menjalani kehidupan yang bernilai. Kalian semua hendaknya saling bersyukur, memuji, dan menghormati. Kita harus bersyukur, menghormati, dan mengasihi.


Bodhisatwa ada di hadapan kita. Semua orang di sekeliling kita adalah Bodhisatwa, begitu pula insan Tzu Chi yang jauh di seluruh dunia. Mereka ada bersama kita saat ini. Betapa beruntungnya kita. Beribu rasa syukur ini tak habis diucapkan.

Bodhisatwa sekalian, terima kasih. Saya juga hendak menyemangati insan Tzu Chi di seluruh dunia untuk sungguh-sungguh mendengar Dharma dan mengingatkan diri akan ketidakkekalan. Terima kasih kepada para insan Tzu Chi yang telah menapaki Jalan Bodhisatwa meski berada jauh dari saya. Terima kasih juga kepada para relawan di hadapan saya yang telah membuka dan membentangkan jalan. Kita semua bersama-sama memperpanjang barisan ini.

Saat berjalan maju, kita juga harus menjaga orang-orang di belakang serta saling mengingatkan dan saling bergandeng tangan. Kita harus saling menuntun dan bergandeng tangan agar dapat berjalan dengan mantap. Inilah harapan terbesar saya kepada kalian.

Terima kasih kepada insan Tzu Chi di seluruh dunia. Terima kasih kepada semua yang hadir dan berbagi kisah. Tanpa menapaki jalan ini, kalian tidak dapat berbagi kisah. Kalian telah menapaki jalan ini, sehingga dapat berbagi dengan jelas. Setiap langkah kalian adalah langkah Bodhisatwa.

Terima kasih kepada kalian semua yang telah bersumbangsih dengan cinta kasih. Terima kasih.  

Teguh berjalan di jalan kebenaran
Menjadikan penderitaan sebagai guru untuk menyadari ketidakkekalan
Membangkitkan niat menciptakan berkah demi meredam bencana
Membangkitkan dan menyebarkan cinta kasih
 
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 26 Juni 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 28 Juni 2021
Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -