Ceramah Master Cheng Yen: Membangkitkan Denyut Kehidupan Bumi dengan Menyelami Sutra Teratai


Kemarin, saya berkunjung ke Aula Jing Si Hualien. Saya sangat bersyukur melihat empat rombongan yang mempersembahkan pementasan adaptasi Sutra. Demi pementasan adaptasi Sutra kali ini, mereka sangat bersungguh hati.

Kemarin, saya mendengar bahwa demi pementasan adaptasi Sutra kali ini, rombongan opera Tang Mei Yun menolak banyak undangan pertunjukan. Mereka bersungguh hati mendalami Dharma. Para anggota U-Theatre yang berlatih di pegunungan juga berusaha untuk mendalami semangat Sutra.

Selain itu, juga ada rombongan opera Bangzi Wang Hai-ling dan Ming Hwa Yuan. Pementasan keempat rombongan ini membuat saya sangat tersentuh. Saya sungguh sangat tersentuh.

Sejak tahun lalu, saya berkata pada mereka, "Kalian harus bersungguh-sungguh menyerap ajaran saya ke dalam hati dan menampilkannya dalam pertunjukan kalian agar lewat gerakan tubuh dan ekspresi kalian, para penonton juga dapat menyerap Dharma ke dalam hati. Selain itu, saat kalian bernyanyi dengan melodi yang indah dan pelafalan yang jelas, para penonton juga dapat mengingatnya di dalam hati. Setiap prinsip kebenaran yang kalian nyanyikan dengan melodi yang indah akan diingat di dalam hati oleh orang-orang."
 

Rombongan opera Bangzi juga sangat bersungguh hati. Begitu pula dengan U-Theatre. Mereka sangat dekat dengan hati saya. Saya sangat terharu. Berhubung khawatir bunyi genderang yang terlalu lantang akan memengaruhi jantung dan pendengaran saya, mereka pun bersungguh hati berlatih sehingga bunyi genderang terdengar jelas, tetapi tidak terlalu lantang. Bunyi genderang mereka sungguh membangkitkan denyut kehidupan Bumi.

Saya pernah berkata bahwa napas bumi sangatlah pelan dan tenang. Kita dapat merasakannya. Bumi sering kali menunjukkan denyut kehidupan. Karena itulah, saya berkata bahwa Bumi bernapas. Asalkan masih hidup, Bumi akan selalu menunjukkan denyut kehidupan.

Di Bumi ini terdapat unsur air, angin, tanah, dan api. Empat unsur alam ini harus selaras. Begitu pula dengan unsur tubuh kita, terlebih hati dan pikiran kita. Segala sesuatu di alam semesta ini mengandung Dharma. Segala materi di dunia ini mengalami empat fase, yakni terbentuk, berlangsung, rusak, dan hancur. Kehidupan juga tak luput dari fase lahir, tua, sakit, dan mati.

Selain materi dan kehidupan, pikiran juga mengalami empat fase. Pikiran mengalami fase timbul, berlangsung, berubah, dan lenyap. Karena itulah, suasana hati seseorang bisa berubah-ubah dalam sekejap, seperti senang, marah, sedih, dan sebagainya. Jadi, sungguh tidak mudah untuk menyelami prinsip kebenaran hingga tuntas.
 

Buddha membabarkan Dharma di dunia ini selama 49 tahun. Satu prinsip kebenaran saja dapat diterapkan dalam berbagai hal di dunia ini. Seiring perkembangan zaman, ajaran Buddha telah diterapkan oleh berbagai orang di berbagai tempat. Setiap ajaran Buddha mengandung kebenaran yang tak terhingga. Jadi, ajaran Buddha dapat diterapkan dalam berbagai hal. Bagaimana membabarkan Dharma di dunia ini? Sangat sulit.

Membabarkan Dharma sangatlah sulit. Namun, Dharma harus dibabarkan. Karena itulah, saat membabarkan Sutra Teratai, Buddha menggunakan berbagai perumpamaan. Dalam Sutra Bunga Teratai terdapat tujuh perumpamaan besar.

Demi membimbing makhluk awam, Buddha bersungguh hati menggunakan eksistensi ajaib untuk membabarkan kebenaran tentang kekosongan sejati. Buddha juga membabarkan empat fase fenomena agar orang-orang dapat memahaminya. Ini sungguh tidak mudah.

Kemarin, saya juga melihat seorang performer di atas panggung yang bisa mengubah wajah dalam sekejap. Ini menunjukkan bahwa pikiran bisa berubah dalam sekejap. Jadi, setiap gerakan mereka mengandung Dharma. Mereka mengerahkan kemampuan mereka. Mereka bekerja keras agar pertunjukan mereka dapat menyentuh hati orang-orang dan menampilkan prinsip kebenaran.
 

Tahun ini, Tzu Chi telah berusia 55 tahun. Saya berharap para performer di atas panggung dapat sungguh-sungguh menyelami Dharma dan menyatu dengan Sutra Bunga Teratai agar dapat menunjukkan prinsip kebenaran di seluruh dunia dari waktu ke waktu.

Kemarin, saya bisa melihat ketulusan semua orang. Kehidupan tidaklah mudah. Setiap orang di dunia ini memiliki profesi masing-masing. Insan Tzu Chi dari berbagai profesi dapat mementaskan adaptasi Sutra bersama karena mereka telah berlatih. Saya memuji para insan Tzu Chi.

Mereka tidak menggeluti karier di bidang seni peran, tetapi setiap gerakan dan ekspresi mereka tidak kalah menyentuh dari para performer di atas panggung. Ketulusan mereka juga sangat menyentuh. Jadi, saya sangat bersyukur atas ketulusan para insan Tzu Chi. Ketulusan mereka membuat saya tersentuh.

Banyak hal yang tidak habis saya ungkapkan. Waktu terus berlalu. Mari kita lebih bersungguh hati setiap waktu. Terima kasih.

Mementaskan adaptasi Sutra dengan tulus
Membabarkan Dharma lewat gerakan tubuh dan nyanyian
Membangkitkan denyut kehidupan Bumi dan menyebarkan prinsip kebenaran
Kembali bertemu dalam persamuhan Dharma

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 04 Mei 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 06 Mei 2021
Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -