Ceramah Master Cheng Yen: Membangkitkan Niat Baik Masyarakat dengan Kasih Sayang yang Tulus
Kegiatan belajar di sekolah-sekolah di Tainan sudah akan dimulai kembali. Banyak orang tua yang khawatir anak mereka akan digigit nyamuk. Karena itu, pihak sekolah meminta bantuan kepada insan Tzu Chi. Insan Tzu Chi pun menerima permintaan ini dengan senang hati. Jika dapat melindungi kesehatan anak-anak, maka kita akan melakukannya dengan senang hati. Setiap tempat yang mungkin menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk, semuanya insan Tzu Chi bersihkan dengan teliti. Selain tempat-tempat yang terlihat, sudut-sudut yang gelap dan celah-celah yang kecil juga mereka bersihkan dengan sepenuh hati agar kebersihan setiap tempat terjaga. Setelah pembersihan kali ini, saya berharap guru dan murid di masing-masing sekolah dapat melakukan pembersihan secara rutin dan giat menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi, jika mereka tetap membuang sampah sembarangan dan tidak menjaga kebersihan lingkungan, maka pembersihan kali ini akan sia-sia. Jadi, sangat penting untuk membiasakan diri menjaga kebersihan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk menjaga kebersihan lingkungan, kita harus memulainya dari lingkungan di sekitar kita. Jika lingkungan di sekitar kita sudah bersih, maka seluruh lingkungan akan menjadi bersih. Selain menjaga kebersihan lingkungan sendiri, kita juga harus menjaga kebersihan lingkungan orang lain. Jika setiap orang dapat saling membantu, bukankah seluruh lingkungan akan menjadi bersih? Dengan demikian, manusia juga bisa hidup sehat. Sungguh, kini pemanasan global semakin membuat orang merasa khawatir. Jika suhu udara terus meningkat, maka bencana besar akan terjadi. Sesungguhnya, masalah ini hanya bisa diatasi jika umat manusia mengendalikan nafsu keinginan. Nafsu keinginan bagaikan api yang dapat membakar batin kita. Karena itulah, ada istilah “kobaran api batin”. Jadi, setiap orang harus mengendalikan nafsu keinginan. Ini harus dilakukan oleh setiap orang di seluruh dunia.
Buddha terus mengulas tentang karma buruk kolektif. Berhubung sudah menciptakan karma buruk kolektif, kita harus menghimpun kekuatan dan memikul tanggung jawab kita untuk mengasihi bumi. Kini kecepatan mencairnya gletser semakin tinggi. Jika gletser terus mencair secepat ini, maka permukaan laut akan naik dan suhu air laut akan semakin meningkat. Akibatnya, pemanasan global akan semakin parah dan bencana yang terjadi juga akan semakin banyak dan hebat. Karena itu, setiap orang harus menjaga pikiran masing-masing dengan baik, mengendalikan nafsu keinginan, dan tahu berpuas diri. Kehidupan kita sudah sangat baik. Jadi, kita hendaknya lebih menghargai sumber daya alam dan memperpanjang masa penggunaannya. Jika suatu barang masih bisa digunakan, kita hendaknya tetap menggunakannya dan jangan terus menggantinya dengan yang baru. Ini juga dapat mengurangi volume sampah. Mengurangi volume sampah juga berarti mengurangi pemborosan sumber daya alam. Ini merupakan siklus yang baik. Jika kita dapat mengurangi pemborosan dan memanfaatkan setiap sumber daya alam dengan semaksimal mungkin, kita tidak akan menciptakan begitu banyak emisi karbon yang dapat mencemari udara. Semua itu saling berkaitan.
Pelestarian lingkungan bukan sekadar slogan. Kita harus bertindak secara nyata. Kita bisa melihat insan Tzu Chi berusaha untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan sepenuh hati. berusaha untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan sepenuh hati. Baik sudut-sudut yang gelap maupun lubang-lubang yang kecil, mereka berusaha untuk menggali sampah-sampah yang ada di dalam sana. Meski orang yang menciptakan sampah sangat banyak, tetapi tekad kita tidak boleh tergoyahkan. Jika kita memelankan langkah kita, maka sampah akan bertambah dengan cepat. Karena itu, setiap orang harus turut berpartisipasi. Kekuatan cinta kasih bisa dihimpun.
Beberapa hari ini, kita bisa melihat insan Tzu Chi Malaysia mengikuti kelas pelatihan di Penang dan Kuala Lumpur. Beberapa bhiksuni dari Griya Jing Si pergi ke sana untuk menyebarkan ajaran Jing Si, menjelaskan mazhab Tzu Chi, dan mengingatkan setiap orang untuk membawa manfaat bagi semua makhluk, membangkitkan niat baik, dan mengasihi satu sama lain. Selama lebih dari dua tahun ini, saya terus mengimbau insan Tzu Chi Malaysia untuk menginspirasi lebih banyak relawan. Saat relawan di sana baru berjumlah 300.000 orang, saya meminta mereka untuk menginspirasi sejuta relawan dalam waktu sekitar setahun. Saat mereka telah mencapai permintaan saya dan berkata kepada saya bahwa mereka telah menginspirasi sejuta relawan, saya lalu meminta mereka untuk menginspirasi dua juta relawan. Jika setiap orang dapat membangkitkan niat baik, maka secara alami, kondisi masyarakat akan menjadi lebih baik dan setiap orang akan memahami kebenaran. Bukankah interaksi antarmanusia yang tulus dan kekuatan cinta kasih dapat menyucikan hati manusia?
Saya berharap seluruh insan Tzu Chi Malaysia dapat bersatu hati untuk membentangkan jalan dengan penuh cinta kasih. Malaysia sangatlah luas. Namun, di dua kantor cabang yang berada di Kuala Lumpur dan Penang, para relawan kita telah menyebarkan benih cinta kasih ke berbagai wilayah bagaikan riak-riak air yang semakin meluas. Tzu Chi Malaysia telah berdiri selama 22 tahun. Insan Tzu Chi Penang memanfaatkan masa-masa libur pada Hari Kemerdekaan Malaysia untuk memperingati ulang tahun yang ke-22. Orang yang hadir sangat banyak. Lebih dari 200 orang naik ke atas panggung.
Kita bisa melihat banyak perawatdan pasien cuci darah. Berhubung banyak pasien gagal ginjal yang hidup kurang mampu, para relawan kita pun membantu mereka dengan memberikan pelayanan cuci darah gratis. Setelah meringankan penderitaan mereka, kita juga berbagi Dharma dengan mereka agar mereka dapat bergabung ke dalam barisan relawan. Peringatan ulang tahun ini sungguh penuh kehangatan. Ini semua berkat adanya jalinan jodoh yang istimewa. Jika di setiap tempat ada jalinan jodoh seperti ini, maka menyucikan hati manusia tidaklah sulit. Baiklah, singkat kata, segala sesuatu bergantung pada tindakan manusia. Menjaga kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab setiap orang dan menyucikan hati manusia merupakan misi kita. Jadi, kita harus lebih bersungguh hati.
Menjadi guru tak diundang untuk membantu mengantisipasi penyebaran virus
Mengendalikan nafsu keinginan, berpuas diri, dan menghargai sumber daya alam
Terjun ke tengah masyarakat dengan kasih sayang yang tulus untuk membangkitkan niat baik
Menyebarluaskan Dharma dan menyucikan hati manusia
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina