Ceramah Master Cheng Yen: Membangkitkan Rasa Takut dan Bervegetaris dengan Tulus

Kita harus meningkatkan kewaspadaan. Iklim sedang mengalami perubahan. Melihat begitu banyak bencana yang terjadi di seluruh dunia, saya merasa sangat risau. Kerisauan ini sudah saya rasakan sejak lama. Saya terus berkata bahwa saya sangat khawatir. Saya tidak tahu apa yang saya khawatirkan dan tidak tahu apa yang akan terjadi kelak. Ini sudah saya rasakan sejak lama.

Makrokosmos jatuh sakit. Mikrokosmos juga jatuh sakit. Batin kita selalu dirundung penyakit, yakni kerisauan yang tidak terurai. Ini sangat mengkhawatirkan. Lihatlah penyakit pada makrokosmos. Penyakit yang dimaksud ialah ratusan miliar ekor belalang yang menyerang tanaman pangan.

“Apa yang perlu kita lakukan ialah melakukan penyemprotan. Untuk itu, kita dapat melakukan operasi pembasmian hama. Jika kita tidak dapat mengontrol populasi belalang pada saat ini, ini akan membawa dampak besar bagi musim tanam yang akan datang,” kata Dominique Burgeon, Direktur Divisi Darurat dan Rehabilitasi Organisasi Pangan dan Pertanian.

“Perubahan iklim berkaitan dengan serangan hama belalang yang belum pernah terjadi sebelumnya. Air laut yang semakin hangat menimbulkan semakin banyak siklon yang merupakan tempat terbaik untuk perkembangbiakan belalang,” kata António Guterres, Sekretaris Jenderal PBB.

 

“Beberapa negara lain juga memiliki risiko, terutama Sudan Selatan, Uganda, dan Eritrea yang juga merasakan dampaknya,” kata seorang pejabat Organisasi Pangan dan Pertanian.

Belalang berkembang biak dengan sangat cepat. Belalang memakan tanaman pangan. Di setiap tempat yang dilewati, belalang menyerang tanaman pangan dalam jangkauan yang luas. Setiap harinya, belalang dapat menghabiskan tanaman pangan untuk puluhan ribu orang. Ini merupakan krisis yang dapat berujung pada kelaparan.

Awalnya, warga Afrika memang sudah dilanda krisis pangan dan hidup kekurangan. Mereka bekerja keras untuk bercocok tanam. Kini kerja keras mereka hilang dalam sekejap. Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Penderitaan mereka sungguh tak terkira. Bencana seperti ini terjadi karena ketidakselarasan empat unsur alam.

Selain itu, juga ada perebakan wabah. Wabah adalah penyakit. Perebakan wabah ini belum berhenti dan masih berlangsung. Orang-orang merasa tidak aman. Kita perlu lebih bermawas diri. Kita harus waspada dan mawas diri. Jadi, wabah yang menyerang manusia dan hama belalang yang menyerang tanaman pangan sama-sama merupakan penyakit.

 

Tanaman pangan juga telah dimakan atau layu sehingga terjadilah krisis bahan pangan. Saya tidak tahu apakah manusia sudah memetik hikmah dari bencana yang terjadi. Bencana yang menggemparkan dunia telah terjadi, apakah manusia sudah memetik hikmah darinya? Pada saat seperti ini, meski saya tidak berharap orang-orang untuk merasa risau, tetapi kita harus waspada. Kita sungguh harus waspada.

Apa yang harus kita lakukan? Kita harus melakukan tindakan nyata. Apa tindakan nyata yang harus dilakukan untuk melenyapkan bencana seperti ini? Satu-satunya cara ialah menaati sila dan bervegetaris. Tidak membunuh berarti menaati sila. Dengan bervegetaris, barulah kita tidak membunuh. Dengan ketulusan dan tekad yang teguh, kita berdoa semoga dunia terbebas dari bencana. Kita harus mendoakan dunia ini.

Wabah koronavirus terus merebak. Hingga kini, masih sangat sulit untuk mencegah perebakannya. Selain perebakan wabah penyakit, juga terjadi banjir, topan, gempa, dan serangan hama belalang. Saya sering mengatakan bahwa alam akan melakukan perlawanan. Manusia telah merusak alam dan merenggut nyawa banyak hewan. Dahulu, saya pernah berkata bahwa jika alam melakukan perlawanan, manusia tidak akan mampu menanggungnya. Janganlah terlalu sombong.

 

Sesungguhnya, kini kita harus bertobat serta menjaga ucapan, perbuatan, dan pikiran. Kita harus menjaga perilaku dalam keseharian serta menenangkan pikiran untuk berintrospeksi diri dan merenung. Saat ini, kita sungguh harus bertobat. Kita bertobat dengan bertindak secara nyata. Kita harus bervegetaris dan mengajak orang lain untuk melakukan hal sama. Saat ini, kita harus mempraktikkannya dengan ketat.

Jadi, bervegetaris adalah wujud ketulusan dari menaati sila. Kita harus bervegetaris. Inilah yang harus segera kita lakukan. Saya berharap orang-orang jangan lagi merasa bahwa bencana yang terjadi bukanlah urusan kita atau hanya merupakan urusan orang lain. Ini berkaitan erat dengan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Pemikiran seperti ini disebut bertobat.

Dengan adanya rasa takut, barulah kita bisa menghalau bencana. Jika kita tidak takut akan segala hal, kita akan menerima hukuman. Ini terpengaruh oleh kekuatan karma. Kekuatan karma sangatlah menakutkan. Sebenarnya, bencana terjadi akibat karma buruk kita sendiri. Jangan mengakumulasi karma buruk lagi.

Kita harus merenung dengan tenang dan lebih banyak bertobat. Dengan begitu, kita dapat hidup tenteram dengan hati yang tenang. Bukankah kehidupan seperti itu sangat alami dan damai? Harap semua orang dapat mawas diri dan tulus serta senantiasa lebih bersungguh hati.

Makrokosmos dan mikrokosmos sakit parah
Wabah koronavirus dan hama belalang merupakan peringatan dari alam
Jangan lagi meremehkan bencana dan merasa tidak berkaitan dengan diri sendiri
Segera bertobat dan bervegetaris

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 18 Februari 2020
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 20 Februari 2020
Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -