Ceramah Master Cheng Yen: Membangkitkan Welas Asih dan Kebijaksanaan dengan Hukum Sebab Akibat


Akhirnya kita bisa membangkitkan semangat kemanusiaan anak-anak ya, setelah kita kasih sharing tentang video betapa menderitanya pengungsi itu,” kata Lina Hon Guru TK Tzu Chi School.

Soalnya dia nggak punya makan, makanya kita beliin,” kata Tiffany Paramita Siswi TK Tzu Chi School.

Sebetulnya ini salah satu bentuk wujud pasti amanah yang diberikan oleh Master Cheng Yen bahwa dasarnya adalah berbuat kasih, berwelas asih. Kita tahu bahwa di belahan dunia sana Ukraina sedang menderita,” kata Suryanto Direktur Medis Tzu Chi Hospital.

Kita mendoakan mereka juga supaya mereka juga segera mendapatkan suasana yang tenang dan kehidupan yang lebih baik,” kata Dyatmika Wulan Staf DAAI TV.

Aku senang banget sih bisa ikut hari ini karena temanya juga kemanusiaan banget,” kata Achmad Dandiri Warga.

Saat semua orang memahami segala hal yang terjadi di dunia ini, cinta kasih mereka terhadap sesama manusia akan makin luas. Kita juga harus mengingatkan orang-orang bahwa sebersit pikiran yang menyimpang dapat mendatangkan bencana bagi dunia. Ada bencana alam, ada pula bencana akibat ulah manusia. Bencana kecil akan memengaruhi masyarakat, bencana besar akan memengaruhi seluruh dunia. Oleh karena itu, kita harus memberikan edukasi batin, baik kepada anak usia dini, remaja, orang dewasa, maupun lansia.  

Hendaklah kita memperluas pandangan mereka terhadap dunia dan membantu mereka kembali pada sifat hakiki mereka agar mereka dapat bertindak sepenuh hati dengan cinta kasih. Saya merasa ini sangatlah penting. Baik siswa TK maupun SD, mereka harus memahami apa itu cinta kasih.  


“Saya berkata kepada Ayah dan Ibu bahwa
saya mau bervegetaris. Kita tidak boleh menyakiti hewan. Hewan akan sangat sedih karena tidak dapat menemukan ayah dan ibunya. Jika seseorang menangkap ibu kita, kita akan sangat sedih. Begitu juga dengan hewan. Jadi, Ibu memutuskan untuk meminta Ayah memasak makanan vegetaris untuk kami,” kata Tan Wei-en Siswi TK Tzu Chi Johor Bahru.

“Kita harus bervegetaris, jangan makan daging. Mari kita membangun ikrar yang baik, menyisihkan uang ke dalam celengan bambu, dan berolahraga. Janganlah kita memboroskan air dan listrik. Kita harus ingat untuk mematikan lampu,” kata Zhou Yi-bo Siswa TK Tzu Chi Johor Bahru

Yang perlu kita bimbing ialah batin setiap orang. Kita harus tahu untuk menghargai. Selama kita hidup dalam kedamaian, kita harus mulai membimbing orang-orang untuk menghargai sumber daya dan berhemat. Bagaimana cara kita membangkitkan cinta kasih untuk mencurahkan perhatian kepada orang yang menderita? Ini membutuhkan edukasi batin.

Saat ini, kita telah melihat penderitaan di dunia. Kita harus membuka jendela dunia ini agar semua orang dapat melihat apa yang terjadi dan bermawas diri. Setiap orang membutuhkan pendidikan kemanusiaan. Hendaklah kita yang hidup di tempat aman dan damai membangkitkan cinta kasih semua orang dan berdonasi. Hendaklah kita menyerukan hal ini.  

Kini semua orang dapat melihat bahwa dunia ini dipenuhi oleh orang yang menderita. Selain perang yang mengakibatkan banyak pengungsi, ada masalah yang lebih besar, yaitu perubahan iklim. Perubahan iklim juga mengakibatkan sangat banyak orang menderita. Di dunia ini juga terdapat kesenjangan antara kaya dan miskin. Lewat misi amal Tzu Chi, kita berharap dapat memberikan pemahaman kepada semua orang yang hidup tenang, damai, dan sejahtera untuk membangkitkan cinta kasih.


Saya sering mengatakan bahwa tujuan utama kita menggalang donasi bukan demi uang, melainkan demi memberikan edukasi batin agar orang-orang yang hidup tenteram dapat membangkitkan cinta kasih. Inilah yang disebut menciptakan berkah bagi dunia. Ketika semua orang menciptakan berkah, dunia ini akan damai, tenteram, dan harmonis. Sesungguhnya, dalam mengimbau orang-orang untuk berbuat kebajikan, kita juga berharap mereka dapat membawa manfaat bagi masyarakat. Inilah hasil yang kita harapkan.  

Dalam pendidikan, diperlukan pemahaman sebab akibat. Dengan perpaduan berbagai sebab dan kondisi, kita memahami bagaimana cara memberikan edukasi dan menyucikan dunia. Dengan menyucikan hati semua orang, barulah kita dapat menciptakan masyarakat yang harmonis. Masyarakat yang damai saat ini perlu memahami segala peristiwa yang terjadi di dunia. Kita harus tahu bahwa di zaman ini, ada banyak penderitaan di dunia. Jadi, orang-orang yang dipenuhi berkah harus membantu orang-orang yang menderita. Inilah yang disebut dengan semangat kemanusiaan. Singkat kata, kita semua ada di sini karena adanya orang-orang menderita.

Hendaklah kita membangkitkan cinta kasih semua orang dan mendedikasikan diri dengan semangat kemanusiaan. Setelah mengetahui jalan ini, hendaklah kita membimbing setiap orang untuk menapaki jalan pengetahuan dan kebijaksanaan ini. Saya sering mengatakan bahwa memiliki pengetahuan saja tidak cukup. Kita perlu mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan. Pengetahuan hanya untuk mengetahui sesuatu. Namun, kebijaksanaan berasal dari dalam hati kita.

Sifat hakiki manusia tidak akan sampai hati melihat makhluk lain hidup menderita. Oleh karena itu, membangkitkan cinta kasih hakiki orang-orang juga merupakan bagian dari pendidikan. Inilah yang disebut dengan mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan. Kita harus mengembangkan welas asih dan kebijaksanaan. Dengan welas asih, kita menciptakan berkah bagi dunia. Dengan kebijaksanaan, kita membimbing orang-orang untuk membangkitkan cinta kasih. Seseorang dapat mengembangkan welas asih dan kebijaksanaan sekaligus.  


Dalam ajaran Buddha, welas asih dan kebijaksanaan bagaikan kedua kaki kita yang dapat membawa kita ke tempat yang kita inginkan. Saat membuka jalan dan menciptakan berkah bagi dunia, kita juga harus mengembangkan kebijaksanaan. Welas asih dan kebijaksanaan disebut juga dengan berkah dan kebijaksanaan. Jadi, saat ini, kita harus mendorong semua orang untuk menyambut semangat celengan bambu seperti dahulu, ketika orang-orang menyisihkan 50 sen setiap harinya untuk membantu orang yang menderita.

Saat ini, kita harus melakukan hal yang sama. Hendaklah kita mengimbau semua orang untuk bersumbangsih dengan cinta kasih dan membantu negara-negara yang menderita. Yang terpenting ialah kita harus menggenggam waktu saat ini. Saat ini, kita masih dapat mendengar, melihat, membangkitkan cinta kasih, dan mempraktikkan kebajikan.

Genggamlah waktu yang ada saat ini. Saat ini, kita memerlukan orang-orang dengan kebijaksanaan dan cinta kasih untuk berhimpun bersama dan memperluas cinta kasih ini. Dengan demikian, kita akan memiliki kekuatan yang besar. Saya berharap kita semua dapat mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan. Jangan biarkan pengetahuan hanya sekadar pengetahuan. Setelah kita memiliki pengetahuan, kita harus mengubahnya menjadi kekuatan. Kekuatan kecil pun bisa terakumulasi menjadi kekuatan besar.   

Membangkitkan belas kasih ketika melihat penderitaan
Himpunan cinta kasih dapat menyucikan dunia
Mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan dengan pengajaran sebab akibat
Menciptakan berkah, menumbuhkan kebijaksanaan, dan mempraktikkan kebajikan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 03 Juli 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Shinta
Ditayangkan tanggal 05 Juli 2022
Bekerja untuk hidup sangatlah menderita; hidup untuk bekerja amatlah menyenangkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -