Ceramah Master Cheng Yen: Membangun Ikrar Agung Tanpa Meremehkan Potensi Diri Sendiri


Saat ini, saya sangat berharap Tzu Chi dapat meningkatkan kekuatan, bagai seekor demi seekor kunang-kunang yang berhimpun dan bersinar cemerlang. Saat melihat peta ini, saya selalu berharap dari tempat bermulanya Tzu Chi, kunang-kunang yang bersinar cemerlang ini dapat terbang ke seluruh dunia dan membawa kecemerlangan ke mana-mana.

Di mana ada insan Tzu Chi, di sana orang-orang yang menderita akan tertolong. Semua ini berawal dari sebersit niat pada 55 tahun lalu. Sebersit niat ini bagaikan seekor kunang-kunang yang bersinar cemerlang.

Di seluruh dunia, kini Tzu Chi memiliki relawan di 66 negara dan wilayah yang menjalankan misi Tzu Chi dengan memanfaatkan sumber daya setempat. Contohnya di Sint Maarten, insan Tzu Chi dapat menolong semua orang yang kekurangan di sana. Jadi, jangan meremehkan kekuatan diri sendiri. Dengan cinta kasih Tzu Chi, relawan kita bersumbangsih semampu mereka.

Saat relawan kita di Sint Maarten mengadakan pembagian bantuan, berhubung barang bantuan sangat terbatas, sedangkan yang membutuhkan sangat banyak, maka beras yang dibagikan pun ditakar. Saat orang yang membutuhkan datang, relawan kita menanyakan jumlah anggota keluarganya, baru memutuskan berapa gelas beras yang akan diberikan padanya.

Setiap mencedok beras, relawan kita berkata pada penerima bantuan, "Gelas pertama, kita harus berpikiran baik. Gelas kedua, kita harus berbuat baik. Gelas ketiga, kita harus bertutur kata baik."

Relawan kita di sana memikul tanggung jawab besar. Mereka juga memberikan bimbingan. Saat mencurahkan cinta kasih dan membagikan beras kepada warga kurang mampu, relawan kita juga membungkukkan badan dengan sopan dan membimbing mereka untuk membina hati dan pikiran baik serta berbuat baik.


Saat mengadakan pertemuan di rumah, relawan kita juga berbagi tentang Tzu Chi dengan orang-orang. Demikianlah relawan kita mengimbau orang-orang untuk berbuat dan bertutur kata baik serta memikul tanggung jawab untuk menolong orang-orang yang kekurangan dan menderita. Para relawan di sana telah melakukannya.

Saya berkata bahwa saya sangat mengasihi insan Tzu Chi luar negeri karena mereka selalu memikul tanggung jawab. Tentu saja, saya juga sangat bersyukur kepada insan Tzu Chi Taiwan. Di ruang tamu tadi, saya juga mendengar bagaimana insan Tzu Chi Taiwan bersumbangsih dengan kesungguhan hati dan cinta kasih di tengah pandemi. Di Taiwan, kita memiliki banyak relawan.

Saat ini, ada banyak negara yang tengah dilanda pergolakan. Di dunia tempat tinggal kita ini, terjadi banyak pergolakan dan bencana yang membuat banyak orang menderita. Dibandingkan dengan mereka, kita sungguh dipenuhi berkah.

Bodhisatwa sekalian, kita hendaklah bersyukur setiap hari. Setelah mengetahui betapa banyaknya penderitaan di dunia ini, kita hendaknya senantiasa bersyukur dan bersumbangsih bagi dunia.

Kita hendaklah berusaha semampu kita untuk menjangkau tempat yang bisa kita jangkau. Inilah misi bantuan internasional kita. Kita menjangkau negara-negara lain untuk menolong orang-orang yang membutuhkan. Kita tidak akan bisa memberikan bantuan jika tidak bisa menjangkau suatu tempat.

Jadi, asalkan bisa menjangkau suatu tempat, kita hendaklah bertekad dan berikrar untuk bersumbangsih bagi orang yang membutuhkan. Kita hendaklah menciptakan berkah bagi dunia dengan menolong orang-orang yang membutuhkan. Dengan demikian, kita bisa disebut orang yang dipenuhi berkah.


Buddha menunjukkan sebuah jalan yang lapang pada kita untuk mempraktikkan Enam Paramita. Kalian semua tahu bahwa Enam Paramita terdiri atas dana, disiplin moral, kesabaran, semangat, konsentrasi, dan kebijaksanaan.

Enam Paramita adalah enam metode untuk membimbing diri sendiri. Dengan enam metode ini, kita juga bisa membimbing orang lain. Yang pertama dari enam metode ini ialah dana. Jadi, kita harus bersumbangsih.

Bodhisatwa sekalian, dari Enam Paramita ini, kita dapat menjalankan puluhan ribu praktik. Saat ini, kita hendaklah bersatu hati dan tulus mengimbau orang-orang untuk mengembangkan cinta kasih menyeluruh dengan menerapkan pola makan vegetaris.

Menerapkan pola makan vegetaris berarti melindungi, mengasihi, dan membebaskan makhluk hidup. Kita harus melindungi kehidupan, baik kehidupan manusia maupun hewan. Ini disebut melindungi makhluk hidup.

Jika mengasihi dan melindungi makhluk hidup serta tidak tega melihat mereka menderita, kita hendaklah membebaskan mereka. Untuk mengasihi, melindungi, dan membebaskan makhluk hidup, kita harus bervegetaris.

Kita mengimbau orang-orang untuk bervegetaris demi melindungi makhluk hidup. Dengan tidak membunuh hewan, berarti kita membebaskan hewan. Jadi, Bodhisatwa sekalian, kekuatan cinta kasih sangatlah besar. Kuncinya sangat sederhana dan hanya satu, yaitu cinta kasih.

Kekuatan cinta kasih bagaikan cahaya kunang-kunang. Jangan meremehkan cahaya kunang-kunang. Kunang-kunang bisa bersinar cemerlang di tengah kegelapan. Kehidupan kita juga hendaknya terus memancarkan kecemerlangan. Demikianlah kita mengembangkan nilai kehidupan.


Saya mengimbau orang-orang untuk menginventarisasi kehidupan masing-masing. Sudahkah kalian melakukannya? Jika sumbangsih kita belum cukup, kita hendaklah mendedikasikan kehidupan kita untuk terus bersumbangsih. Makin banyak kita bersumbangsih, makin besar pula pahala yang kita pupuk. Saat bersumbangsih, kita juga memupuk pahala sendiri. Inilah yang disebut membina berkah dan kebijaksanaan sekaligus.

Kita harus tekun dan bersemangat melatih diri serta menginventarisasi kehidupan sendiri untuk mengetahui berapa banyak yang telah kita lakukan setiap hari. Apa yang telah dilakukan hendaklah terus dilakukan dan apa yang belum dilakukan hendaklah segera dilakukan. Kita hendaknya tekun melatih diri setiap hari dan jangan lengah.

Angpau berkah dan kebijaksanaan ini merupakan hadiah dari para bhiksuni Griya Jing Si untuk kalian semua. Kalian hendaknya menganggapnya sebagai warisan keluarga dan mewariskannya dari generasi ke generasi.

Buddha adalah Yang Mahasadar Di Alam Semesta. Semua orang hendaklah memahami tujuan Buddha datang ke dunia ini. Apakah kalian mengerti? Mengerti. Baik.

Menjalankan Enam Paramita dan puluhan ribu praktik adalah harapan Buddha terhadap kita semua. Semoga kalian semua dapat membina berkah dan kebijaksanaan sekaligus. Terima kasih.  

Menghimpun kecemerlangan untuk menyinari sudut kegelapan
Menumbuhkan cinta kasih dan welas asih demi melindungi makhluk hidup
Membangun ikrar agung tanpa meremehkan potensi diri sendiri
Bersiteguh menjalankan Enam Paramita dan puluhan ribu praktik

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 15 November 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 17 November 2021
Berlombalah demi kebaikan di dalam kehidupan, manfaatkanlah setiap detik dengan sebaik-baiknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -