Ceramah Master Cheng Yen: Membangun Pilar Dunia dengan Sukacita dan Keseimbangan Batin


Banyak orang mengatakan bahwa manusia dapat menaklukkan alam. Apakah benar? Sungguh, hendaknya manusia senantiasa mengintrospeksi diri. Manusia tidak boleh sombong. Hendaklah kita rendah hati dan tulus dalam perbuatan, ucapan, dan pikiran. Semoga dunia bebas bencana dari tahun ke tahun. Hendaklah ini menjadi tujuan kita bersama dan kita sungguh-sungguh mewujudkannya lewat perbuatan, ucapan, dan pikiran.

Perbuatan, ucapan, dan pikiran kita adalah tiga hal yang menciptakan karma bagi kita. Setiap orang memiliki tubuh fisik. Selain memiliki fisik yang sehat, kita juga harus memiliki pikiran yang sehat serta mulut yang baik untuk senantiasa bertutur kata baik. Jadi, hendaknya kita bertutur kata baik, berbuat baik, dan berpikiran baik.

Kita harus berdoa setiap hari. Tanpa membeda-bedakan agama dan negara, semua orang dapat bersatu hati. Bagaimana kita menunjukkan ketulusan? Apakah dengan berdoa satu kali sehari? Itu tidak cukup. Semua orang harus berdoa setiap hari. Namun, kita hendaknya bukan membangkitkan ketulusan saat berdoa saja, melainkan setiap saat. Ketulusan bukan sekadar diucapkan saja, melainkan harus ada dalam perbuatan, ucapan, dan pikiran kita.


Hendaklah kita selalu bertutur kata yang baik. Satu perkataan baik bagaikan musim semi 3 tahun. Satu perkataan baik dapat membawa manfaat bagi orang lain selama 3 tahun. Baik 3 tahun maupun 3 bulan, jika satu perkataan baik dapat membawa manfaat bagi orang lain selama 3 bulan, itu sudah bagus, bahkan lebih bagus lagi jika 3 tahun. Jika bisa membawa manfaat bagi orang lain seumur hidup, berarti kita telah menciptakan pahala yang tak terhingga. Jadi, kita harus lebih banyak berbuat baik dan mengajak lebih banyak orang untuk melakukannya. Ini disebut dengan membimbing orang lain.

Hendaklah semua orang membangun tekad untuk membimbing orang lain di dunia. Ini tidak hanya diajarkan dalam agama Buddha. Apa pun agamanya, selama itu benar, kita harus saling memuji. Hendaklah kita saling menyerukan untuk memiliki hati yang tulus dalam menghadapi masyarakat. Jika antarmanusia, antarkomunitas, bahkan antarnegara dapat demikian, dunia akan bebas dari bencana. Terlebih lagi, ini dapat menciptakan berkah bagi dunia dan semua orang dapat saling membantu dan bekerja sama. Inilah kekayaan batin yang sesungguhnya.

Ketika semua orang memiliki kekayaan batin, dunia pun akan menjadi kaya dan tidak akan ada lagi orang yang merasa kekurangan. Meski seseorang kekurangan secara materi, tetapi dengan batin yang kaya, dia akan terbebas dari ketamakan dan kemelekatan serta memiliki hati yang murni tanpa noda. Jadi, dia bisa menjalani hidup dengan sederhana. Hatinya sangat murni serta terbebas dari ketamakan dan nafsu keinginan. Jika setiap orang bisa demikian, masyarakat akan damai dan tenteram.


Kita juga harus sama-sama membangun ikrar. Kita bukan tidak bisa menginspirasi orang lain, tetapi kita perlu sepenuh hati terhadap orang-orang yang kita temui. Lihatlah misi pendidikan Tzu Chi. Saat ini adalah masa-masa kelulusan. Upacara wisuda Sekolah Tzu Chi sungguh hangat, tertib, dan indah. Kepala sekolah dan guru mendoakan murid-murid dengan tulus dan para murid membangun ikrar dengan tulus. Di mana pun mereka berada, mereka akan terus membentangkan jalan Tzu Chi.

Di sekolah, kita mengajari mereka untuk menapaki satu jalan di dunia. Kita membimbing mereka untuk menapaki Jalan Bodhisatwa yang lapang. Banyak orang tua yang bersyukur karena anaknya dididik dengan baik di sini. Orang tua yang menghadiri upacara wisuda merasa senang dan bersyukur. Anak mereka kini telah lulus dan kembali ke rumah untuk mengejar karier dan bisnis. Anak-anak yang berprestasi ini kini akan pulang ke rumah. Intinya, dengan menggenggam kehidupan dan waktu serta membangun tekad dan ikrar yang baik, kita dapat membina insan berbakat. Banyak hal yang patut disyukuri.

Lihatlah perawat di RS Tzu Chi. Berapa banyak orang yang telah menjadi perawat? Berapa banyak orang yang telah menjadi dokter? Berapa banyak orang yang menjadi dosen? Berapa banyak orang yang menjadi profesor? Inilah yang dihasilkan pendidikan Tzu Chi selama 30 tahun lebih. Angkatan demi angkatan yang lulus telah terjun ke masyarakat. Sungguh banyak hal yang patut disyukuri.


Bodhisatwa sekalian, setiap potong batu bata dan setiap genggam pasir yang ada di gedung sekolah kita adalah sumbangsih dari insan Tzu Chi. Melihat pencapaian misi pendidikan Tzu Chi, semua orang hendaknya bahagia dan mendoakan dengan tulus.

Saya berterima kasih kepada Bodhisatwa sekalian yang mewujudkan Empat Misi Tzu Chi. Pada waktu yang bersamaan, kalian terjun ke tengah masyarakat untuk bersumbangsih. Selama puluhan tahun, kalian bersumbangsih dengan kesungguhan hati dan cinta kasih. Hendaklah kita mewariskan semangat Tzu Chi dari generasi ke generasi. Sutra Teratai mengulas bahwa Dharma dapat diwariskan kepada 50 generasi atau Dharma dapat disebarkan dari satu orang kepada 50 orang.

Belakangan ini, saya mendengar bahwa ada satu orang yang menyebarkan Dharma kepada 100 orang. Ini lebih bagus lagi. Seratus orang hendaknya menjadi seratus generasi; 50 orang hendaknya menjadi 50 generasi. Hendaklah kita mewariskannya generasi demi generasi. Terima kasih. Bodhisatwa telah membangkitkan kekuatan cinta kasih untuk bersumbangsih setiap hari dalam jangka panjang. Terima kasih. 

Mempraktikkan tiga kebajikan lewat perbuatan, ucapan, dan pikiran
Berdoa bagi kedamaian dan kemurnian dunia
Belajar memupuk tekad di jalan yang benar
Membangun pilar dunia dengan sukacita dan keseimbangan batin 
   
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 05 Juni 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - Daai Tv Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 07 Juni 2023
Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -