Ceramah Master Cheng Yen: Membangun Tekad dan Meneruskan Jiwa Kebijaksanaan


Setiap kali melakukan perjalanan, yang paling menggembirakan ialah berkunjung ke RS Tzu Chi Dalin. Saya tenggelam dalam kisah yang dibagikan oleh para dokter kita dan apa yang diperlihatkan di layar.

Saya sangat bersyukur ketika melihat lahan ini dahulu, saya membangkitkan sebersit niat untuk mendirikan sebuah rumah sakit di sini dengan skala yang sama seperti RS Tzu Chi Hualien. Rumah sakit ini telah beroperasi selama 20 tahun lebih.

Kini Dalin masih termasuk daerah terpencil. Kini populasi di sini makin berkurang dan menua. Namun, dengan menuanya populasi di sini, saya yakin bahwa RS Tzu Chi Dalin makin dibutuhkan. Lihatlah rumah sakit kita yang penuh kehangatan ini. Rumah sakit ini bagaikan rumah bagi para tenaga medis kita.

Mereka mendedikasikan diri di sini untuk melindungi kesehatan pasien dengan cinta kasih. Mereka melakukannya dengan mantap dari tahun ke tahun. Kita bisa melihat tim medis kita melakukan riset, mewariskan keterampilan medis, dan membina insan berbakat.

Sungguh, setiap kali berkunjung ke sini, saya selalu merasa tenang. Hari ini, saya juga mendengar bahwa dokter-dokter yang kita bimbing telah mulai mengemban tanggung jawab besar. Saya juga bersyukur kepada para dokter senior yang sejak dahulu bergabung dengan rumah sakit kita untuk membawa manfaat bagi warga Dalin.


RS Tzu Chi Dalin adalah contoh terbaik. Dokter Lin Chin-lon adalah kepala RS pertama kita. Kemudian, saya memintanya untuk mengemban tanggung jawab sebagai ketua misi kesehatan. Setelah itu, RS Tzu Chi Dalin dipimpin oleh Dokter Chien Sou-hsin. Saya juga bersyukur kepada Dokter Lai Ning-sheng yang bersedia menjadi kepala RS kita. Jadi, selama ini, kita telah membina banyak insan berbakat. Ada pula dokter gelombang pertama yang telah menetap di Dalin dan terus membimbing dokter junior.

Para dokter mengobati pasien dan perawat merawat pasien dengan cinta kasih. Dokter berusaha untuk menyelamatkan nyawa pasien. Saat ada yang menderita akibat penyakit, asalkan bertemu dengan dokter, maka mereka berkesempatan untuk terselamatkan. Saya juga sangat kagum pada diri sendiri.

Dahulu, di tengah kesulitan ekonomi, saya masih bisa maju selangkah demi selangkah untuk menjalankan Tzu Chi. Mengenang perjalanan kita selama ini, bagaimana saya bisa mengungkapkan apa yang saya rasakan? Hanya ada dua kata, yaitu rasa syukur. Saya bersyukur ada begitu banyak Bodhisatwa dunia di sekeliling saya.

Sejak berdirinya Tzu Chi, praktik menyisihkan 50 sen ke dalam celengan bambu terus dijalankan hingga sekarang. Tzu Chi telah berdiri 56 tahun. Dahulu, saya mengimbau orang-orang untuk menyisihkan 50 sen setiap hari. Sesungguhnya, ada pula orang yang mendonasikan 5 atau 10 dolar NT setiap bulan. Praktik menyisihkan sedikit uang untuk menolong sesama terus dijalankan hingga kini. Saya sangat bersyukur.


Tahun lalu, saya bertekad untuk membeli vaksin Covid-19 meski belum tahu dananya ada di mana. Saya hendak membeli lima juta dosis vaksin, tetapi saat itu saya belum tahu harganya. Saya hanya membangun tekad seperti itu. Ternyata, harganya sangat mahal. Lima juta dosis vaksin membutuhkan biaya miliaran dolar NT.

Belakangan ini, kita terus mendukung pelaksanaan vaksinasi. Ini merupakan bagian dari sejarah Tzu Chi. Selain penerbitan buletin Tzu Chi yang berisi daftar donasi para donatur Tzu Chi, berdirinya RS Tzu Chi Hualien, serta berdirinya Akademi Keperawatan Tzu Chi dan Sekolah Tinggi Kedokteran Tzu Chi yang berkembang menjadi universitas, didirikannya RS Tzu Chi Dalin di atas lahan yang sebelumnya merupakan kebun tebu juga merupakan bagian dari sejarah Tzu Chi. Semua sejarah ini menunjukkan bahwa kehidupan kita sungguh bernilai. Singkat kata, para tenaga medis kita telah mendedikasikan kehidupan mereka untuk melindungi kehidupan dan kesehatan dengan cinta kasih.

Misi kesehatan selalu ada dalam pikiran saya karena ia berkaitan dengan nyawa pasien. Para staf medis kita juga berusaha untuk melawan pandemi kali ini. Pandemi ini telah menyelimuti seluruh dunia. Mengapa setiap orang harus mengenakan masker? Karena virus penyakit bisa masuk melalui mulut. Karena itulah, kita terus menyosialisasikan vegetarisme. Dengan bervegetaris, kita bisa menjaga kesehatan tubuh kita.

Alam telah menyediakan beragam tanaman pangan yang bergizi dan sehat untuk kita. Saya berharap para dokter dan perawat kita juga dapat menyosialisasikan vegetarisme. Ucapan kalian bisa menginspirasi lebih banyak orang.


Orang-orang mungkin merasa heran mengapa kita menyosialisasikan vegetarisme. Namun, jika yang menyosialisasikan vegetarisme adalah orang yang memiliki latar belakang medis, itu tentu akan lebih efektif. Jadi, saya berharap para dokter dan perawat dapat membantu saya menyosialisasikan vegetarisme. Ini menunjukkan bahwa kalian sungguh mengasihi saya.

Ke mana pun saya pergi, saya selalu mendengar, "Kami mengasihi Master." Saya lalu menjawab, "Kasihilah orang yang saya kasihi dan lakukanlah apa yang hendak saya lakukan." Apakah kalian mengasihi saya? Jika kalian mengasihi saya, kasihilah orang yang saya kasihi dan lakukanlah apa yang hendak saya lakukan.

Mengerahkan segenap hati dan tenaga untuk melindungi kehidupan, inilah arah tujuan saya dalam hidup ini. Inilah yang paling ingin saya lakukan. Meski sudah lanjut usia, saya berharap jiwa kebijaksanaan saya dapat diteruskan. Hanya kalianlah yang dapat meneruskannya.

Yang ingin saya sampaikan sangatlah banyak. Dengan adanya begitu banyak departemen di tempat yang harmonis ini, RS Tzu Chi Dalin sungguh merupakan rumah sakit besar yang membawa kebahagiaan bagi orang-orang.

Setiap dokter di sini adalah dokter humanis dan telah membina banyak insan berbakat. Saya bersyukur atas kekuatan cinta kasih Bodhisatwa sekalian dalam melindungi kehidupan dan kesehatan. Terima kasih.  

RS Tzu Chi Dalin penuh kehangatan dan cinta kasih
Mewariskan keterampilan medis dan membina insan berbakat
Dokter dan perawat menyosialisasikan vegetarisme
Membangun tekad dan meneruskan jiwa kebijaksanaan     
                                               
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 07 Januari 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 09 Januari 2022
Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -