Ceramah Master Cheng Yen: Membasahi Ladang Batin dan Menumbuhkan Benih Kebajikan


“Kini, relawan paruh baya yang mengemban tanggung jawab sebagai ketua Heqi. Selama 1,5 tahun ini, kita telah melihat perkembangan dan dedikasi mereka. Kami para relawan senior mendampingi mereka agar semangat dan filosofi 4 in 1 dapat perlahan-lahan mereka terapkan. Kita melihat mereka belajar dan berkembang. Ini membuat kita sangat sukacita. Kita memberikan kesempatan dan dukungan pada mereka serta selalu mendampingi mereka,”
kata Gao Xiu-min relawan Tzu Chi.

“Semua relawan di tim Hexin selalu terjun ke tengah komunitas. Jadi, para relawan di tim Hexin selalu membimbing dan mendampingi para fungsionaris serta menjadi sandaran mereka sehingga mereka tidak perlu merasa takut. Tanpa disadari, ini menciptakan rasa kebersamaan yang penuh kehangatan di tengah komunitas. Karena semua inilah, kita bisa menjalankan berbagai hal yang ingin Master lakukan,” lanjut Gao Xiu-min.

“Kita ingin memberi tahu Master bahwa murid-murid di Xintai bersumbangsih dengan mantap dan sungguh-sungguh,” pungkas Gao Xiu-min.

"Hexin" berarti menyatukan hati. Manajemen Hexin kita berlandaskan semangat ajaran Buddha dan cinta kasih Tzu Chi. Dengan semangat ajaran Buddha, kita menaati aturan dan sila. Dengan cinta kasih Tzu Chi, kita melakukan praktik nyata di tengah masyarakat. Untuk melakukan praktik nyata di tengah masyarakat, dibutuhkan tenaga manusia dan materi. Dengan adanya tenaga manusia dan materi, kita bisa memperagung ladang pelatihan kita.

Mengenai Tzu Chi, saya selalu sangat bersyukur. Tzu Chi bukan milik saya seorang. Tzu Chi adalah milik Anda, dia, dan saya. Kita bersama-sama membangkitkan cinta kasih agung. Himpunan sumber daya dan cinta kasih yang berlimpah telah membentuk cinta kasih agung. Dengan cinta kasih inilah kita berhimpun. Kita hendaknya mendoakan diri sendiri. Kita yang bergabung dengan Tzu Chi tidak akan kesepian.


Saya sering mendengar dan melihat bahwa di tengah masyarakat zaman sekarang, banyak kaum muda yang meninggalkan kampung halaman, baik demi pendidikan, karier, maupun pekerjaan. Kaum muda harus menjaga keluarga kecil mereka, juga harus berusaha untuk meniti karier. Kini, banyak di antara kita yang telah lanjut usia. Menua adalah hal yang baik karena itu menandakan bahwa tubuh kita sehat. Menua adalah hal yang sangat baik. Namun, di usia tua, kita hendaknya menginventarisasi kehidupan kita. Apa yang telah kita lakukan setelah bergabung dengan Tzu Chi? Makin banyak yang kita inventarisasi, kita akan makin sukacita.

Empat Misi Tzu Chi, yakni amal, kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis, adalah satu kesatuan. Kita semua adalah bagian dari Empat Misi Tzu Chi. Orang-orang zaman sekarang bisa mengakses informasi dengan mudah. Namun, mereka tidak memahami kebenaran. Kini, dengan sekali klik, orang-orang bisa menemukan informasi tentang hal yang ingin mereka bagikan. Mereka tidak perlu bersusah payah mencarinya. Jadi, informasi ini bagaikan air. Orang-orang menerima siraman air yang dibutuhkan, tetapi air itu mengering dengan cepat. Tidak ada tempat untuk menampungnya.

Kita hendaknya menyediakan air bagi orang-orang agar bisa digunakan saat dibutuhkan. Batin setiap orang bagaikan sebidang lahan. Jika ladang batin kita tidak disiram secara rutin, benih yang ditabur di ladang ini tidak akan bertumbuh. Jika ingin menciptakan ladang batin yang indah, kita harus terus menyiramnya dengan air dan menabur berbagai jenis benih. Dengan demikian, ladang batin kita akan sangat subur, sama seperti kondisi alam di dunia ini. Kita bisa melihat beragam tumbuhan, gunung, dan sungai yang sangat indah di dunia ini.


“Mohon Master tenang saja. Tim logistik pasti akan menjaga Aula Jing Si Guandu dengan baik. Beberapa waktu lalu, ada kegiatan yang diadakan oleh pengusaha dan kami memberikan pelayanan terbaik. Sebelumnya, saya bekerja di hotel. Meski diundang untuk kembali bekerja, saya merasa bahwa Aula Jing Si kita lebih berkelas daripada hotel bintang lima. Meski saya tidak mendapatkan upah, bisa menjaga kesehatan saja sudah cukup bagi saya,”
kata Chen Yao-xuan relawan Tzu Chi.

“Dari belakang Aula Jing Si kita, kita bisa melihat dataran yang tak bertepi. Di sekitar sana terdapat Gunung Zhongzheng, Gunung Datun, Gunung Qixing, dan Gunung Shamao. Di sisi lain, juga ada Gunung Guanyin sebagai sandaran kita,” pungkas Chen Yao-xuan.

Kalian memiliki banyak sandaran di sana. Sesungguhnya, di dalam batin kita juga terdapat pemandangan berupa gunung dan sungai. Di Aula Jing Si, kalian bisa melihat pegunungan. Saat berdiri di balkon lantai atas, kita bisa melihat pemandangan yang indah di kejauhan. Setelah melihatnya, pemandangan ini pun muncul dalam benak saya.

Semangat Buddha terus diwariskan sejak lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Sudah lama waktu berlalu sejak Buddha membabarkan Dharma di tempat yang jauh dari kita. Sesungguhnya, apakah manfaat ajaran Buddha bagi dunia? Saya selalu berharap dapat memiliki jalinan jodoh seperti ini. Guru saya memberikan pesan, "Demi ajaran Buddha, demi semua makhluk." Saya senantiasa berpegang pada enam kata ini, yakni "demi ajaran Buddha, demi semua makhluk". Bagaimana saya berjuang demi ajaran Buddha?


Saat saya memberikan ceramah di sini, hanya segelintir orang di sini yang bisa mendengarnya. Kini, berkat kemajuan teknologi, saat saya memberikan ceramah di sini, orang-orang berhimpun di berbagai Kantor Tzu Chi untuk mendengarnya. Kita memiliki ladang pelatihan di mana-mana. Tempat ini merupakan ladang pelatihan, stasiun Da Ai TV juga merupakan ladang pelatihan. Saat ada teman yang berkunjung ke rumah kalian, dengan sekali klik, kalian juga bisa mendengar Dharma bersama. Begitu tiba waktunya, dengan sekali klik, kita bisa mendengar Dharma di mana pun. Inilah yang disebut menyebarkan Dharma demi membawa manfaat bagi semua makhluk.

Kalian bisa menyuguhkan jalinan jodoh bagi teman kalian atau orang lain untuk mendengar Dharma. Saat jalinan jodoh matang, ajaklah mereka untuk mendengar Dharma dan mengenal Tzu Chi agar mereka memiliki jalinan jodoh untuk menyucikan hati. Dengan mengenal Dharma, hati kita akan tersucikan.

Bodhisatwa sekalian, kita memiliki kesatuan tekad. Kalian semua berkaitan dengan saya. Kita memiliki kesatuan hati dan tekad. Di zaman sekarang, kita yang memiliki jalinan jodoh istimewa hendaknya berjuang demi ajaran Buddha dan semua makhluk serta menyebarkan Dharma demi manfaat semua makhluk. Jadi, jika ingin membimbing diri sendiri, kalian harus mempelajari Dharma; jika ingin membimbing orang lain, kalian harus membantu orang memahami Dharma. Jadi, kartu ini diberikan pada kalian agar kalian dapat membimbing diri sendiri dan orang lain.

Jika memindainya dengan kamera ponsel kalian, kalian juga bisa menyaksikan pementasan adaptasi Sutra. Kini, teknologi sangatlah maju. Karena itu, kita harus menggenggam jalinan jodoh. Kalian hendaknya memiliki tekad yang sama seperti saya, yakni membimbing semua makhluk secara luas dan menyebarkan Dharma demi manfaat semua makhluk. 

Bekerja sama dengan harmonis dan saling mendampingi
Membawa manfaat bagi sesama dengan cinta kasih dan welas asih
Membasahi ladang batin dan menumbuhkan benih kebajikan
Menyebarkan Dharma demi membimbing dan membawa manfaat bagi semua makhluk

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 28 Agustus 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 30 Agustus 2024
Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -