Ceramah Master Cheng Yen: Membawa Kehangatan bagai Guru Tak Diundang


“Pada tengah malam tanggal 21 Januari, Dapu, Chiayi diguncang gempa bumi. Namun, yang terkena dampak bencana adalah daerah di sekitar Waduk Tsengwen, termasuk Nanxi dan Yujing. Sebelum Tahun Baru Imlek, kami dengan cepat merampungkan hampir semua bantuan darurat. Selama Tahun Baru Imlek, kami mulai merekrut anggota tim reparasi untuk bersumbangsih di Nanxi,”
kata Zhang Wen-lang, relawan Tzu Chi.

“Kami sangat bersyukur kepada tim reparasi yang kecepatannya lebih tinggi dari perkiraan kami. Untuk rumah-rumah yang belum selesai diperbaiki, kami akan meneruskan tugas kami. Kami juga akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga saudara se-Dharma kita,” pungkas Zhang Wen-lang.

Gempa bumi kali ini sungguh menunjukkan bahwa ketidakkekalan bisa terjadi dalam sekejap. Melihat rumah warga yang retak, saya sungguh merasa tidak sampai hati. Beruntung, para relawan kita sangat dekat di hati saya. Saya memiliki sekelompok Bodhisatwa dunia yang selalu segera muncul untuk memberi penghiburan di mana pun bencana terjadi.

Di mana ada penderitaan, Bodhisatwa akan segera muncul untuk bersumbangsih dan melenyapkan penderitaan semua makhluk. Ini jugalah yang dilakukan para relawan kita saat Hualien diguncang gempa pada tanggal 3 April lalu. Saat itu, para Bodhisatwa dari wilayah utara, tengah, dan selatan Taiwan datang ke Hualien dan berkunjung ke rumah banyak warga. Mereka juga berinisiatif untuk memperbaiki rumah warga agar dapat ditempati dengan tenang.


Insan Tzu Chi selalu bersumbangsih tanpa diminta. Mereka rela mengesampingkan pekerjaan sendiri dan mendedikasikan diri untuk menjalankan misi Tzu Chi sebagai relawan dan menghimpun kekuatan untuk bersumbangsih. Karena itu, para korban bencana merasa bahwa insan Tzu Chi bagaikan Bodhisatwa yang turun dari langit. Mereka yang bersumbangsih tanpa diminta sungguh merupakan Bodhisatwa dunia yang memiliki cinta kasih berkesadaran. Ini sangat menyentuh.

Kali ini, para Bodhisatwa dunia kita kembali bergerak untuk memperbaiki rumah warga agar dapat ditempati dengan tenang. Dengan penuh tekad, relawan dari wilayah selatan hingga utara Taiwan bergerak untuk memperbaiki rumah warga di Tainan yang mengalami kerusakan. Agar relawan dari daerah lain dapat menginap dengan tenang, relawan setempat mencari tempat tinggal bagi mereka.

Lihatlah, relawan setempat begitu perhatian. Mereka mencari tempat tinggal yang lengkap dengan ruang makan serta ruang untuk mencuci dan menjemur pakaian. Dengan penuh cinta kasih dan perhatian, para relawan kita membangkitkan hati Bodhisatwa. Saat semua orang bersatu, akan terhimpun kekuatan yang sangat besar. Demikianlah semangat Tzu Chi.


Bodhisatwa Tzu Chi berhimpun di Tainan. Semoga kita dapat terus menghimpun kekuatan dan memperbaiki semua rumah warga dalam waktu sesingkat mungkin agar warga dapat tenang dan kembali menjalani kehidupan yang aman. Ini akan mendatangkan pahala yang tak terhingga. Para relawan kita tidak mengenal para korban bencana. Dari tempat yang jauh, seperti Yilan, Taoyuan, Taiwan Utara, Taiwan Tengah, dan Pingtung di ujung selatan Taiwan, semua insan Tzu Chi yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam penyaluran bantuan bencana berhimpun di Tainan. Saya sangat tersentuh melihatnya.

Berhubung tahu bahwa saya tidak tega melihat kondisi para korban bencana, para relawan kita pun segera bergerak untuk membantu. Di saat seperti ini, mencari tukang reparasi tidaklah mudah. Para relawan kita bukanlah tukang reparasi. Ada yang menjalankan usaha sendiri, ada pula yang harus bekerja setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri.

Di Tzu Chi, semua orang setara. Latar belakang kehidupan setiap orang berbeda-beda, tetapi semuanya memiliki hati Bodhisatwa yang sama dan selalu bersumbangsih bersama. Ini sangat menyentuh. Jadi, saya sangat bersyukur. Entah apa yang harus saya ucapkan untuk mengungkapkan rasa syukur saya terhadap kalian.

Saya bersyukur kepada para Bodhisatwa kita yang bersumbangsih tanpa diminta. Tindakan kalian yang sederhana dapat dengan cepat memulihkan sendi kehidupan para korban bencana, termasuk memiliki kehidupan dan pekerjaan yang stabil. Singkat kata, menjalani hari demi hari dengan stabil adalah berkah. Hidup aman dan tenteram adalah berkah.


Bodhisatwa sekalian, saya sangat bersyukur pada kalian. Kalian juga hendaknya menggenggam waktu yang ada untuk memulihkan sendi kehidupan warga secepat mungkin. Makin cepat sendi kehidupan mereka pulih, makin cepat pula mereka dapat hidup tenang. Bukankah kalian yang bersumbangsih tanpa diminta sama seperti yang disebutkan dalam Sutra Teratai, yakni Bodhisatwa yang bermunculan dari bumi?

Sulit untuk mendeskripsikan apa yang saya rasakan. Namun, saya tersentuh dari lubuk hati saya dan yakin bahwa sumbangsih kita akan membawa manfaat bagi para korban bencana seumur hidup. Saya berharap setiap orang dapat memahami pentingnya Bodhisatwa dunia. Intinya, kita harus bersungguh hati.

Saya sering mengingatkan untuk lebih bersungguh hati. Kapan kesungguhan hati ini bisa dirasakan? Di saat seperti ini. Saat ini, para korban bencana dapat merasakan kesungguhan hati dan kehangatan kalian. Saya bersyukur pada kalian dan relawan setempat yang segera bergerak begitu gempa bumi terjadi. Saya yakin bahwa relawan dari wilayah selatan Taiwan pasti lebih awal bersumbangsih daripada relawan yang datang dari wilayah lain. Saya yakin bahwa insan Tzu Chi selalu segera muncul di mana pun dibutuhkan. Saya sungguh bersyukur.

Bodhisatwa bermunculan setelah gempa bumi terjadi
Menghibur, mendampingi, dan menenangkan hati korban bencana
Relawan Tzu Chi mengesampingkan karier demi membantu memperbaiki rumah warga
Membawa kehangatan bagai guru tak diundang

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 20 Februari 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 22 Februari 2025
Orang yang berjiwa besar akan merasakan luasnya dunia dan ia dapat diterima oleh siapa saja!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -