Ceramah Master Cheng Yen: Membawa Ketenteraman dan Kesehatan dengan Cinta Kasih dan Welas Asih

Belakangan ini, waktu terasa berlalu dengan lambat. Perasaan tertekan ini belum berlalu. Perebakan wabah ini berlangsung lama. Hari ini, saya menerima informasi bahwa sudah ada 33 negara dan wilayah yang terdampak penyebaran wabah koronavirus. Kita harus meningkatkan kewaspadaan. Seperti yang sering kita katakan, virus ini sangat menakutkan.

Beberapa hari lalu, YM. Ming Kuang  dan belasan guru Dharma lainnya yang berasal dari wilayah utara dan tengah Taiwan datang ke Griya Jing Si. Mereka berkata bahwa di tengah perebakan wabah ini, mereka juga ingin turut membantu. Jadi, di Kuil Longshan Mengjia, Taipei, diadakanlah persamuhan Dharma untuk mendoakan ketenteraman dunia dan mengimbau orang-orang untuk bervegetaris.

YM. Ming Kuang yang merupakan ketua Kuil Longshan Mengjia beserta para guru Dharma dan beberapa umat perumah tangga berkunjung ke sini dan berkata, "Kini, kita hendaknya menggunakan cinta kasih dan semangat keagamaan untuk mengajak orang-orang berdoa dengan tulus agar gema doa yang tulus dapat menjangkau para Buddha dan Bodhisatwa."

Dari sini bisa diketahui bahwa semua orang harus bersatu hati. Saya harap di tengah perebakan wabah ini, semua orang dapat membangkitkan sifat hakiki dan menunjukkan ketulusan dengan bervegetaris. Ini merupakan wujud terbaik dari pertobatan. Saya harap semua orang memiliki kekuatan dan niat seperti ini.


Membawa manfaat bagi sesama dengan cinta kasih dan welas asih bisa menenteramkan fisik dan batin orang-orang. Kita harus mengenggam setiap detik untuk menghimpun niat baik. Meski tidak mengadakan kegiatan besar, tetapi saat ini, kita perlu menghimpun cinta kasih.

Beberapa hari ini, saya terus mengimbau kalian untuk memanfaatkan ponsel kalian guna menghubungi kerabat dan teman serta mengimbau orang-orang untuk bervegetaris. Mari kita berdoa semoga penyebaran wabah ini dapat segera dihentikan. Bencana perebakan virus seperti ini  disebut bencana wabah atau epidemi. Jadi, mari kita berdoa dengan sungguh-sungguh.

Semoga perebakan COVID-19 dapat segera dihentikan. Dengan begitu,  orang-orang tidak lagi merasa panik. Semua orang merasa panik dan gelisah. Semoga orang-orang dapat menenangkan hati. Dengan demikian, barulah masyarakat dapat harmonis dan setiap keluarga dapat merasa tenang. Saat ini, selain perebakan wabah, perekonomian di berbagai negara juga menyebabkan kekhawatiran.

Jadi, selama kita berdisiplin memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menghindari pusat keramaian serta saling memperhatikan dan mempererat hubungan satu sama lain, maka perebakan wabah dapat perlahan-lahan dihentikan. Bencana atau epidemi ini pun akan perlahan-lahan berlalu.

“Apa yang ada di dalam kardus ini?”

“Pakaian penghangat wanita. Beberapa hari ini Hubei sangat dingin karena turun salju. Dua hari lalu, suhu udara di Hubei menurun, bahkan turun salju. Kami sangat khawatir dan ingin memberikan pakaian penghangat pada mereka agar mereka tidak kedinginan lagi,” kata Wu Jiang, relawan Tzu Chi.


“Dia pertama kali datang. Dia mendengar cerita seorang relawan tentang apa yang kita lakukan kemarin. Dia berkata, "Mengapa tidak mengajak saya?" Saya pikir tubuhnya kecil dan tidak kuat. Dia berkata, "Tidak apa-apa. Saya memiliki karyawan." Dia memiliki mobil dan sumber daya manusia,” ujar Tang Zhuozhuo, relawan Tzu chi.

“Kami juga memiliki partner muda di kantor. Ini lebih baik daripada berdiam di rumah. Bersumbangsih bersama keluarga yang penuh cinta kasih terasa cukup menyenangkan bagi saya,” kata Liu Li, pengusaha.

Di saat banyak toko yang tutup, relawan Tzu Chi berusaha untuk membeli kebutuhan musim dingin. Tidak ada yang berani membuka toko. Ada seorang relawan Tzu Chi yang terus berjuang. Para relawan Tzu Chi berusaha untuk menyemangati dan menginspirasi seorang pemilik toko. Mereka menceritakan bahwa barang tersebut akan dikirimkan  untuk para tenaga medis di garis terdepan yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan pasien.

Jadi, keselamatan mereka juga harus dijaga. Karena itu, mereka membutuhkan pakaian musim dingin dan pakaian ganti. Berhubung keluarga para tenaga medis tidak dapat mengirimkan barang pada mereka, maka kita harus mengirimkannya. Akhirnya, pemilik toko tersentuh. Para insan Tzu Chi telah menyalurkan puluhan ribu setel pakaian dan masih akan terus disalurkan.

 

Kita masih menggalakkan pola makan vegetaris. Para relawan juga menyediakan makanan hangat. Seperti inilah dedikasi insan Tzu Chi di sana. Intinya, insan Tzu Chi mencegah perebakan wabah  dan menyalurkan bantuan dengan penuh perhatian. Dalam menghadapi perebakan wabah seperti ini, banyak kesulitan yang tak terbayangkan. Selain itu, semua juga orang sangat tegang dan timbul ketidakleluasaan dalam keseharian.

Ini semua sulit kita bayangkan.

Jadi, Bodhisattva sekalian, saat ini, marilah kita mengembangkan cinta kasih dan welas asih kepada orang yang menderita. Mereka bukan mengalami penderitaan ekonomi, melainkan penderitaan batin dan ancaman kesehatan. Jadi, kita yang hidup tenteram hendaknya berdoa dengan tulus bagi mereka yang menderita dengan bervegetaris dan menaati sila.

Kita harus melakukannya sebaik mungkin. Ini disebut semangat kemanusiaan.

Jika mereka tenteram, kita juga tenteram. Bisa membawa manfaat bagi orang lain sekaligus diri sendiri, mengapa tidak dilakukan? Intinya, untuk menghentikan perebakan wabah, saya harap semua orang dapat berdoa, bervegetaris, dan menaati sila. Dengan begitu, ita dapat memupuk pahala dan menciptakan berkah bagi diri sendiri.

Mawas diri dan berdisiplin demi meredam bencana
Bervegetaris dan berdoa dengan tulus
Membawa kehangatan bagi tenaga medis di tengah cuaca yang dingin
Membawa ketenteraman dan kesehatan dengan cinta kasih dan welas asih 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 24 Februari 2020
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 26 Februari 2020
Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -