Ceramah Master Cheng Yen: Membawa Manfaat bagi Dunia dengan Kasih Sayang Tak Berujung


“Cucu saya sudah mulai bersekolah, jadi saya memiliki banyak waktu luang saat ini. Semua orang di sini memiliki hati yang penuh cinta kasih. Saya merasa ketika semua berkumpul, ada suasana sukacita dan harmonis. Saya tidak rela untuk meninggalkan kelas ini. Terkadang, saya melakukan perjalanan dari Pingtung ke Shanhua untuk mengikuti pertemuan kelas ini,”
kata Lin Zhao-mei peserta kelas lansia.

“Saya telah melakukan daur ulang selama hampir 20 tahun. Saya jauh lebih bahagia di sini. Saya tidak akan khawatir tentang keluarga saya. Saya bisa melepaskan segala kerisauan di sini,” kata Cheng Huang Mei-e peserta kelas lansia.

“Melalui kelas ini, saya berharap semuanya penuh dengan energi dan juga dapat menjadi lebih sehat. Kita juga berharap mereka dapat menemukan kembali kebahagiaan dalam kehidupan mereka,” kata Wu Ling-zhen peserta kelas lansia.

Tzu Chi juga menyediakan perawatan jangka panjang bagi para lansia. Insan Tzu Chi yang masih muda akan mendedikasikan diri di komunitas untuk merawat lansia yang membutuhkan. Banyak lansia yang hidup sebatang kara atau tidak memiliki anak di sisi mereka. Mereka sungguh kesepian. Beranjak tua dan sakit tidak dapat dihindari. Mereka membutuhkan orang lain untuk mengurus rumah dan merawat mereka.

Saya berterima kasih kepada insan muda Tzu Chi atas tekad dan ikrar dalam mendedikasikan diri merawat lansia di tengah komunitas. Mereka telah memilih pekerjaan ini dan melihatnya sebagai misi mereka. Mereka melakukan pekerjaan mereka dengan semangat misi.


Saya berharap insan muda Tzu Chi dapat melihat betapa banyak penderitaan di dunia dan membangkitkan cinta kasih semua orang di mana pun kalian berada untuk merangkul dan membantu para lansia dan orang-orang yang membutuhkan. Saya berharap kita semua dapat sepenuh hati dan mempraktikkannya dengan cinta kasih. Dengan kehangatan, kita akan memberikan harapan kepada mereka. Inilah yang harus kita perjuangkan. Ada banyak hal yang dapat dibagikan.

Bodhisatwa sekalian, hendaklah kita semua membangun tekad dan ikrar. Perubahan iklim saat ini membuat saya sangat khawatir. Bagaimana kita meredakan perubahan iklim di alam semesta ini? Pertama-tama, kita harus melenyapkan kegelapan batin dan ketamakan manusia serta membangkitkan cinta kasih semua orang. Kita tidak hanya mencintai dan mengasihi manusia, tetapi juga mencintai hewan. Ketika kita mencintai hewan, kita tidak akan sampai hati untuk memakan dagingnya. Jika kita tidak memakannya, mereka tidak perlu diternak. Kita harus membiarkan mereka mengikuti siklus alami kelahiran dan kematian. Dengan demikian, mereka akan hidup dengan bebas. Begitulah kita mempraktikkan cinta kasih seutuhnya.

Bodhisatwa sekalian, jika hanya saya yang menyerukannya, sesungguhnya saya sudah tidak berdaya. Saya membutuhkan semua orang untuk bekerja sama dalam kesatuan. Ketika kita menggabungkan tangan seperti ini dan meletakkannya di atas mulut, maka terbentuklah aksara Tionghoa "kesatuan". Ketika "kesatuan" ini dibalik, maka gerakan ini melambangkan kesatuan hati. Hendaklah kita bergotong royong mengulurkan kedua tangan untuk merangkul orang-orang yang menderita.


Belakangan ini, saya sering mengatakan bahwa kita harus menggalakkan vegetarisme dan melindungi kehidupan semua makhluk agar semua makhluk dapat hidup dengan bebas di habitat asli mereka. Inilah satu-satunya cara untuk mengurangi bencana. Dunia telah jatuh sakit dan iklim menjadi tidak menentu. Empat unsur alam sudah tidak selaras. Untuk menyelaraskan unsur alam, satu-satunya cara ialah berhenti membunuh dan bervegetaris.

Hasil panen cukup untuk menopang kehidupan kita. Untuk bisa kenyang, kita tidak harus mengonsumsi daging. Kita dapat dikenyangkan dengan tanaman pangan. Tanaman pangan dapat menyehatkan tubuh kita. Membunuh dan mengonsumsi daging hewan tidak menyehatkan tubuh kita. Membunuh makhluk hidup bertentangan dengan prinsip kebenaran. Yang sesuai dengan prinsip kebenaran ialah kita harus hidup sehat dengan bervegetaris dan menyucikan dunia dengan tidak menyebabkan polusi.

Saat ini, semua orang mengenakan masker karena napas kita dapat menyebarkan virus dan mencemari udara. Sesungguhnya, kita dapat kembali kepada sifat hakiki manusia dengan melatih diri. Melatih diri berarti membenahi diri sendiri. Jika kita dapat melatih diri dan bersatu hati, dunia akan bebas dari bencana dan tidak akan ada konflik atau perang. Untuk mengetahui kapan perang akan berakhir, dengarlah suara pejagalan di tengah malam.


Zaman dahulu, pejagalan akan membunuh babi di tengah malam. Ketika langit terang, babi-babi tersebut telah dibunuh dan digantung terbalik. Dalam ajaran Buddha, bulan tujuh adalah momen untuk menyelamatkan "makhluk yang digantung terbalik". Kita juga harus menolong hewan-hewan yang digantung terbalik. Setelah ayam dibunuh, mereka juga digantung terbalik. Begitu pula dengan babi. Jadi, kita harus menyelamatkan hewan-hewan dan jangan biarkan mereka dibunuh. Itulah yang dimaksud dengan Ullambana. Intinya, kita harus memahami prinsip kebenaran. Setelah memahaminya, kita akan menumbuhkan cinta kasih dalam hati kita.

Hendaklah kita menyebarkan jalinan kasih sayang dan cinta kasih ke seluruh dunia. Dengan demikian, dunia akan damai dan tenteram. Inilah yang sering saya katakan. Hendaklah kita semua memperpanjang jalinan kasih sayang dan memperluas cinta kasih agung. Kita semua harus sepenuh hati melakukannya. Saya sungguh berterima kasih kepada seluruh insan Tzu Chi yang telah merawat para lansia. Mereka telah mewakili saya mencintai semua yang saya cintai dan merawat semua yang ingin saya rawat.

Bodhisatwa sekalian, saya mengucapkan terima kasih kepada kalian semua. Saya mendoakan kalian hidup aman dan damai. Hendaklah kita semua menciptakan berkah bagi dunia dan menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Terima kasih.

Bersatu hati dan bertekad merawat lansia yang sebatang kara
Merawat dengan kehangatan bagaikan matahari di musim dingin
Menerapkan pola makan vegetaris dan memperluas cinta kasih agung
Membimbing semua makhluk dan memperpanjang jalinan kasih sayang

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 25 Agustus 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 27 Agustus 2022
Beriman hendaknya disertai kebijaksanaan, jangan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain hingga membutakan mata hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -