Ceramah Master Cheng Yen: Membawa Manfaat bagi Dunia dengan Niat Baik dan Ikrar Agung


“Menyerah atas murid-murid sangatlah mudah, tetapi sangat sulit untuk membimbing mereka. Dibutuhkan himpunan kekuatan banyak orang untuk mendampingi mereka dengan kesungguhan hati dan memperhatikan mereka dengan cinta kasih. Dengan kerja keras dan sumbangsih jangka panjang, barulah kita bisa melihat sedikit kemajuan. Namun, seberapa besar masalah seorang murid, setinggi itulah nilai guru yang membimbingnya,”
kata Xu Zhi-cheng Anggota Asosiasi Guru Tzu Chi.

“Saya bersyukur kepada para relawan dan guru yang bersumbangsih bagi murid-murid kita. Saya juga bersyukur kepada Master. Berkat ajaran Master, saya dapat menghadapi berbagai ujian dan rintangan yang sulit dalam hidup saya serta menapaki Jalan Bodhisatwa dengan teguh. Saya berikrar untuk mengikuti langkah Master dari kehidupan ke kehidupan, mendengar dan menyebarkan Dharma, dan membebaskan semua makhluk dari penderitaan,” pungkas Xu Zhi-cheng.

Saya bersyukur kepada para guru dan anggota Tzu Ching. Kehidupan manusia tidaklah kekal. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Karena itu, kita hendaknya senantiasa membina ketulusan di dalam hati dan berharap dapat hidup tenteram setiap detik dan menit. Tentu saja, kita juga berharap ada makin banyak orang yang menapaki jalan yang benar.

Setiap hari, saya memperhatikan kondisi dunia internasional. Meski berada di tempat yang berbeda, semua orang di Bumi ini hidup di era yang sama. Lihatlah orang-orang di negara yang tidak damai. Kehidupan mereka sungguh menderita. Kita hendaknya menghargai kondisi kehidupan kita sekarang dan mendoakan diri sendiri. Berhubung sangat dipenuhi berkah, kita hendaknya makin menghargai kondisi sekarang.

“Saya hendak berbagi dengan Kakek Guru bahwa jalinan jodoh saya dengan Tzu Chi berawal dari saat saya berusia 3 atau 4 tahun. Saat itu, orang tua saya membawa saya ke Tzu Chi. Hingga kini, saya telah berusia 22 tahun dan tidak pernah meninggalkan Tzu Chi. Saya menjadikan arah Kakek Guru sebagai arah saya. Tahun ini, saya berusia 22 tahun dan lulus dari perguruan tinggi,” kata Lin Ya-qing relawan Tzu Chi.

“Beberapa hari lalu, saya telah dilantik menjadi relawan. Saya telah menantikannya selama 18 tahun. Dapat menjalani pelantikan saat lulus dari perguruan tinggi, saya merasa bahwa ini adalah hadiah yang paling penuh doa dari Kakek Guru selama 18 tahun saya bergabung di Tzu Chi. Saya juga hendak memberi tahu Kakek Guru bahwa anakmu selalu ada. Saya akan tekun dan bersemangat menapaki Jalan Bodhisatwa dan menjadi sandaran Kakek Guru di masa mendatang,” kata Lin Ya-qing.


Kita bisa melihat para relawan muda. Di usia mereka sekarang, mereka sungguh dipenuhi berkah. Yang terpenting ialah menggenggam jalinan jodoh untuk lebih banyak menciptakan berkah. Kini, Tzu Chi telah menyalurkan bantuan di banyak negara. Kalian juga harus memiliki perspektif global dan mencari tahu tentang bencana apa yang tengah terjadi di seluruh dunia.

Para anggota Tzu Ching hendaknya berharap diri sendiri dapat menjadi relawan Tzu Chi. Kini, Tzu Chi telah tersebar di seluruh dunia. Kita berusaha untuk menggalang lebih banyak Bodhisatwa dunia yang dapat menuju arah yang sama. Tetes demi tetes kekuatan yang terhimpun bagai tetes demi tetes air yang dapat membasahi dunia ini. Saat kita membangun tekad dan ikrar, sebesar apakah tekad dan ikrar kita? Asalkan kita bertekad dengan tulus, maka makin besar tekad kita, makin besar pula kekuatan kita.

Bodhisatwa sekalian, sebagai insan Tzu Chi, mari kita menyaksikan Da Ai TV untuk mengetahui hal-hal yang terjadi di seluruh dunia. Untuk mengetahui berita internasional, saksikanlah Da Ai TV yang memiliki perspektif global dan menyajikan banyak berita internasional.

Da Ai TV juga memberitakan hal-hal yang dilakukan oleh Tzu Chi dan membimbing orang-orang ke arah yang baik dengan memperbaiki pola pikir manusia dan menyucikan masyarakat. Dengan demikian, orang-orang bisa melihat harapan. Jadi, saya berharap kaum muda dapat membuka pintu harapan ini agar orang-orang dapat melihat harapan di dunia ini.


Para guru dari Asosiasi Guru Tzu Chi yang telah mengajar puluhan tahun pasti telah menjalin jodoh dengan banyak orang, baik rekan kerja maupun murid yang pernah kalian bimbing. Kerahkanlah kekuatan cinta kasih kalian untuk menggalang Bodhisatwa dunia. Kalian masih memiliki kemampuan untuk menggalang Bodhisatwa dunia. Demikianlah kita menyucikan masyarakat agar generasi penerus kita dapat merasa lebih aman.

Mari kita membentangkan Jalan Tzu Chi yang lebih mulus dan lapang di dunia. Mari kita membimbing dan mengimbau lebih banyak orang untuk berbuat baik. Dengan bertambahnya orang baik, masyarakat akan makin tenteram. Jadi, kita menyucikan hati manusia dan mewujudkan masyarakat yang harmonis demi membentuk jaring pelindung bagi generasi muda dan generasi mendatang. Ini sangatlah penting.

Jangan mengira bahwa telah berusia lanjut dan pensiun dapat memutuskan hubungan kita dengan masyarakat. Asalkan ada jalinan jodoh, maka kita akan memiliki kekuatan untuk menyucikan masyarakat.

Lihatlah berapa usia saya sekarang. Saya tetap merasa bahwa asalkan masih hidup dan masih dapat mengeluarkan suara, saya harus memberikan ceramah. Kini, saya bahkan harus menguras energi untuk memberikan ceramah. Saya berharap semua orang dapat mendengar ceramah saya dengan jelas, menyerapnya ke dalam hati, dan mengerahkan kekuatan untuk bersumbangsih.

Saya sering berkata bahwa jika tidak bisa mendorong dengan dua tangan, kita tetap bisa mengerahkan kekuatan dengan mengetukkan satu jari. Dengan kemajuan teknologi sekarang, asalkan ada tekad, kita pasti bisa mewujudkan masyarakat yang harmonis. Semua orang memiliki tanggung jawab dan kekuatan untuk bersumbangsih, terlebih kaum muda.


“Saya mulai menggalakkan vegetarisme di media sosial karena saat pandemi memanas pada tahun 2020, Kakek Guru terus menyerukan bahwa satu-satunya resep mujarab untuk menghalau pandemi ialah bervegetaris. Jadi, saya menyadari bahwa menggalakkan vegetarisme sungguh sangat penting. Jika hanya saya yang bervegetaris, dampaknya sangatlah kecil. Jika saya dapat mengajak lebih banyak orang untuk bervegetaris, barulah kondisi Bumi bisa membaik. Karena itu, saya memutuskan untuk menggalakkan vegetarisme di media sosial. Selain menggalakkan vegetarisme, saya juga tidak lupa untuk mempraktikkan dan menggalakkan pelestarian lingkungan,”
kata Ding Zi-han Alumnus Tzu Ching.

“Saat membeli makanan untuk dibawa pulang, saya pasti akan membawa gelas dan mangkuk ramah lingkungan. Adakalanya, saya bahkan membawa panci dari rumah. Meski menjinjing semua itu terasa agak repot, tetapi saya merasa sangat tenang. Asalkan sesuatu itu bermanfaat bagi lingkungan, maka saya harus berusaha untuk melakukannya,” pungkas Ding Zi-han.

Jika ingin dunia aman dan tenteram, setiap orang hendaknya melakukan tindakan nyata. Jadi, kita harus menggenggam waktu yang ada dari sekarang. Selagi kalian masih muda dan memiliki kekuatan besar, lakukanlah lebih banyak hal.

Lihatlah, berbicara saja sangat menguras energi saya. Semoga kalian dapat memahami tekad saya dan ikrar saya dapat menjadi kekuatan ikrar kalian. Dengan adanya tekad dan ikrar, kita dapat bersama-sama menyerukan hal ini dan berdoa semoga dunia aman dan tenteram.     

Tulus menapaki jalan kebenaran setiap waktu
Menyadari berkah setelah melihat penderitaan dan berdoa semoga dunia aman dan tenteram
Menyucikan hati manusia dan mewujudkan masyarakat yang harmonis
Membawa manfaat bagi dunia dengan niat baik dan ikrar agung  

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 02 Januari 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 04 Januari 2023
Kebahagiaan berasal dari kegembiraan yang dirasakan oleh hati, bukan dari kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -