Ceramah Master Cheng Yen: Membentangkan Jalan Cinta Kasih dan Mewariskan Kebajikan


“Kantor Perwakilan Tzu Chi Yunlin telah berdiri 20 tahun. Kami mengatasi berbagai kesulitan dari kantor ini tidak ada hingga ada. Ini sungguh tidak mudah. Kami tidak sempat mengambil bagian pada masa-masa awal Tzu Chi. Kini, sebagai relawan dokumentasi, kami menyaksikan jejak cinta kasih Bodhisatwa saat melakukan dokumentasi dan wawancara. Berhubung Kantor Perwakilan Tzu Chi Yunlin telah berdiri 20 tahun, kami berharap ada sebuah buku edisi khusus agar ada makin banyak orang yang mengenal dan bergabung dengan Tzu Chi. Kami juga berharap buku edisi khusus ini dapat menjadi warisan keluarga,”
kata Zhang Ru-rong relawan Tzu Chi.

“Kami berharap dapat menghimpun lebih banyak kekuatan untuk mengembangkan nilai kehidupan hingga 30, bahkan 50 tahun ke depan. Saat membuka data-data lama, kami mendapati bahwa kami telah melakukan banyak hal bersama-sama, seperti saat terjadinya Gempa Bumi 921, Topan Morakot, Serangan 11 September di AS, badai, dan banjir. Cinta kasih Tzu Chi terdapat di mana-mana,” kata Yu Tian-zhu relawan Tzu Chi.

Saya mendengar para relawan senior dan relawan muda kita berbagi pengalaman. Inilah harapan. Kita telah melihat harapan. Satu lentera dapat menyalakan lentera yang tak terhingga, kebajikan juga dapat diwariskan hingga selamanya dan membangkitkan kebajikan yang tak terhingga. Jadi, cinta kasih kita juga dapat terus diwariskan.

Kunang-kunang dapat memancarkan cahaya. Saat titik-titik cahaya ini beterbangan, akan terlihat pemandangan yang sangat indah. Kita bisa melihat pemandangan yang indah ini. Meski kunang-kunang sangat kecil, tetapi saat ada sekawanan kunang-kunang yang terbang dan memancarkan cahaya secara bersamaan, pemandangan yang terlihat sangatlah indah. Cahaya-cahaya ini dapat mencerahkan dunia.

Saat saya melihatnya di hadapan saya, itu sungguh sangat agung. Saat melihatnya secara langsung dari jarak jauh di tempat yang luas, cahayanya sungguh sangat indah. Inilah yang terlihat dari posisi saya.


Satu per satu, orang tua saya dilantik menjadi relawan Tzu Chi. Mereka sering memanfaatkan hari libur untuk mengikuti kegiatan Tzu Chi. Di lingkungan seperti inilah saya tumbuh besar. Melihat para paman dan bibi bersumbangsih, saya berpikir bahwa saya juga hendak seperti mereka, menolong orang-orang yang membutuhkan,” kata Li Zhen-hui relawan Tzu Chi.

“Tahun 2020, saya akan segera lulus dari perguruan tinggi dan langsung memberi tahu orang tua saya bahwa saya hendak mengikuti pelatihan relawan. Mereka berkata bahwa harapan terbesar mereka di kehidupan sekarang ialah kami sekeluarga dapat menapaki Jalan Bodhisatwa bersama dan menjalin jodoh sebagai saudara se-Dharma. Kini saya telah dilantik, adik laki-laki saya dilantik hari ini, dan adik ipar saya mengikuti pelatihan tahun ini. Saya merasa bahwa berbuat baik dan berbakti adalah cara terbaik untuk membalas budi orang tua,” pungkasnya.

Kita bisa mendengar dan melihat cinta kasih. Satu keluarga menjalankan Tzu Chi bersama. Mereka menapaki jalan yang sama dengan kesatuan hati, tekad, dan ikrar. Seluruh anggota keluarga ini merupakan insan Tzu Chi dan menapaki Jalan Bodhisatwa dengan kesatuan ikrar. Mereka terlihat sangat harmonis dan bahagia. Keluarga ini juga merupakan umat Buddha.

Kita juga bisa melihat keluarga yang terdiri atas empat atau lima generasi. Ada pula yang masih menggendong anak mereka. Kebahagiaan ini diwariskan dari generasi ke generasi. Kita bisa melihat bahwa kebahagiaan yang mereka tunjukkan ialah kebahagiaan yang sesungguhnya. Mereka bukan hanya mengatakan bahwa mereka turut berpartisipasi, melainkan benar-benar melakukan praktik nyata.


Saat memberikan layanan medis, kita bukan hanya mengobati pasien. Sesungguhnya, lewat interaksi dengan mereka, kita juga membuka pintu hati mereka agar mereka dapat berbagi dengan kita tentang apa yang terjadi dalam kehidupan mereka dan masalah kesehatan mereka. Berkat dukungan para relawan Tzu Chi, barulah seluruh anggota tim kita dapat mengerahkan kemampuan masing-masing dan berinteraksi dengan baik dengan pasien. Ini membuat saya sangat tersentuh,” kata Dokter Lin Rong-sheng anggota TIMA.

Kita mendengar 2 dokter yang merupakan anggota TIMA berbagi pengalaman. Saya selalu sangat bersyukur dalam organisasi Tzu Chi ini, kita memiliki relawan dari berbagai profesi, termasuk para dokter dan perawat yang menghimpun cinta kasih untuk memberikan layanan medis secara gratis.

Ada banyak warga lansia yang sudah tidak mampu keluar untuk berobat. Lansia yang hidup sebatang kara sangatlah banyak. Belakangan ini, saya terus mengimbau para relawan kita untuk mengajak para ketua RT dan lurah di berbagai komunitas guna mengunjungi warga lansia dan warga kurang mampu.

Kita berharap ketua RT dan lurah dapat mengunjungi dan memperhatikan mereka serta segera melaporkan kepada Tzu Chi jika ada yang membutuhkan bantuan. Jika memungkinkan, insan Tzu Chi juga bisa lebih sering mengunjungi warga lansia. Tentu saja, dengan lebih sering berkunjung, insan Tzu Chi dapat mengajak para tetangga untuk membantu memperhatikan dan menjaga mereka.

Kita berusaha membangkitkan cinta kasih orang-orang. Tetangga yang dekat lebih baik daripada kerabat yang jauh. Baik kerabat yang jauh maupun tetangga yang dekat, semua orang hendaknya saling mengasihi karena semua orang di dunia ini merupakan satu keluarga.


Hidup di kolong langit dan di atas bumi ini, kita semua hendaklah hidup berdampingan. Kita semua menghirup udara dan berdiri di atas bumi yang sama. Namun, manusia selalu penuh kontradiksi. Demi mengejar kenikmatan hidup dan memenuhi nafsu makan, manusia telah menciptakan banyak bencana. Kita hendaklah berhati tulus, berhenti membunuh, dan membangun ikrar.

Belakangan ini, saya sering mendengar orang-orang bertekad dan berikrar untuk bervegetaris. Makin banyak orang yang berikrar demikian, hati saya pun makin tenang. Untuk membuka pintu kebajikan, kita harus memulainya dengan bervegetaris. Dengan bervegetaris, kita dapat menunjukkan cinta kasih yang menyeluruh. Dengan tidak mengonsumsi daging hewan, berarti kita mengembangkan cinta kasih yang tulus.

Saya sering berkata bahwa vegetarian memiliki hati dan pikiran yang lebih tenang dan jernih. Mereka jarang bertindak impulsif. Inilah manfaat dari pola makan vegetaris. Pola makan vegetaris juga menyehatkan. Singkat kata, setiap orang hendaknya menjadi vegetarian.

Pola makan vegetaris telah terbukti sebagai pola makan yang sehat. Ini merupakan salah satu cara untuk menciptakan berkah dan berbuat baik di dunia ini. Ini juga menunjukkan cinta kasih yang menyeluruh. Apakah kalian mengerti? (Mengerti) Baik, terima kasih.

Mari kita menghimpun kekuatan cinta kasih untuk memupuk berkah dan mengembangkan kebijaksanaan. Semoga kalian semua hidup aman dan tenteram serta dapat membina berkah dan kebijaksanaan sekaligus. Terima kasih.

Menyalakan lentera demi lentera untuk membawa kehangatan bagi dunia
Bersatu hati, bergotong royong, dan giat menciptakan berkah
Mengajak warga untuk bersama-sama memperhatikan warga lansia dan kurang mampu
Membina cinta kasih dan membuka pintu kebajikan dengan bervegetaris           
                                                   
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 27 Februari 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 01 Maret 2022
Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -