Ceramah Master Cheng Yen: Membentangkan Jalan Daur Ulang demi Kelestarian Lingkungan

“Tungku pembakaran sampah rusak sehingga tidak bisa membakar sampah. Karena itu, semua sampah dibuang ke sini,” ujar Ye Kuan-ming, perwakilan Jiadong, Pingtung.

 “Tercium aroma tidak sedap,” kata Bapak Lan, seorang warga.

“Selama beberapa waktu, air tanah berubah warna. Masalah sampah sangat serius. Sampah di TPA Douliu telah menumpuk setinggi bangunan empat lantai dan mulai mengeluarkan aroma tidak sedap,” kata Nona Dai, salah seorang warga.

Begitu banyak masalah sampah, siapa yang harus mengatasinya? Setiap orang bertanggung jawab atas masalah ini. Sesungguhnya, berapa banyak sampah yang tercipta setiap hari? Setiap tahun, di Taiwan saja tercipta lebih dari 30 juta ton sampah. Lalu, bagaimana dengan di seluruh dunia? Kita yang berada di Taiwan harus mengimbau setiap keluarga untuk menerapkan konsep bersih dari sumbernya.

doc tzu chi

Dalam melakukan daur ulang, kita harus mengimbau setiap keluarga untuk menjaga kebersihan barang daur ulang. Jika setiap keluarga bisa melakukannya, maka tumpukan sampah tidak akan menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Bukankah ini sangat bagus?

Ini bergantung pada sebersit niat. Kita harus menjadi teladan untuk mendidik anak-anak. Jangan memberikan contoh yang tak bertanggung jawab seperti membuang sampah sembarangan. Melindungi Bumi adalah tanggung jawab kita. Kita harus melindungi Bumi dan menjaga kelestarian lingkungan demi generasi mendatang.

Air dan udara tercemar, bumi pun dipenuhi oleh sampah plastik. Kita tidak bisa membiarkan hal ini. Kita harus berintrospeksi diri. Kita semua juga turut menciptakan sampah. Jadi, kita harus  memikul tanggung jawab. Selama puluhan tahun menggalakkan konsep pelestarian lingkungan, saya sering melihat relawan daur ulang yang sangat menyentuh. Pada Tahun Baru Imlek, mereka tetap melakukan daur ulang karena orang-orang membersihkan rumah dan mengeluarkan sampah mereka.

Para relawan daur ulang melakukan kebaikan di tengah barang-barang yang bau dan kotor. Demi mengurangi kerusakan Bumi, mereka melakukan daur ulang di tengah barang-barang yang kotor dan bau. Mereka bertahan dan bersedia melakukannya karena itu merupakan hal baik dan bermanfaat untuk orang-orang. Mereka bahkan rela melewatkan acara makan bersama pada malam Tahun Baru Imlek karena ada banyak orang yang mengeluarkan sampah mereka.

doc tzu chi

Mereka merapikan dan membersihkan barang daur ulang serta mendidik generasi muda untuk melakukan daur ulang. Mereka sangat bekerja keras dalam hal ini. Untuk menciptakan lingkungan yang indah dan bersih, mereka bersumbangsih siang dan malam. Di bawah terik matahari dan lingkungan yang panas, mereka tetap bersumbangsih. Sungguh, melihat mereka bersumbangsih seperti ini, saya merasa sangat tidak tega.

Lihatlah Relawan Chen. Nomor Tzu Cheng-nya baru ratusan. Dia adalah relawan yang sangat senior. Sejak belum pensiun hingga sekarang, dia terus melakukan daur ulang.

“Saya hanya menunaikan kewajiban saya. Jika mampu, saya akan berusaha melakukannya. Kita bukan mementingkan kuantitas, melainkan kualitas. Jika setiap orang bisa menjaga kebersihan dari sumbernya, maka Bumi akan terselamatkan,” ujar Chen Wang-fa, relawan Tzu Chi.

Kini, setelah pensiun, dia berfokus melakukan daur ulang. Dengan berani, tekun, dan bersemangat, dia melakukan daur ulang setiap hari. Lihatlah kehidupannya. Dia secara diam-diam dan mantap membentangkan sebuah jalan. Dia membuka jalan ke arah yang benar dan menginspirasi banyak orang.

Tentu saja, kami melihat Kakak Wang-fa mulai melakukan daur ulang sejak puluhan tahun yang lalu. Sebagian besar karyawan sudah lama bekerja di sini. Lama-kelamaan, kami juga terpengaruh. Perlahan-lahan, satu demi satu orang ikut melakukan daur ulang dan akhirnya semuanya turut berpartisipasi. Ini merupakan pengaruh positif,” kata Yan Xiu-zhen, karyawan Kantor Pos Tainan.

doc tzu chi

Banyak orang yang terinspirasi olehnya. Setelah dia membuka jalan, orang lain juga mengikutinya membentangkan jalan daur ulang. Banyak orang yang mengikutinya. Ini berkat keyakinannya. Dia percaya bahwa kegiatan daur ulang sangat penting bagi Bumi dan udara. Tanpa bertindak secara nyata, tidak akan ada perubahan. Dia percaya bahwa akumulasi sumbangsih-sumbangsih kecil akan membawa perubahan besar.

“Lihatlah, bahkan staples pun dikumpulkan,” kata Zhan Ning, warga.

“Benda sekecil staples juga dikumpulkan?”

“Saat penuh, ini akan didaur ulang,” jawab Zhan Ning.

“Serpihan kertas dari pembolong juga dikumpulkan?”

“Ya, ini serpihan kertas dari pembolong,” lanjutnya.

Lihatlah, klip yang digunakan untuk menjepit dokumen juga dikumpulkan dengan sepenuh hati, cermat, dan sabar. Relawan di setiap posko daur ulang bisa dengan sabar menggunting bagian yang masih putih dari kertas yang sudah dipakai. Kertas putih sekecil apa pun akan digunting dan disatukan oleh mereka. Bagian kertas yang masih bersih dan kertas yang sudah dicetak atau berwarna digunting dan dipisahkan dengan cermat.

Seluruh relawan daur ulang bersumbangsih secara diam-diam untuk melindungi bumi. Bagaimana mungkin saya tidak tersentuh? Namun, ada satu hal yang terus kita galakkan selama ini, tetapi belum terwujud, yakni setiap keluarga menerapkan konsep bersih dari sumbernya. Kita berharap setiap keluarga dapat sepaham, sepakat, dan bertindak bersama.

Kita berharap setiap keluarga dapat melakukan pemilahan. Barang yang bersih dimasukkan ke dalam satu wadah, sedangkan barang yang berminyak dan kotor dimasukkan ke dalam wadah lainnya. Dengan kesungguhan hati, setiap keluarga bisa melakukan pemilahan dengan mudah dan menerapkan konsep bersih dari sumbernya. Ini bukanlah hal yang mustahil. Asalkan memiliki tekad, maka tiada hal yang sulit.

Insan Tzu Chi Shanghai telah melakukannya. Di sebuah gedung, mereka menyosialisasikan konsep daur ulang dan mengumpulkan barang daur ulang dari rumah ke rumah.

“Saya tidak tahu bahwa pemilahan bisa dilakukan sedetail ini. Hari ini, saya banyak belajar tentang pemilahan botol, kaleng, baterai, dan barang elektronik. Setelah dipilah, semuanya bisa didaur ulang. Saya merasa bahwa imbauan kalian sangat baik. Kita harus mengasihi Bumi seperti mengasihi anak kita. Saya juga memberi tahu teman-teman saya. Saya berharap teman-teman saya bisa turut melakukan daur ulang,” tutur Sun Jiangyu, seorang warga.

“Masalah sampah yang kita ciptakan harus kita atasi, jangan hanya bergantung pada orang lain. Bumi adalah milik kita bersama. Melihat begitu banyak sampah di luar, saya merasa sangat sedih. Jika setiap orang dapat melakukan daur ulang, maka lingkungan kita pasti akan semakin indah,” sambungnya.

“Melakukan daur ulang tidak bisa ditunda. Untuk memberikan lingkungan tempat tinggal yang baik bagi generasi mendatang, saya merasa bahwa kita bisa memulainya dari melakukan daur ulang. Ini lebih sederhana dan mudah bagi saya. Kita bisa mengajak warga melakukan daur ulang,” kata Huang Yong, salah satu relawan.

Kita bisa melihat relawan kita mengimbau setiap keluarga untuk menerapkan konsep bersih dari sumbernya. Relawan di Tiongkok juga melakukannya. Di Taiwan, kita terus melakukan daur ulang selama puluhan tahun ini. Kini seluruh dunia memahami betapa pentingnya melakukan pemilahan dan mengurangi volume sampah. Hal yang kini digalakkan di seluruh dunia ini telah kita lakukan sejak puluhan tahun yang lalu. Singkat kata, selama sesuatu itu benar, maka lakukan saja. Setiap orang harus bersungguh hati.

Setiap orang bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan dari sumbernya
Mengimbau setiap keluarga untuk berpartisipasi menyelamatkan Bumi
Giat melakukan daur ulang hingga menginspirasi rekan kerja

Sepaham, sepakat, dan bertindak bersama untuk melindungi Bumi

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 26 Agustus 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 28 Agustus 2017
Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -