Ceramah Master Cheng Yen: Membentangkan Jalan dengan Cinta Kasih dan Kebajikan untuk Menciptakan Berkah


“Sejak kakek saya sakit, saya dan ibu saya bervegetaris hingga saat ini. Belakangan ini, saya mengimbau teman-teman saya untuk bervegetaris. Saya mengajak mereka bervegetaris satu kali sehari. Akhirnya, mereka tidak makan daging saat makan siang,”
kata Chen Yu-xuan relawan cilik Jing Si Books & Café.

“Saya sangat senang dapat bertumbuh di dalam keluarga besar Tzu Chi. Saya mendapat banyak manfaat ketika melayani di Taman Bacaan Jing Si. Ilmu yang tidak saya dapatkan di sekolah dapat saya terima di Taman Bacaan Jing Si,” kata Cui Shu-qing relawan cilik Jing Si Books & Café.

“Kakek Guru, kami akan mempelajari kebijaksanaan dari Kata Renungan Jing Si. Kami akan membantu mereka yang membutuhkan dan menjadi penyebar Dharma. Saya mengasihi Kakek Guru.”

Saya telah melihat anak-anak yang memiliki cinta kasih. Terlebih lagi, semuanya memiliki arah yang sama. Saya berharap dalam masyarakat ini, semua orang dapat memiliki cinta kasih dan kebajikan. Setelah mendengarkan laporan dari semuanya, saya merasa ada harapan. Banyak hal di dunia yang membuat saya khawatir. Namun, selama kita menghimpun kekuatan cinta kasih dan mempraktikkan kebajikan, kita telah menciptakan berkah. Kita semua sungguh-sungguh dipenuhi berkah. Hal yang terutama ialah banyak tokoh dan pengusaha yang telah menjadi teladan serta menciptakan lingkungan kerja yang baik bagi anak-anak muda. Taiwan sangat dipenuhi berkah.


“Saya berterima kasih kepada Tzu Chi yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk membantu dalam pengiriman bantuan, baik pengiriman lewat laut maupun udara, serta pendirian Taman Bacaan Jing Si. Makin banyak kita bersumbangsih, makin banyak pula yang kita peroleh dan kita akan merasa sukacita,”
kata Charles C. Y. Chen Komisaris utama Eyon Holding Group.

“Tidak terbayangkan bahwa di sekolah kami dapat berdiri Taman Bacaan Jing Si. Saya sangat berterima kasih kepada semua yang telah membantu pendirian Taman Bacaan Jing Si ini. Sekolah kami memiliki siswa berkebutuhan khusus. Lingkungan Taman Bacaan Jing Si sangat cocok bagi mereka karena dapat menenangkan pikiran setiap anak dan dapat menjadi tempat untuk bimbingan. Kami sangat berterima kasih karena Master memberikan kesempatan ini pada kami. Kami juga berterima kasih kepada Tzu Chi,” kata Cai Zhi-qi Kepala SD Anxi.

“Selama lebih dari 1 tahun ini, saya telah mendedikasikan diri menjadi relawan pelestarian lingkungan. Ayah saya bekerja sebagai sopir truk kayu. Saat muda, saya bekerja di penerbit surat kabar dan secara tidak langsung, saya telah menebang banyak pohon. Saat ini, saya akan melakukan daur ulang setiap bulan. Setumpuk besar kardus itu memerlukan lebih dari 20 orang untuk menyortirnya selama 3 jam dan hanya bisa dijual seharga 1.400 dolar NT (600 ribu rupiah),” kata Zhao Zheng-min relawan Tzu Chi.

Lihatlah bagaimana dia turut dalam kegiatan daur ulang. Tanpa membeda-bedakan status sosial, semua relawan daur ulang bekerja dengan sukacita. Sesungguhnya, dalam melakukan daur ulang, kita dapat menemukan banyak prinsip kebenaran. Terkadang, saya pergi ke depo daur ulang dan melihat bagaimana relawan memilah sumber daya dengan sangat teliti dan cermat.

Saat mereka tengah memilah, saya mendekati mereka dan bertanya, "Mengapa kalian mencuci botol-botol ini?" Mereka menjawab, "Master, setelah barang-barang ini dikumpulkan, jika kami membersihkan dan memilahnya, nilai jualnya akan menjadi lebih tinggi." Lihatlah, relawan lansia sangat teliti dalam hitungan. Hal yang terpenting ialah mereka menghargai berkah. Botol-botol yang didaur ulang juga merupakan sumber daya alam.


Para relawan berkata, "Master, ini disebut mendaur ulang sumber daya alam." Saya selalu berkata kepada mereka, "Saya tidak mengerti hingga harus bertanya kepada kalian." Mereka berbagi dengan senang hati. Ketika mereka mendengar bahwa mereka memahami apa yang saya tidak tahu, mereka merasa sangat senang. Intinya, seiring bertambahnya usia mereka, kita harus memberikan kebahagiaan kepada mereka.

Seiring berlalunya waktu, banyak hal yang juga telah hilang. Usia kehidupan saya juga terus berkurang dari hari ke hari. Jadi, saya merasa bahwa saya harus menggenggam waktu kehidupan dengan baik. Duduk di sini, saya selalu menegakkan badan dan mengingatkan diri sendiri agar tidak membungkuk. Saya selalu mengingatkan diri untuk menegakkan badan, mengangkat kepala, dan membangkitkan semangat untuk terus mendengarkan laporan dari relawan.

Selain menjadi relawan di Jing Si Books & Cafe, sejak kecil saya dan adik laki-laki saya sering ikut Ayah dan Ibu pergi melayani dalam baksos kesehatan TIMA. Saya berinisiatif memijat para kakek dan nenek di sana, menemani mereka berbicara, dan mendoakan mereka,” kata Wang Zhi-rong Relawan cilik Jing Si Books & Café.

“Saya masih kecil sehingga hanya membantu di titik yang sudah ditentukan saja. Saat memberikan obat, saya akan menyapa kakek dan nenek di sana dan mendoakan mereka agar sehat selalu. Dalam baksos kesehatan, jika ada anak-anak kecil yang datang, saya akan berbagi Kata Renungan Jing Si dan memberikan alat tulis kepada mereka,” kata Wang Yao-cheng relawan cilik Jing Si Books & Café.

"Kami sungguh dipenuhi berkah. Meski usia kami masih kecil, selama kami mendengarkan Kakek Guru dan melakukan apa yang Kakek Guru ingin lakukan, kami telah menapaki Jalan Bodhi yang lapang dan lurus. Kami sekeluarga berikrar untuk mengikuti Kakek Guru dari kehidupan ke kehidupan,” kata Wang Zhi-rong relawan cilik Jing Si Books & Café.


Anak-anak ini memiliki latar belakang keluarga yang merupakan insan Tzu Chi. Berkat jalinan jodoh ini, mereka dapat mendedikasikan diri di Jing Si Books & Cafe. Inilah jalinan jodoh yang dimaksud dalam ajaran Buddha. Ya, hendaknya kita terus menjaga dan memupuk jalinan jodoh yang ada. Taiwan sangat memerlukan ini. Saya sering berkata bahwa Taiwan tidak memiliki permata apa-apa selain kebajikan. Kebajikan adalah permata bagi Taiwan. Hendaknya semua orang saling menyemangati dalam mempraktikkan kebajikan ini.

Kita sering berkata bahwa kita membutuhkan kesatuan hati, keharmonisan, sikap saling mengasihi, dan gotong royong dalam menginspirasi orang lain untuk berjalan di jalan yang agung dan lapang. Inilah yang dapat kita lakukan bersama-sama. Terlebih lagi, para pengusaha juga terus bersumbangsih dengan cinta kasih dan mengarahkan karyawan mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan Tzu Chi sehingga misi bantuan internasional dapat terlaksana.

Di banyak negara, selalu ada insan Tzu Chi yang siap menyalurkan bantuan dengan memanfaatkan sumber daya setempat. Mereka sungguh telah menapaki Jalan Bodhisatwa di dunia. Buddha berkata bahwa tataran Bodhisatwa dicapai di dunia ini. Hanya ketika ada makhluk yang menderita di dunia dan ada orang baik bersumbangsih, terciptalah Bodhisatwa. Intinya, ajaran Buddha mengandung banyak prinsip kebenaran. Hendaknya Anda semua terus memperhatikan dunia ini dan memahami ajaran Buddha lebih dalam.

Menit dan detik terus berlalu dan hari ini akan segera berlalu. Hendaknya kita semua menggenggam waktu dengan baik. Anak-anak, ingatlah bahwa selagi muda, kalian harus menggenggam jalinan jodoh untuk belajar dengan baik. Jangan lupa bahwa jalinan jodoh kalian dimulai dari melayani di Jing Si Books & Cafe dengan hati yang begitu murni dan menawan. dengan hati yang begitu murni dan menawan. Genggamlah jalinan jodoh ini dengan baik. 

Mengembangkan harapan masyarakat dengan cinta kasih dan kebajikan
Para pengusaha bersama-sama menciptakan berkah
Bersumbangsih dengan sukacita dalam Dharma dan kemurnian
Saling membimbing untuk membentangkan jalan

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 16 Januari 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 18 Januari 2024
Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -