Ceramah Master Cheng Yen: Membentangkan Jalan Dengan Cinta Kasih di Dunia
Bodhisatwa dunia di zaman ini harus mewujudkan cinta kasih tanpa mementingkan hubungan darah dan welas asih yang merasa sepenanggungan. Dunia ini adalah satu keluarga. Demikianlah Bodhisatwa, memiliki cinta kasih agung, welas asih agung, sukacita agung, dan keseimbangan batin agung. Cinta kasih bebas dari penyesalan, welas asih bebas dari keluh kesah, sukacita bebas dari kerisauan, keseimbangan batin bebas dari pamrih. Selain bersumbangsih tanpa pamrih, kita juga harus berterima kasih. Ini adalah kondisi batin yang indah. Setelah bersumbangsih, janganlah melekat.
"Saya mampu memberi dan membantu orang." "Anda harus mengenali saya." "Ingatlah bahwa saya pernah membantu Anda." Benarkah sikap seperti ini? (Tidak) Tidak benar.
Kita harus bersyukur bahwa
dengan adanya penderitaan mereka, kita
bisa menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Lewat penderitaan yang mereka alami, mereka membimbing kita. Bukankah
kita bisa merasakannya? Kita
harus merasakannya. Kita harus menyelami
penderitaan mereka lewat praktik nyata
sepenuh hati untuk membangkitkan
kebijaksanaan kita. Ajaran Buddha tidak
lepas dari dunia ini. Jika
sebaliknya, maka itu bukanlah Dharma. Ini karena Buddha datang ke dunia ini dengan tujuan membimbing semua makhluk mempraktikkan semangat Bodhisatwa. Bodhisatwa
bertekad untuk datang ke dunia. Mereka
juga tak lepas dari dunia ini. Bodhisatwa datang karena adanya penderitaan. Tanpa adanya makhluk yang menderita, maka tidak perlu Bodhisatwa hadir di dunia. Jadi, Bodhisatwa datang karena adanya makhluk hidup yang menderita.
Kita harus meneladani Buddha agar dapat mencapai kebuddhaan. Semua Buddha memiliki ikrar yang sama. Setiap Buddha memiliki satu ikrar yang sama. Tanpa membangkitkan ikrar ini, siapa pun tak akan mencapai kebuddhaan. Untuk mencapai kebuddhaan, Bodhisatwa harus menyelamatkan semua makhluk. Tanpa membimbing semua makhluk, kita tak akan mencapai kebuddhaan. Ini adalah kebenaran yang pasti. Namun, untuk menyelamatkan semua makhluk, kita sendiri harus memutus noda batin kita. Kita harus memutus noda batin penyebab segala permasalahan antarmanusia. Kita harus mengembangkan cinta kasih dan bersumbangsih tanpa pamrih. Dengan begitu, barulah kita bisa benar-benar melenyapkan noda batin dan membuang ego. Inilah yang disebut memutus noda batin.
Kita harus memutus noda batin untuk bisa menyelamatkan semua makhluk. Namun, ajaran Buddha begitu dalam dan
luas.
Kita harus berikrar untuk
mempelajarinya. Kita semua harus
banyak menyerap Dharma. Ajaran
Jing Si adalah semangat Bodhisatwa
yang harus dijalankan. Lewat
praktik di tengah masyarakat, kita
memahami penderitaan dan
bersentuhan langsung dengan sesama. Kita menjalankan praktik nyata, bukan hanya berbicara. Harap
kalian semua memahaminya. Jadi,
semangat ajaran Jing Si sepenuhnya
berkaitan dengan hal-hal yang
berlaku di dunia ini. Kita
menjalankan apa yang Buddha ajarkan. Inilah arah yang harus kita tapaki. Kita harus membuka Jalan Bodhisatwa untuk diri kita sendiri. Jalan
ini harus dibentangkan selangkah
demi selangkah dengan cinta kasih.
Untuk membuka Jalan Bodhisatwa yang lapang, kita harus membimbing semua makhluk. Semua orang harus bersama-sama membentangkan jalan yang rata ini. Jadi, Jalan Bodhisatwa harus dibentangkan di tengah masyarakat. Dalam melatih diri, kita harus banyak menjalin jodoh baik. Praktik di Jalan Bodhisatwa harus menjangkau makhluk hidup yang menderita. Para saudara se-Dharma adalah pendamping dan mitra bajik yang memiliki jodoh baik dengan kita sehingga dapat bersama-sama berjalan di Jalan Bodhisatwa selamanya. Terhadap orang-orang yang menderita, kita menjalin jodoh baik dengan mereka pada kehidupan ini. Pada kehidupan mendatang, saat mereka melihat kita, mereka akan merasa sukacita.
Jika tekad kita tidak kendur dan kita masih berjalan di Jalan Bodhisatwa, maka saat mereka melihat sosok kita dan mendengar suara kita, mereka akan merasa gembira dan mengikuti kita. Saya
sering berkata, "Wah, di kehidupan lampau saya telah menjalin jodoh baik dengan kalian sehingga begitu saya memanggil, kalian
datang." Ini adalah hasil dari
jalinan jodoh masa lalu. Para
anggota Tzu Cheng dan komite di Taiwan pernah bertanya, "Master,
mengapa kami sangat mengasihi Master?" Saya menjawab, "Karena
sebelum kalian mengasihi saya, saya
sudah terlebih dahulu mengasihi kalian." Demikian pula, saya
harap kalian dapat mengasihi semua orang sehingga kelak di Jalan Bodhisatwa ini, saat orang-orang melihat sosok kalian atau mendengar suara kalian, mereka dapat merasa gembira dan bersedia mendengarkan kalian.
Bodhisatwa sekalian, kita harus banyak menjalin jodoh baik. Kita harus membangkitkan ketulusan, kebenaran, keyakinan, dan kesungguhan dari dalam hati untuk membimbing semua makhluk yang tak terbatas. Untuk itu, dibutuhkan ketulusan dan kebenaran. Dengan kebenaran, kita baru bisa memutus noda batin. Jika pikiran tidak benar, maka noda batin tak akan dapat diakhiri. Kita harus memiliki keyakinan. Keyakinan adalah ibu dari segala pahala dalam jalan pelatihan. Kita harus yakin terhadap ajaran Buddha dan menyerap Dharma ke dalam hati, barulah kita bisa menerapkannya di Jalan Bodhisatwa hingga kelak kita mencapai kebuddhaan. Inilah Empat Ikrar Agung yang dipadukan dengan ketulusan, kebenaran, keyakinan, dan kesungguhan.
Apakah kalian paham? (Paham)
Hari ini kalian telah dilantik
dan bertekad mengemban hati Buddha
serta tekad Guru. Pelantikan adalah
awal yang baru. Setelah selesai
menjalani pelatihan relawan, kini
kalian memulai awal yang baru untuk
menapaki Jalan Bodhisatwa dengan berpegang pada hati
Buddha dan tekad Guru. Semoga
tekad kalian semua tetap teguh. Kekuatan
tekad ini harus dipraktikkan dengan
langkah yang mantap selangkah demi
selangkah. Tahun ini, tema
Pemberkahan Akhir Tahun kita berbunyi,
"Berpadu dalam cinta kasih untuk mewujudkan dunia yang penuh kasih sayang; (Selangkah demi selangkah membentangkan jalan untuk melindungi bumi) Ini harus diterapkan dalam keseharian
kita.
Kita harus memupuk cinta
kasih
untuk melindungi bumi dan
bersama-sama mewujudkan dunia yang
penuh kasih sayang. Inilah harapan
terbesar saya terhadap kalian.
Ajaran Buddha tak lepas dari dunia ini
Bodhisattva membimbing semua makhluk
sesuai jalinan jodoh|
Menyelami pelajaran hidup saat menolong
orang yang menderita
Membentangkan jalan dengan cinta kasih di
dunia
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 24 November 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 26 November 2017