Ceramah Master Cheng Yen: Membentangkan Jalan untuk Menyalurkan Bantuan Bencana
Di masa yang penuh Lima
Kekeruhan ini, penderitaan dan bencana alam sungguh banyak. Bumi sungguh telah mengeluarkan
sinyal darurat. Kita harus sangat bersungguh hati. Dalam ceramah tadi pagi, saya
mengulas tentang keyakinan dan pikiran benar. Sekarang ini adalah masanya bagi
kita untuk membangkitkan keyakinan dan pikiran benar.
Kita dapat melihat di
Amerika Serikat. Badai Harvey sudah berlalu 9 hari. Beberapa wilayah masih
tergenang banjir. Ada orang yang bersikeras untuk tinggal di rumah meski rumah
mereka tergenang air banjir. Kini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan
evakuasi wajib karena pada 10 hari hingga 12 hari mendatang, mereka masih tidak
dapat membersihkan rumah.
Yang dikhawatirkan
adalah orang yang tinggal di dalam rumah dapat terjangkit penyakit dan
lain-lain. Ditambah lagi tidak ada air bersih. Banyak kesulitan yang dihadapi, termasuk
terputusnya aliran listrik, air, dan lain-lain. Meski Amerika Serikat adalah
negara yang makmur, tetapi begitu ketidakkekalan melanda, mereka juga tidak
dapat menangkalnya.
Inilah situasi di
Amerika Serikat sekarang. Saat banjir baru melanda, saya mengadakan konferensi
video dengan Amerika Serikat. Pada rapat pertama kali, saya mengimbau relawan
TzU Chi Amerika Serikat untuk mawas diri, berhati tulus, dan bervegetaris. Jika
orang-orang di Amerika Serikat tidak berintrospeksi, entah bagaimana dampaknya
bencana ini kelak. Ini sungguh mengkhawatirkan.
Setiap orang menunaikan
kewajiban dan mengerahkan kekuatan masing-masing. Relawan Tzu Chi di AS sangat
patuh. Mereka mulai menyosialisasikan pola makan vegetaris. Saya juga berharap
setiap orang dapat mengerahkan kekuatan cinta kasih dan kembali menginspirasi orang
lain untuk menciptakan dan menghimpun berkah.
Kita harus menjangkau orang-orang
dengan hati yang tulus. Karena itu, saya mengimbau mereka untuk turun ke jalan.
Saya juga sangat berterima kasih karena beberapa hari ini mereka sudah mulai
terjun ke jalan. Pascabencana yang besar kali ini, banyak orang yang cinta
kasihnya terbangkitkan.
“Saya juga sangat berterima kasih kepada kakak-kakak Tzu Chi di seluruh AS yang turut bergerak. Minggu ini ada libur panjang. Saya sangat tersentuh karena para relawan bersedia merelakan waktu mereka untuk beristirahat demi turun ke jalan untuk menggalang cinta kasih dan dana,” kata Huang Han-kui, Ketua Pelaksana Tzu Chi AS.
“Kami berusaha semaksimal
mungkin untuk membantu karena kita harus merapatkan barisan. Kita harus
saling membantu. Banyak
orang yang memberi respons. Melihat
relawan berseragam biru dan putih, ada warga yang menghentikan mobil dan membuka kaca mobil mereka untuk berdana. Mereka bahkan berkata kepada relawan kita, “Terima kasih banyak,” tambahnya.
Mereka menghentikan
mobil untuk berdana. Ada pula orang yang mengajarkan anak mereka untuk berdana.
Mereka memberikan uang kepada anak mereka, lalu menuntun anak mereka untuk
memasukkan uang ke dalam kotak dana. Mereka juga mengajarkan anak mereka untuk
berdoa dengan tulus. Inilah cara untuk membangkitkan cinta kasih orang-orang.
Sesungguhnya, upaya
penggalangan dana yang paling menyentuh adalah di Ekuador. Kalian masih ingat
bahwa tahun lalu Ekuador diguncang gempa bumi. Relawan Tzu Chi di Amerika
Serikat yang bertanggung jawab atas penyaluran bantuan di Ekuador. Setelah
pergi ke Ekuador, relawan kita menebarkan benih cinta kasih dan menggarap
ladang batin di sana. Kini benih-benih cinta kasih sudah bertunas.
Selain bencana gempa
tahun lalu, pada bulan April tahun ini, mereka juga dilanda banjir. Karena itu,
relawan Tzu Chi kembali ke sana untuk membantu. Demikianlah jalinan jodoh ini
terjalin. Pada bulan Juni tahun ini, beberapa relawan dari Ekuador kembali ke
Taiwan untuk mengikuti pelatihan. Mereka juga bertekad bahwa setelah pulang,
mereka akan mulai mengemban misi Tzu Chi di sana.
Karena adanya benih relawan Tzu Chi, pada keesokan hari setelah saya memberi imbauan, mereka segera bergerak dengan membawa kotak dana. Mereka berkunjung dari rumah ke rumah untuk menggalang dana. Selain itu, para biarawati Katolik juga turut menggalang dana. Kotak dana mereka sama persis dengan kotak dana kita di Taiwan. Mereka juga membuat logo Tzu Chi di atasnya.
Mereka tidak membedakan
agama dan kewarganegaraan. Ekuador adalah negara pertama yang menggalang dana
untuk membantu Amerika Serikat. Lihatlah, kesungguhan hati mereka selama
beberapa hari itu. Saya juga pernah mengulas bahwa Ekuador adalah negara
pertama yang mengadakan upacara pemandian rupang Buddha.
Ekuador adalah negara
Katolik, tetapi juga merupakan negara pertama yang mengadakan upacara pemandian
rupang Buddha. Lebih dari 1.000 orang menghadiri upacara pemandian rupang
Buddha di sebuah gereja. Setelah kita bersumbangsih dengan cinta kasih yang
tulus, mereka membalasnya dengan dengan cinta kasih yang penuh rasa syukur.
Pastor dan biarawati juga
mendukung upacara itu. Lihatlah, upacara itu penuh dengan semangat Tzu Chi. Saya
sangat berterima kasih. Kini relawan Tzu Chi di Amerika Serikat sudah mulai
menyosialisasikan pola makan vegetaris dan mengimbau orang-orang untuk berdoa
dengan tulus.
Begitu pula dengan relawan
Tzu Chi di Los Angeles. Kali ini, relawan Tzu Chi dari berbagai negara bagian
di Amerika Serikat sudah mulai berkumpul di Houston, Texas. Saat relawan Tzu
Chi dari negara bagian lain tiba, mereka segera berbagi tugas untuk mulai
menyurvei lokasi bencana. Mereka menjangkau tempat yang sangat terpencil.
Pemandangan yang
terlihat di sana adalah rumah-rumah yang sudah rusak. Banyak rumah yang rusak. Beberapa
hari sudah berlalu, tetapi para warga masih belum menerima bantuan. Ada pula
tempat yang aliran listrik dan airnya terputus. Warga setempat sungguh
menderita.
Singkat kata, kerugian
di AS kali ini sangat besar. Hingga kini, kerugiannya sudah mencapai sekitar 2.000 triliun rupiah. Sungguh nilai
yang besar. Selain itu, warga yang kehilangan tempat tinggal mencapai puluhan
ribu orang. Ada warga yang tinggal di tempat penampungan sementara dan di
tempat ilegal. Mereka tidak tahu harus tinggal di mana.
Kesulitan yang dihadapi
sangat banyak. Intinya, dunia ini penuh dengan penderitaan. Ketidakkekalan
dapat terjadi dalam sekejap. Bencana ini belum berlalu. Banyak orang yang hidup
dalam kegelisahan. Terlebih lagi, kini cuaca sangat panas. Kini relawan Tzu Chi
tengah berkumpul di Texas sekarang.
Semoga setiap orang
dapat aman dan selamat serta dapat membagikan bantuan dan menyurvei lokasi
bencana dengan lancar. Pemerintah sangat memerhatikan hal ini. Kini kita sudah
mulai membagikan bantuan di Texas.
Membagikan bantuan bencana di Texas
Menggalang dana dan membangkitkan welas asih
Berterima kasih atas kontribusi Tzu Chi dan meneruskan cinta kasih
Membentangkan jalan untuk menyalurkan bantuan bencana
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 4 September 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina