Ceramah Master Cheng Yen: Memberi Bantuan dengan Cinta Kasih dan Welas Asih

Dua hingga tiga hari ini, waktu berlalu dengan cepat, tetapi hati saya sangat terbebani. Beberapa hari ini, kita terus menyaksikan siaran berita terkait kecelakaan kereta itu. Kecelakaan itu sungguh tragis dan membuat orang merasakan kepedihan. Selain itu, saya juga merasakan kesedihan yang mendalam.

Di dalam hati, saya tidak bisa menerima kecelakaan yang terjadi kali ini. Kecelakaan itu terjadi begitu dekat dengan Jalan Raya Suhua, yaitu di Terowongan Qingshui yang cukup pendek.

Ketidakkekalan datang dalam sekejap, kecelakaan itu pun terjadi dalam sekejap.

Sulit bagi kita untuk membayangkan kondisi pada saat itu. Ketidaktegaan terhadap para korban jiwa sungguh tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kita pun turut merasakan kepedihan para korban luka-luka. Kepedihan ini sulit untuk dideskripsikan. Cara terbaik untuk mengungkapkan perasaan kita ialah berdoa dengan hati yang tulus dan tenang.


Semoga para korban luka-luka dapat selamat dan segera pulih. Kita berharap fisik mereka segera pulih dan batin mereka dapat kembali tenang.

Semua ini membutuhkan penghiburan dan pendampingan. Tim medis juga segera memberikan pertolongan pertama. Jika di dalam terowongan ada penumpang yang terluka, sangat sulit untuk memberikan pertolongan pertama. Akan tetapi, setiap orang berusaha sekuat tenaga.

Rumah sakit kita juga merespons dengan cepat. Begitu pula dengan rumah sakit lain di Hualien. Di antara staf RS Tzu Chi, ada dua orang yang secara rutin berpartisipasi sebagai anggota tim penyelamat. Salah satunya adalah dr. Wu. Beliau selalu penuh cinta kasih dan welas asih. Beliau juga pernah berpartisipasi dalam penyaluran bantuan internasional. Beliau sudah berkali-kali memberikan bantuan darurat ke luar negeri. Di rumah sakit, beliau suka menolong dan penuh cinta kasih. Di komunitas, beliau juga bergabung dengan tim penyelamat. Beliau juga merupakan komandan tim pemadam kebakaran sehingga sangat terlatih. Beliau juga merupakan instruktur bagi tim penyelamat.


Kali ini, dr. Wu mendengar tentang kecelakaan ini saat tengah memberikan pelayanan rawat jalan dan segera pergi ke lokasi kecelakaan. Saat seorang korban luka-luka dibawa keluar dan berkata bahwa dia kedinginan, beliau segera menanggalkan jubahnya untuk korban luka-luka tersebut. Setelah korban luka-luka dilarikan ke rumah sakit, setiap departeman langsung bergerak.

Dua hari yang lalu dan kemarin, para bhiksuni Griya Jing Si juga bergerak untuk berdoa di rumah duka. Yang terpenting ialah menenangkan keluarga penumpang dan korban luka-luka. Beberapa hari ini, mendengar orang-orang mendeskripsikan kondisi kecelakaan, saya sungguh merasakan kesedihan mendalam. Sulit bagi saya untuk menerima kenyataan ini. Namun, demikianlah yang terjadi.

Dua hari yang lalu dan kemarin, keluarga penumpang berdatangan ke Hualien. Kita bisa membayangkan pemandangan yang terlihat. Intinya, kita harus membangkitkan ketulusan. Saya berharap setiap orang, tidak peduli berada jauh ataupun dekat, dapat berdoa dengan tulus bagi para korban kecelakaan.


Ada banyak bhiksu-bhiksuni dari berbagai wihara yang juga berdoa dengan cinta kasih yang tulus. Organisasi dari berbagai agama juga turut berdoa terkait kecelakaan ini. Ada pula berbagai organisasi masyarakat yang menghimpun kekuatan cinta kasih orang-orang untuk memberi penghiburan. Organisasi yang mengantarkan dana solidaritas juga sangat banyak.

Saat ini, masyarakat kita memiliki cinta kasih yang berlimpah. Tentu saja, selain memberikan dana solidaritas, yang bisa dilakukan oleh insan Tzu Chi ialah merangkul dan menghibur orang-orang. Kita memberi penghiburan dengan rasa empati. Kita mengasihi tanpa memandang jalinan jodoh dan memiliki rasa senasib dan sepenanggungan. Saat ini adalah waktunya untuk mengembangkan perasaan senasib dan sepenanggungan.

Semoga korban jiwa bisa beristirahat dengan tenang, keluarga yang ditinggalkan bisa segera menenangkan pikiran, dan korban luka-luka bisa segera pulih. Inilah doa insan Tzu Chi di seluruh dunia untuk kecelakaan kali ini.


Kita berusaha membantu orang-orang yang dilanda kesedihan dan kepedihan agar segera kembali seperti sediakala. Semoga para korban jiwa bisa pergi dengan damai ke tempat jalinan jodoh baik membawa mereka dan kembali lagi ke dunia ini untuk menjalankan praktik Bodhisatwa. Semoga para korban jiwa bisa pergi dengan damai dan kembali lagi ke dunia ini untuk menapaki Jalan Bodhisatwa. Inilah harapan semua orang.

Kita juga mendoakan mereka dengan tulus. Ini sulit untuk dideskripsikan. Intinya, mari kita berdoa dengan tulus.  

Pemandangan yang terlihat menimbulkan kesedihan, kepedihan, dan ketidaktegaan
Tim medis memberi dukungan di garis depan dengan cinta kasih
Menghimpun kebajikan untuk memberi penghiburan dengan lembut
Berdoa dengan tulus semoga para korban jiwa bisa pergi dengan damai

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 05 April 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 07 April 2021
Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -