Ceramah Master Cheng Yen: Memberi Cinta Kasih Tanpa Perlu Diminta

Pada saat-saat ini setiap tahunnya, di dalam dan luar negeri kita melihat insan Tzu Chi membagikan bantuan musim dingin dan mengadakan Pemberkahan Akhir Tahun. Beras yang akan dibagikan Tzu Chi di Tiongkok juga sudah mulai disiapkan dengan sepenuh hati. Beras yang akan kita bagikan janganlah beras yang hancur atau sudah lama. Jadi, setiap tahun pasti ada sekelompok relawan yang bertugas memeriksa kualitas beras yang akan kita beli untuk dibagikan.

Tahun ini, kualitas kemasannya juga harus diperiksa. Kita membagi beras yang sudah dibeli ke dalam kemasan lima kilogram. Para penjual beras juga bersedia bekerja sama dalam menjaga kualitas. Kualitas kemasan juga terus diperbaiki. Melihatnya, saya juga merasa tersentuh. Cuaca sangat dingin, persiapan pembagian bantuan musim dingin pun dimulai. Ini menandakan akhir tahun sudah dekat. Kita harus bersiap-siap.

Para relawan kita di Dallas, Amerika Serikat juga sangat bersungguh hati. Tahun ini adalah tahun ke-12 mereka menyediakan alat tulis dan pakaian seragam sekolah bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Kita lihat, meski anak-anak itu hidup kekurangan, mereka tetap menjalankan semangat celengan bambu.

Ceramah Master Cheng Yen

“Terima kasih. Wah, berat sekali. Mari, peluk saya. Saya sudah pernah melihat donasi yang lebih banyak daripada ini, tetapi ketulusan dari lubuk hati lebih berharga. Semoga semua memiliki hari libur yang damai,” kata Ling Ji Cheng, Ketua Tzu Chi Dallas.

Melihat cinta kasih seperti ini, kita merasakan adanya harapan. Di Taiwan pun demikian. Cinta kasih di Taiwan juga terus berlanjut tanpa pernah terhenti. Dari musim semi hingga musim dingin, misi amal dan misi kesehatan kita terus dijalankan secara bersamaan. Baik di pegunungan maupun di pedalaman, para dokter, perawat, dan apoteker kita dari berbagai spesialisasi selalu memberi perhatian bersama para relawan.

Lihatlah, sungguh penuh kehangatan. Cinta kasih di dunia merupakan sumber kekuatan kebajikan. Tanpa semua ini, dunia ini akan semakin kacau. Beruntung, kita memiliki banyak "guru yang tak perlu diundang". Bagi warga pedalaman yang tak bisa berobat, para relawan menghampiri mereka untuk memberi pelayanan dengan cinta kasih. Wujud pernyataan cinta kasih mereka sungguh luar biasa.

Ceramah Master Cheng Yen

Di Yilan, para relawan juga memberi perhatian dan bimbingan bagi penghuni lembaga pemasyarakatan agar mereka dapat memperbaiki diri sehingga saat mereka bebas, mereka dapat memulai hidup baru. Saat keluar dari lembaga pemasyarakatan nanti mereka dapat membawa nilai positif bagi masyarakat, keluarga, dan diri sendiri. Kementerian Hukum juga sangat tersentuh dengan sumbangsih insan Tzu Chi sehingga memberi dukungan penuh. Melihat sumbangsih ini, mereka pun berpendapat bahwa jika setiap organisasi di masyarakat dapat bekerja sama, maka  akan mampu mengubah kondisi masyarakat dan menyucikan hati manusia.

Hati manusia harus disucikan. Selain itu, udara dan lautan juga harus dijaga dan dikembalikan kebersihannya agar alam ini dapat kembali selaras dan dunia terbebas dari bencana. Kini lautan juga sudah tercemar. Tentu, pencemaran lautan ini disebabkan oleh manusia. Berhubung semua ini disebabkan oleh manusia, maka manusia harus berintrospeksi dan berusaha sepenuh hati untuk mengubah keadaan.

Kita sudah melihat imbauan bukan hanya digaungkan oleh insan Tzu Chi di Taiwan. Insan Tzu Chi di negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Malaysia, dan sebagainya juga telah melakukan hal yang sama untuk meningkatkan kesadaran lingkungan. Tujuan utama kami adalah mengurangi jumlah sampah.

Ceramah Master Cheng Yen

“Jika ada barang daur ulang yang bisa dijual, Bibi bisa mengumpulkan dan menjualnya sendiri, sedangkan untuk yang sulit dijual, Bibi bisa memberikannya kepada kami,” kata seorang relawan.

“Toko kami dibuka dua sampai tiga bulan yang lalu. Sebelum kalian datang, barang-barang ini kami buang begitu saja. Setelah mendengar penjelasan kalian, kami jadi lebih memahami konsep pelestarian lingkungan. Sosialisasi yang kalian lakukan bagus sekali karena banyak orang menganggap sumber daya ini sebagai sampah dan langsung membuangnya,” kata warga.  

Semoga lebih banyak orang yang bisa menyadari pentingnya pelestarian lingkungan. Harap semua orang memahami bahwa alam tempat kita hidup dan udara yang kita hirup untuk bernapas harus dijaga kebersihannya. Hanya dengan turut berkontribusi untuk mengurangi jumlah sampah dan berusaha mendaur ulang barang yang bisa didaur ulang, barulah kita dapat merealisasikan hal ini. Tanpa kesadaran seperti ini, sebanyak apa pun usaha kita untuk mendaur ulang, jumlah sampah tetap akan semakin banyak. Jadi, setiap orang harus berintrospeksi serta berusaha mengurangi sampah dan mendaur ulang. Di beberapa negara kini telah dikeluarkan peraturan yang melarang penggunaan kantong plastik.

Singkat kata, manusia harus membangkitkan ketulusan hati. Selain hati yang tulus, juga dibutuhkan tindakan nyata dari semua orang, Kita dapat membuat masyarakat kita semakin ramah lingkungan. Contohnya, di Kaohsiung, para relawan membuat dekorasi yang ramah lingkungan. Dari jauh kita melihat dekorasi itu seperti pohon, tetapi saat kita lihat lebih dekat, ternyata pohon itu dibuat dari botol plastik. Botol plastik yang tidak terpakai juga bisa digunakan untuk sesuatu yang lebih berguna, seperti dibuat menjadi barang dekorasi untuk memperindah ruangan.

Sesungguhnya, yang terpenting adalah mengurangi jumlah sampah yang dibuang. Dengan begitu, kita juga tidak perlu berpikir keras untuk mengubah sampah menjadi barang dekorasi. Kita juga hendaknya menanam lebih banyak pohon demi kelangsungan konservasi air dan tanah. Kita hendaknya menjaga keseimbangan siklus alami dari alam agar kita dapat hidup sehat dan tenteram. Menciptakan ketenteraman alam adalah tanggung jawab setiap orang.

Menyampaikan doa lewat bantuan musim dingin

Menjadi guru yang tak perlu diundang untuk mengantarkan cinta kasih

Bergotong royong menjalankan pelestarian lingkungan

Menjaga keselarasan alam demi keselamatan umat manusia

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 16 Desember 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 18 Desember 2016

Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -