Ceramah Master Cheng Yen: Memberi Perhatian dan Mewujudkan Keindahan Cinta Kasih

Pergantian tahun sudah kita lewati. Beberapa hari ini, saya juga mengadakan konferensi video dengan insan Tzu Chi di tempat-tempat yang jauh. Kemarin ada insan Tzu Chi Indonesia dan Malaysia. Saya melihat semua orang selamat dan tenteram. Kita juga tahu bahwa di Indonesia dan Malaysia, dampak pandemi COVID-19 sangatlah besar. Namun, semua insan Tzu Chi berada dalam kondisi baik. Untuk itu, semua orang harus menjaga diri sendiri.

Semua orang telah mematuhi protokol kesehatan dan menjalankan segala antisipasi yang harus dijalankan sehingga tetap aman dan selamat. Saya juga berterima kasih kepada tim medis kita. RS Tzu Chi Taipei telah merancang kartu bergambar untuk berbagi kepada para pasien tentang pola makan yang sehat agar mereka mengerti dampak negatif dari konsumsi daging atau produk hewani bagi pencernaan serta manfaat bervegetaris bagi kesehatan.

Konsumsi daging lebih tidak sehat. Semuanya dijabarkan dengan jelas. Alangkah baiknya jika dalam badan misi kesehatan kita, para dokter di setiap departemen dapat memikul tanggung jawab untuk menyosialisasikan kepada para pasien untuk tidak membunuh, tidak makan daging, atau mengurangi konsumsi produk hewani dan meningkatkan pemahaman terhadap vegetarisme.


Kita hendaknya dapat lebih bersungguh hati dalam menyosialisasikan konsep vegetarisme. Ini adalah salah satu bentuk edukasi. Kita harus menyebarkan dan menyosialisasikannya. Kita hendaknya mengurangi konsumsi produk hewani, tentu lebih baik jika tidak mengonsumsinya sama sekali. Ini adalah wujud dari hati yang paling tulus. Dengan bervegetaris, barulah kita dapat mewujudkan dunia yang damai dan tenteram.

Dalam pandemi kali ini, meski Taiwan termasuk aman, tetapi kita tetap harus menaati peraturan yang ada. Saat melakukan kunjungan ke Pingtung dan Kaohsiung, saya melihat bagaimana para relawan membawa suasana Tahun Baru Imlek bagi para lansia yang tak dapat datang untuk makan Bersama dengan memasak dan membawakan makanan hangat di dalam wadah tahan hangat.

Di dalam wadah itu terdapat beberapa jenis makanan, termasuk sayuran hijau yang dimasak hingga lunak agar para lansia dapat lebih mudah mengunyahnya. Saya melihat di setiap daerah, relawan membawakan makanan yang beragam dan menggugah selera. Mereka mempersiapkan semuanya dengan baik dan mengantarkannya dari rumah ke rumah.


Mereka juga memberikan angpau. Untuk merayakan Tahun Baru Imlek, selain memasakkan makanan hangat, relawan juga membawakan persediaan makanan lain sebagai bekal dalam rangkaian Tahun Baru Imlek. Barang-barangnya sangat beragam. Inilah cinta kasih di Taiwan. Para relawan memandang para lansia bagaikan orang tua sendiri. Mereka menghormati orang-orang yang lebih tua. Bagi keluarga kurang mampu yang memiliki anak atau para pasien yang sakit, mereka juga membawakan persediaan yang cukup untuk masa perayaan Tahun Baru Imlek.

Para relawan membawakan makanan sesuai dengan jumlah anggota keluarganya. Kehangatan yang dibawakan oleh para relawan ini membuat para penerima dapat merayakan Tahun Baru Imlek lebih awal. Yang lebih mengharukan ialah program pembenahan rumah yang sudah berjalan. Kita melihat relawan Tzu Chi, selain membantu membersihkan rumah para lansia, juga memasangkan pegangan. Saya sangat memuji mereka.

Pegangan memang penting. Tanpa pegangan ini, para lansia adakalanya bisa terjatuh. Begitu terjatuh, sulit bagi mereka untuk pulih. Kita sering mendengar lansia yang terjatuh kondisinya sangat parah. Biaya pengobatannya akan menambah beban masyarakat. Selain itu, tidak ada orang yang menjaga mereka. Jadi, kita harus mencegah para lansia dari terjatuh.


Saya mendengar bagaimana insan Tzu Chi membersihkan rumah para lansia dan memperbaiki bagian-bagian rumah yang tak ramah lansia, seperti meratakan lantai dan memasangkan pegangan. Para relawan melakukan semua ini layaknya berbakti kepada orang tua sendiri. Cinta kasih mereka sungguh tulus. Saya terus berharap cinta kasih insan Tzu Chi dapat dikembangkan hingga dapat dirasakan oleh setiap orang.

Kehangatan cinta kasih ini terasa bagaikan perhatian dari keluarga sendiri. Jadi, saya sangat terhibur karena dengan cinta kasih dan kesungguhan hati mereka, para relawan di Taiwan masih selangkah di depan. Seperti tahun-tahun yang lalu, insan Tzu Chi telah memberikan yang terbaik dalam masa perayaan Tahun Baru Imlek seperti ini.

Sekarang kita melihat relawan Tzu Chi di negara lain juga telah melakukan hal yang sama, bahkan lebih baik. Namun, kini relawan Tzu Chi di Taiwan lebih maju selangkah lagi dengan memperhatikan keamanan rumah para lansia dan membantu para lansia membersihkan rumah. Ini adalah keistimewaan Taiwan. Jadi, berlombalah dalam kebajikan, tetapi kita harus tulus. Jangan berlomba demi keuntungan. Kita berlomba dalam kebajikan.


Kita di Taiwan harus menjadi teladan agar relawan di negara lain dapat mengikuti. Kita juga harus mencari cara untuk memberikan bentuk perhatian lain bagi orang-orang yang menderita. Jadi, beberapa waktu belakangan ini, para relawan di Taiwan telah membantu para lansia untuk memasang pengaman, terutama di kamar mandi. Saya sungguh terharu, gembira, dan merasa lebih tenang.

Insan Tzu Chi sekalian, saya sangat berterima kasih. Terima kasih atas perhatian dan cinta kasih kalian semua. Kalian telah membuat cinta kasih ini dapat dirasakan oleh setiap orang. Saya sungguh berterima kasih.

Menekankan fakta kesehatan dalam sosialisasi vegetarisme
Mengantarkan kehangatan dalam rangka Tahun Baru Imlek
Menjaga para lansia di komunitas dengan saksama
Menganggap semua orang bagaikan keluarga

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 16 Februari 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 18 Februari 2021
Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -